5 Pembelaan Florence, mahasiswa UGM yang hina Yogya
Merdeka.com - Seorang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan untuk meraih gelar S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Florence Sihombing menjadi bulan-bulanan netizen Indonesia karena statusnya di Path yang menuliskan, "Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal Jogja."
Tulisan tersebut dilatarbelakangi kekesalan dia karena tidak dilayani ketika membeli BBM di sebuah SPBU di Yogyakarta, dengan cara menyerobot atau tidak mau antre. Tentu saja, akibat statusnya tersebut, sontak banyak orang-orang Yogya yang tersinggung dan mencaci maki serta menjadikan wanita ini obyek bully.
Bahkan tidak sedikit yang berencana mencari wanita tersebut untuk mempertanggungjawabkan statusnya itu. Ada yang mengusulkan untuk mengusirnya dari Yogya, ada pula yang ingin dia meminta maaf ke seluruh rakyat Yogya terutama Sultan baru dia harus keluar dari Yogya, sampai dengan rencana ekstrem lainnya.
Akhirnya beberapa langkah dilakukan oleh Florence untuk mempertanggungjawabkan kekeliruannya. Hingga akhirnya dia dibantu Wibowo Malik sebagai kuasa hukumnya. Adapun beberapa hal dilakukan olehnya.
Berikut merdeka.com telah mengumpulkan lima pembelaan Florence, mahasiswa UGM yang hina Yogya:
Meminta maaf kepada warga Yogya
Mahasiswi S2 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Florence Sihombing yang? menjadi perbincangan di media sosial karena status kasarnya di Path mengenai Yogyakarta, akhirnya meminta maaf. Dia meminta maaf kepada warga Yogyakarta, Florence menyesal telah melakukannya. Pada Kamis (28/8), dalam akun Path-nya, Florence menuliskan, "Saya dan keluarga dan teman-teman yang bersangkutan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap warga Yogyakarta atas kata-kata di Path saya. Saya merasa sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan Saya."
Meminta maaf kepada UGM
Florence Sihombing yang telah meminta maaf kepada warga Yogyakarta, juga melakukan hal yang sama kepada pihak UGM. Dia mengaku tidak mengetahui siapa yang telah menyebarkan identitasnya."Saya juga meminta maaf kepada Pihak UGM, khususnya Fakultas Hukum, dosen-dosen dan segenap akademisi FH UGM, meski Saya tidak pernah membawa-bawa nama UGM. Saya tidak tahu siapa-siapa saja oknum tidak bertanggung jawab yang telah mendramatisir dan menyebarluaskan status Path saya, identitas dan kontak Saya dan teman-teman Saya."Terkait pemberitaan di media massa yang dianggapnya menyesatkan, mahasiswi asal Batak itu mengatakan, dia sedang menyelesaikannya.
Florence minta tidak dikeluarkan dari UGM
Florence Sihombing yang telah menyesali perbuatannya menyatakan masih ingin melanjutkan studinya. Pernyataan ini disampaikan oleh pengacaranya, Wibowo Malik. Sebab dia juga meminta kesempatan kepada warga Yogyakarta supaya bisa mengubah dirinya menjadi orang yang lebih baik. Mahasiswi asal Batak ini juga berharap UGM tidak akan mengeluarkannya. "Florence minta kesempatan untuk berubah menjadi orang yang lebih baik, yang bisa berguna bagi bangsa dan negara, dan berjanji tidak akan melakukan hal serupa," jelas Wibowo.Wibowo melanjutkan, jika kondisi sudah tenang dan keamanan Florence dapat terjamin, maka secara langsung Florence muncul ke publik dan meminta maaf secara langsung."Kalau ada yang ingin Florence minta maaf secara langsung, saya bisa atur itu, tapi kami harus pastikan keamanan klien kami," pungkasnya.
Meminta maaf kepada Sri Sultan HB X
Setelah meminta maaf atas status yang ditulisnya yang dinilai menghina warga Yogyakarta, Florence pun berharap warga Yogyakarta mau memaafkannya. Pernyataan tersebut disampaikan Florence lewat pengacaranya, Wibowo Malik SH saat menggelar jumpa pers, Jumat (29/8)."Florence dengan ketulusan hati meminta maaf kepada warga Yogyakarta, kepada Sri Sultan HB X dan juga UGM karena status yang ditulisnya," kata Wibowo.Selain itu, Wibowo juga menyampaikan Florence meminta warga yang melaporkan Florence ke Polda DIY bisa mencabut laporan."Florence sangat menyesal dengan status yang ditulis, dia juga berharap laporan ke Polda yang dilakukan oleh LSM bisa di cabut," ujarnya.
Menutup akun facebook dan twitter
Pasca pembullyan oleh sejumlah pengguna media sosial, khusus twitter yang ditujukan kepadanya, Florence pun akhirnya menutup akun twitter dan facebooknya. Penutupan akun tersebut dilakukan karena muncul sejumlah akun palsu yang menggunakan foto Florence dan membuat status-status yang menyesatkan.Menurut pengacara Florence, Wibowo Malik, penutupan akun tersebut sudah dilakukan oleh Florence sejak Kamis (28/8). "Banyak akun yang pakai foto Florence dan membuat status-status yang menyesatkan, karena itu klien kami memutuskan untuk menutup akunnya," katanya.Dari pengamatannya, meski Florence sudah menutup akunnya, tetap ada sejumlah akun yang mengatasnamakan Florence tetap terus eksis di jagat maya. Salah satunya adalah akun @Forencje yang masih terus mentwit. Padahal akun Florence asli sendiri yaitu @Florencje_ sudah ditutup."Kami tidak bertanggungjawab atas isi yang dikeluarkan akun-akun palsu tersebut, karena sejak kemarin klien kami sudah menutup akun twitter dan facebooknya," tutupnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menanggapi santai soal kritik BEM UGM. Jokowi pun enggan berbicara banyak.
Baca SelengkapnyaDewi tetap diwisuda dan mendapatkan ijazah sarjana diwakilkan oleh orangtuanya
Baca SelengkapnyaKetua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat ini kepada seorang mahasiswa lain yang memakai topeng wajah Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Munculnya spanduk 'Jokowi Alumnus UGM Paling Membanggakan' merupakan dinamika di lingkungan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaBEM UGM mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi melalui baliho dan sertifikat.
Baca SelengkapnyaPolri berdalih masih melakukan penguatan berkas perkara sebelum memutuskan penahanan terhadap Firli.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa mengaku tak puas dengan putusan tersebut, yang hanya menonaktifkan ETH. Mereka menginginkan ETH dipecat tak hormat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai petisi Bulaksumur
Baca Selengkapnya