Merdeka.com - Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang memakan korban. Suami istri yang mengendarai kendaraan roda dua mengalami kecelakaan semalam sekitar pukul 22.45 WIB.

Akibat kecelakaan tersebut sang istri meninggal dunia, sedangkan si suami luka parah dan dilarikan ke RS Mintohardjo. Kondisi motor yang dikendarai korban juga rusak parah.

Kecelakaan sendiri diawali oleh pelanggaran yang dilakukan korban. Bagaimana kejadian tersebut bisa terjadi?

Berikut lima fakta tragis kecelakaan tersebut:

Masuk JLNT yang terlarang untuk motor

Kecelakaan pengendara sepeda motor di Jalan Layang Non Tol (JLNT) hingga menewaskan seorang ibu hamil pada Senin (27/1) malam, sekitar pukul 22.45 WIB, merupakan kasus kecelakaan pertama sejak diresmikan pada 30 Desember 2013.Jalan layang sepanjang 3,5 kilometer tersebut diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ). Tujuan pembangunan JLNT salah satunya untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta.JLNT sendiri memang tidak dirancang untuk pengendara motor. Karena tingginya JLNT, hanya mobil yang diperbolehkan masuk. Namun suami istri ini nekat masuk ke JLNT dari arah Kampung melayu ke Tanah Abang. Kecelakaan pun tidak bisa dihindari.

Topik Pilihan: Proyek JLNT | Jokowi ahok

Putar balik hindari polisi

Setelah masuk ke JLNT dari arah Kampung Melayu menuju Tanah Abang, pengemudi motor yang membonceng istrinya putar balik. Hal ini karena dirinya melihat polisi di turunan JLNT tersebut."Jadi pas dia lihat ada polisi, korban langsung puter balik (lawan arah). Nah gak lama dia puter balik ada mobil di belakang, ketabrak deh," kata seorang pengendara yang ogah disebut nama, Senin (27/1) malam.

Topik Pilihan: Proyek JLNT | Jokowi ahok

Adu banteng dengan minibus

Kecelakaan pengendara motor pasangan suami-istri di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Tanah Abang-Kampung Melayu Senin (27/1) malam, sekitar pukul 22.45 WIB, menelan korban jiwa. Si suami mengalami luka-luka, sementara istrinya tewas karena terjatuh dari JLNT.Menurut Kapolsek Setiabudi, Jakarta Selatan, AKBP Tri Suhartanto, awalnya si pengendara motor Honda Beat Nomor Polisi B 3843 SLA, datang dari arah Kampung Melayu melewati salah satu jalur JLNT.Namun ketika melihat polisi, pengendara balik arah dengan melawan arus. "Padahal seharusnya jalur yang dia lewati dari Kampung Melayu ke Tanah Abang, sesuai rambu-rambu jalur itu tidak boleh dinaiki sepeda motor," kata Tri, Senin malam di lokasi.Namun karena melawan arus, tiba-tiba ada mobil mini bus melaju dengan kecepatan tinggi. Lalu pengendara itu mencoba menghindari minibus, tapi akhirnya tertabrak juga.

Topik Pilihan: Proyek JLNT | Jokowi ahok

Istri terlempar dan jatuh dari JLNT

Saat melaju melawan arus, tiba-tiba ada mobil mini bus dari arah sebaliknya melaju dengan kecepatan tinggi. Lalu pengendara motor tersebut mencoba menghindari minibus, tapi akhirnya tertabrak.Korban laki-laki terjatuh mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke Rumah Sakit AL dr Mintohardjo. Sementara istrinya dibonceng yang sedang hamil muda, terlempar hingga jatuh ke sisi luar JLNT arah sebaliknya setinggi 11 meter hingga tewas. Jenazahnya dibawa ke RSCM.

Topik Pilihan: Proyek JLNT | Jokowi ahok

Istri yang meninggal sedang hamil

Kecelakaan yang dialami pasutri itu menyebabkan si istri meninggal dunia. Lebih tragisnya, perempuan muda tersebut ternyata juga sedang hamil muda."Korban tewas sedang hamil muda, di bawah 3 bulan," kata Kapolsek Setiabudi AKBP Tri Suhartanto di TKP, Senin (27/1) malam.Tri Suhartanto menjelaskan, pertama korban melawan arus yang seharusnya jalur itu dari Kampung Melayu ke Tanah Abang. Tapi korban lewat dari arah sebaliknya, Tanah Abang ke Kampung Melayu.

Baca juga: Truk kontainer lepas sambungan, Tol Tomang-Grogol macet Ini TKP wanita hamil muda tewas terjatuh dari JLNT Ambassador Ditabrak mobil pemotor tewas terjatuh dari JLNT di Ambassador Ini jurus jitu Kapolri kurangi kecelakaan motor Kapolri: Dalam sehari ada 8 kecelakaan, 4 orang meninggal dunia