Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Pengacara kondang ini pilih bergelut dengan politik

5 Pengacara kondang ini pilih bergelut dengan politik pengadilan. shutterstock

Merdeka.com - Sejumlah pengacara Indonesia dikenal sering terjun ke dunia politik dengan bergabung dengan partai politik. Beragam alasan dikemukakan. Salah satunya seperti yang diutarakan pengacara kondang OC Kaligis saat bergabung dengan Partai NasDem.

Pengacara yang pernah menjadi kuasa hukum koruptor M. Nazaruddin, mengatakan, dirinya bergabung dengan partai yang didirikan oleh Surya Paloh ini bertujuan untuk melakukan perubahan di bidang politik dan hukum.

Berikut 5 pengacara yang bergabung dengan partai politik:

Ruhut Sitompul

Jauh sebelum bergabung dengan Partai Demokrat pada tahun 2004, Ruhut Sitompul terlebih dahulu tercatat sebagai anggota Partai Golkar. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, Bandung ini mulai bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu sejak tahun 1983.Selama kurang lebih 20 tahun bergabung, karir Ruhut di partai yang yang dikenal sebagai mesin politik Orde Baru itu tidak kunjung meningkat. Baru pada saat Ruhut dipercaya Akbar Tanjung menjadi penasihat hukumnya, Ruhut mulai menduduki posisi nyaman.Banyak spekulasi yang beredar tentang kepindahan pengacara kelahiran Medan, 24 Maret 1954 ini. Salah satunya adalah, posisi Akbar Tanjung yang tidak lagi menjabat ketua umum.Perpindahan ayah dari Christian Husein Sitompul ke Partai Demokrat ini menyebabkan Ruhut merasakan posisi di atas angin. Jabatan terakhirnya di Partai Demokrat menjadi Ketua Bidang Komunikasi dan Informatika DPP, sebelum akhirnya dipecat oleh Pengurus teras Dewan Pimpinan Pusat (DPP) pada Desember 2012.

Denny Kailimang

Menamatkan kuliah hukum di Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Denny Kailimang. Sebagai seorang pengacara, dirinya kerap menangani kasus-kasus kontroversial. Mulai dari membela A.M. Fatwa dalam kasus Tanjung Priok, menjadi tim pengacara mantan Presiden Soeharto, hingga kasus penembakan mahasiswa Trisakti 1998.Karir politik pria kelahiran Ujung Pandang, 26 November 1948 ini mencuat saat dirinya bergabung dengan Partai Demokrat. Saat ini dirinya menempati posisi Ketua Divisi Hukum.Dengan latar belakang pendidikan hukum, Denny Kailimang terkenal vokal jika berhubungan dengan hukum. Salah satunya, saat dirinya mengharapkan Presiden SBY mencopot Kapolri Jenderal Timur Pradopo jika tidak menyerahkan kasus simulator SIM ke KPK.

OC Kaligis

Pengacara terkenal OC Kaligis bergabung dengan Partai NasDem. Mantan pengacara koruptor M Nazaruddin ini mengaku ingin melakukan perubahan di bidang politik dan hukum."Saya sebelumnya masuk ormas dulu tentu dengan gerakan perubahan. Apalah politik tanpa hukum yang adil," kata OC Kaligis saat konferensi pers di DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta, Kamis (24/1).Pemilik nama lengkap Otto Cornelis Kaligis ini mengaku tak punya niat jadi caleg. Tapi jika ditawari, dia juga tidak akan menolak."Saya tidak mimpi jadi caleg tapi sebagai elemen perubahan masih mungkin. Kalau tenaga saya dibutuhkan tentu akan saya berikan pada Partai NasDem," ujarnya politis.

Amir Syamsuddin

Sebagai seorang pengacara, nama Amir Syamsuddin mulai terkenal saat pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini dipercaya sebagai kuasa hukum majalah Tempo. Kala itu, pada tahun 1987, Majalah Tempo menghadapi gugatan dari keluarga Presiden Soeharto, yang tidak puas dengan pemberitaan Tempo mengenai salah satu perusahaan keluarga tersebut. Di sisi lain, Amir Syamsuddin aktif dalam partai demokrat. Pada tahun 2011, dirinya dipercaya menduduki posisi Ketua Dewan Nasehat Partai Demokrat. Namun pada Februari 2012, dirinya dicopot dari jabatan tersebut. Ketika tekanan-tekanan lawan politik diarahkan ke partainya, dia selalu melontarkan pernyataan yang tertata rapi, tegas namun tidak mudah terpancing dan terjebak. Salah satunya saat dirinya mengapresiasi keberanian Andi Mallarangeng yang mundur dari jabatannya sebagai menpora karena ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang. "(Mundurnya Andi) Patut diberikan apresiasi, karena itu dapat menolong situasi untuk Demokrat," kata Amir di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/12).

Nudirman Munir

Sebelum menjadi politisi dan bergabung dengan Partai Golkar, Nudirman Munir adalah seorang pengacara. Lelaki kelahiran Serawak, Malaysia ini, tercatat pernah menjadi salah seorang dari tim kuasa hukum Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dalam kasus tukar guling Bulog dengan Goro, perusahaan milik Tommy.Sekarang, kader Partai Golkar ini tercatat sebagai Anggota Komisi III DPR RI dan juga merupakan Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR RI. Namanya mencuat ke publik setelah dua orang yang mengaku staf pribadinya melakukan pemerasan kepada salah seorang Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional, Wa Ode Nurhayati. Menurut Wa Ode yang menjadi tersangka dalam kasus Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID), dirinya pernah dimintai sejumlah uang oleh seseorang yang mengaku staf Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR RI, Nudirman Munir. Uang tersebut adalah upaya damai karena Wa Ode saat itu dilaporkan ke BK DPR setelah menyebut ada pemain anggaran di Badan Anggaran DPR RI.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi

Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi

Berikut contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi.

Baca Selengkapnya
Jenis Pelanggaran Pemilu Menurut UU dan Penanganannya, Ini Penjelasannya

Jenis Pelanggaran Pemilu Menurut UU dan Penanganannya, Ini Penjelasannya

Pemahaman mengenai jenis pelanggaran pemilu dan penanganannya sangat penting dalam tahun politik ini.

Baca Selengkapnya
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
45 Kata Bijak Politik Lucu, Mengandung Makna Penting hingga Sindiran

45 Kata Bijak Politik Lucu, Mengandung Makna Penting hingga Sindiran

Kumpulan kata bijak politik ini juga dapat membuka pandangan baru akan politik itu sendiri. Tak ayal apabila kata bijak politik ini sangat menarik.

Baca Selengkapnya
Kaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah

Kaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah

Dengan politik seseorang bisa menerapkan kebijakan baik untuk kepentingan rakyat banyak.

Baca Selengkapnya
40 Kata-kata Pemilu Lucu, Lawakan Ringan yang Penuh Makna

40 Kata-kata Pemilu Lucu, Lawakan Ringan yang Penuh Makna

Kata-kata pemilu lucu ini bisa jadi hiburan menghadapi suasana politik yang seringkali tegang dan serius.

Baca Selengkapnya
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya

4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya

Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bocah Ini Pegang Pesan Sang Ayah 'Orang Miskin Jangan Lawan Orang Kaya, Orang Kaya Jangan Lawan Pejabat', Tak Disangka Kini Punya Posisi Top

Bocah Ini Pegang Pesan Sang Ayah 'Orang Miskin Jangan Lawan Orang Kaya, Orang Kaya Jangan Lawan Pejabat', Tak Disangka Kini Punya Posisi Top

Pria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya