50 Kg sabu yang diungkap BNN di Medan mirip tangkapan besar Kepri dan Anyer
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan keterkaitan pengiriman 50 Kg sabu-sabu yang diungkap di Medan, kemarin, dengan penyelundupan narkotika dalam jumlah besar yang di Kepulauan Riau dan pantai Anyer beberapa waktu lalu. Barang buktinya ternyata memiliki kesamaan fisik.
Pengiriman 50 Kg sabu-sabu itu digagalkan BNN, Jumat (5/10). Dalam operasi ini, 7 tersangka ditangkap di dua lokasi terpisah di Medan.
"Ini sama dengan penyitaan yang kita lakukan beberapa waktu yang lalu dengan jumlah 1 ton dan 1,2 ton di wilayah Kepri dan pantai Anyer, Jakarta," kata Irjen Pol Arman Depari, Deputi Pemberantasan BNN, di Medan, Sabtu (6/10).
Sabu-sabu yang disita kali ini dikemas dalam kemasan berwarna keemasan. Padahal narkotika yang diungkap BNN maupun kepolisian di Sumut sebelumnya dikemas dalam bungkus warna hijau.
Dari penangkapan ini, Arman menyimpulkan, sindikat narkoba yang beroperasi di Indonesia ternyata menpunyai kaitan satu dengan yang lain.
"Walaupun kalau kita tanya para operator lapangan ini, pasti mereka tidak mengerti. Tetapi jika kita cermati, sindikat ini bisa beroperasi di mana pun dan bisa merekrut kaki tangannya sebagai kurir dalam menjalankan bisnis peredaran gelap narkoba ini," ucapnya.
Berdasarkan data BNN, penyelundupan narkoba paling banyak melalui jalur laut. Terutama di perairan Aceh dan Sumut. Hanya pola yang digunakan sedikit berubah. Sebelumnya narkoba diselundupkan melalui Aceh diatur sindikat asal Aceh dan Sumatera Utara. Sekarang, barang haram itu masuk melalui pantai di wilayah Sumatera Utara, seperti Tanjung Balai, tapi dikendalikan sindikat yang ada di Aceh.
"Ini menjadi kewaspadan kita semua," imbau Arman.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaPembatasan operasional angkutan barang selama mudik lebaran itu berdasarkan keputusan bersama antara kepolisian dengan sejumlah pemangku kebijakan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaAir yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca Selengkapnya