Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Kegilaan manajer pedofil perdaya 6 siswi SD/SMP

5 Kegilaan manajer pedofil perdaya 6 siswi SD/SMP Manajer paedofil dari Surabaya. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Dunia maya dijadikan pelaku pedofil untuk menjerat para korbannya. Para korban masih di bawah umur mudah diperdaya oleh pelaku Tjandra Adi Gunawan (37).

Saat beraksi di Facebook, pria yang berprofesi sebagai manajer itu mengaku sebagai dokter. Awalnya para korban dipersilakan untuk berkonsultasi masalah seksual.

Tersangka Tjandra ditangkap di kantornya PT KSM & Dosen Lembaga Prisma Profesional pada 24 Maret 2014. Saat ini diketahui korban berjumlah enam orang yang terdiri empat siswi SD dan dua siswa-siswi SMP.

Atas tindakannya, tersangka dijerat Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi serta Pasal 27 ayat (1) jo pasal 52 Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan hukuman 12 tahun penjara dan denda Rp 6 miliar.

Berikut kegilaan manajer pedofil:

Mengaku dokter beri konsultasi seksual

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri berhasil menangkap tersangka kasus Online Child Pornograpy (Pedofilia) di Surabaya, Jawa Timur. Tersangka melakukan aksinya di dunia maya melalui media sosial.Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto mengatakan, tersangka mengincar korban anak di bawah umur. Agar berjalan mulus, pelaku mengaku dokter."Pelaku menyamar diri di Facebook sebagai dokter. Jadi dia menyamar sebagai dokter wanita yang memberikan konsultasi seksual. Kemudian pelaku mempelajari korban di bawah umur melalui chat," ujar Arif di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (16/3).

Suruh siswi SD/SMP berpose cabul

Manajer paedofil Tjandra Adi Gunawan (37) ternyata tidak hanya meminta para korban bocah SD dan SMP berfoto bugil. Untuk memuaskan hasratnya, Tjandra meminta korban melakukan masturbasi."Lebih parah lagi anak-anak ini diminta melakukan masturbasi, lalu foto-foto dikirim kepada pelaku," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto, Rabu (16/4).Setelah mendapatkan, menurut Arief, pelaku yang mengaku sebagai dokter menyebarkan foto melalui Facebook dan Kaskus. Kini korban sudah empat siswi SD, satu siswi SMP dan satu siswa SMP."Pada waktu mengirimkan itu pelaku membuat akun baru menggunakan identitas korban," katanya.

Topik pilihan: Pelecehan Seksual di JIS | Pemerkosaan

Minta korban kirim foto bugil

Modus Tjandra Adi Gunawan (37) mengaku sebagai dokter membuka konsultasi seksual ternyata mampu memperdaya para korban. Setidaknya ada enam siswi masuk jebakan manajer paedofil itu.Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Arief Sulistyanto mengatakan, saat melakukan aksinya, pelaku dan korban berkomunikasi melalui facebook. Agar tak terendus Tjandra memakai akun palsu bernama Lie Halim.Setelah korban konsultasi panjang lebar, perlahan Tjandra mulai melancarkan aksi bejatnya. Dia meminta para korban yang masih di bawah umur untuk mengikuti apa yang diperagakannya."Dokter palsu ini meminta korban untuk membuat foto sendiri tidak berpakaian, diekspos payudaranya kemudian di-close up alat seksualnya bahkan sampai telanjang. Kemudian foto-foto ini diberikan ke pelaku, kemudian di-update foto itu," jelasnya, Rabu (16/4).

Topik pilihan: Pelecehan Seksual di JIS | Pemerkosaan

Foto pornografi anak dijual

Setelah mendapatkan foto anak-anak dalam kondisi bugil, manajer paedofil menawarkan foto ke komunitas paedofil. Dari kejahatan yang sudah dijalani sejak 2013 lalu mendatangkan keuntungan buat Tjandra."Tersangka ini menerima tawaran untuk saling tukar atau jual beli gambar pornografi," kata Brigjen Arief Sulistyanto.Selain itu, kata Arif, tindakan konyol pelaku menyebarluaskan foto-foto tersebut.? "Lalu foto korban disebarluaskan ke Facebook guru dan orangtua korban serta diposting di Kaskus," katanya.

Topik pilihan: Pelecehan Seksual di JIS | Pemerkosaan

Simpan 10.236 foto anak pornografi

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri berhasil menangkap tersangka atas kasus Online Child Pornograpy (Pedofilia) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/4). Tersangka melakukan aksinya di dunia maya melalui media sosial.Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto mengatakan atas kasus tersebut tersangka mengincar korban anak di bawah umur.Pelaku diduga melakukan aksi bejatnya sejak tahun 2013 lalu dan berhasil mengumpulkan 10.236 foto anak pornografi. Pelaku juga diduga memiliki jaringan paedofilia internasional. "Ini kita temukan di laptop tersangka. Tersangka ini menerima tawaran untuk saling tukar atau jual-beli gambar pornografi," ujarnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Berkas 6 Penyekap dan Pemerkosa Siswi SMP Segera Dilimpahkan ke Kejari, 3 Tersangka di Bawah Umur
Berkas 6 Penyekap dan Pemerkosa Siswi SMP Segera Dilimpahkan ke Kejari, 3 Tersangka di Bawah Umur

Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP

Baca Selengkapnya
Mahasiswi di Semarang Jadi Korban Begal Payudara, Pelaku Anak di Bawah Umur
Mahasiswi di Semarang Jadi Korban Begal Payudara, Pelaku Anak di Bawah Umur

Korban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.

Baca Selengkapnya
Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai
Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.

Baca Selengkapnya
Persiapan yang Harus Dilakukan saat Mengajak Anak Melakukan Perjalanan Jauh ketika Mudik
Persiapan yang Harus Dilakukan saat Mengajak Anak Melakukan Perjalanan Jauh ketika Mudik

Bagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.

Baca Selengkapnya
MK Tambah Jumlah Pihak Bersaksi di Sengketa Pilpres, Maksimal 19 Orang
MK Tambah Jumlah Pihak Bersaksi di Sengketa Pilpres, Maksimal 19 Orang

Jumlah ini bertambah dari sebelumnya yang terbatas 17 orang.

Baca Selengkapnya
Sepi Orderan Perempuan Ojol Ini Melipir ke Kampus UIN Tempatnya Dulu Kuliah 'Jadi Kangen Masa-masa Jadi Mahasiswi'
Sepi Orderan Perempuan Ojol Ini Melipir ke Kampus UIN Tempatnya Dulu Kuliah 'Jadi Kangen Masa-masa Jadi Mahasiswi'

Kisah seorang ojol perempuan yang tiba-tiba rindu kuliah saat ngetem di kampusnya mendapat banyak sorotan warganet.

Baca Selengkapnya