5 Fakta penculik bayi di RSHS Bandung
Merdeka.com - Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus penculikan bayi yang terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat. Penangkapan pelaku berawal dari informasi yang didapatkan petugas dari laporan warga yang curiga atas tindak tanduk pelaku di rumahnya.
Bayi yang baru dilahirkan oleh pasangan suami istri Toni Manurung dan Lasmaria Boni Manulang itu dibawa kabur dokter gadungan. Bayi tersebut diculik saat berada di ruangan Mandala usai persalinan. Saat ibu korban hendak ke kamar kecil, pelaku menyusup dengan mengenakan pakaian dokter dan tiba-tiba membawanya.
"Penculikan bayi udah terungkap, sekarang di Polsek Sukajadi" kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi, Jumat (28/3).
Penculik bayi dengan inisial DS (32) ditangkap polisi saat melompat dari jembatan layang Pasopati, Bandung. Janda satu anak itu nekad mencuri bayi lantaran ingin mengelabuhi mertua dan suami keduanya.
Berikut fakta-fakta penculik bayi di RSHS Bandung;
Mengaku hamil dan melahirkan anak
Usai menemukan penculik bayi berinisial DS, polisi juga memeriksa suaminya SM (26). Dari pemeriksaan tersebut, DS mengaku kepada keluarganya telah hamil dan segera memiliki anak."Hasil pemeriksaan sementara terhadap suami DS, yakni SM bahwa pengakuan DS ini selama ini mengaku hamil kepada suami dan mertua," ungkap Kanitreskrim Polsek Sukajadi AKP Achmad Gunawan di Polsek Sukajadi, Bandung, Sabtu (29/3).Pernikahan antara DS dan SM berlangsung pada pertengahan 2013 lalu. Dari pernikahan tersebut, pelaku bingung karena tak kunjung mengandung. Polisi menduga penculikan dilakukan karena DS tak ingin kebohongannya terungkap."Mungkin (pelaku menculik bayi) untuk mempertanggungjawabkan kehamilannya," imbuhnya.
Sembuyikan bayi di dalam tas dan jas dokter
Saat melakukan aksinya menculik bayi dari pasangan Toni Manurung dan Lasmaria Boni Manulang di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, DS membawa tas warna oranye dan jas dokter. Kedua alat inilah yang dipakai pelaku untuk menyembunyikan jejaknya dari orang-orang di sekitarnya."Pelaku saat kejadian memasukkan bayi ke dalam tas (oranye) yang kemudian ditutupnya menggunakan pakaian lengkap seperti dokter," ungkap Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Mochamad Iriawan di Polsek Sukajadi, Sabtu (29/3).Upaya penculikan dilakukan pelaku usai masuk ke dalam ruang Alamanda. Di sana, DS meminta ibu dan ayah bayi mengganti pakaian karena ada bercak barah. Ketika itu, Toni dan Lasmaria menuruti saran pelaku dan masuk ke dalam air untuk membersihkan tubuhnya. Saat itulah, pelaku langsung bertindak dengan membawa keluar bayi yang akan diberi nama Valencia dengan memasukkannya ke dalam tas.
Lompat dari ketinggian 13 meter
Aparat kepolisian berhasil melacak keberadaan DS (32), pelaku penculikan bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat. Saat akan ditangkap, DS sempat melarikan diri saat polisi datang di tempat tinggalnya.Dengan berbagai alasan, DS pamit dan keluar terlebih dahulu dari kos-kosannya. Berhasil lepas dari petugas, dia pun berjalan sendirian di jembatan layang Pasopati hingga diketahui melompat dari ketinggian 13 meter."Posisi dia ada di atas Pasupati ketinggian sekitar 13 meter," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi di Polsek Sukajadi, Sabtu (29/3).Diduga, pelaku mencoba bunuh diri setelah perbuatannya ketahuan petugas. "Dugaan bunuh diri kita dalami," tandasnya.
Janda anak satu
Penculik bayi, DS (32) ditangkap polisi usai beraksi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat. Dari penyelidikan polisi, DS diketahui tinggal bersama suami keduanya di sebuah kosan yang beralamat di Gang Sukawarna, Pasir Kalikin, Bandung. Di tempat itulah, pelaku menyembunyikan putri dari pasangan suami istri Toni Manurung dan Lasmaria Boni Manulang."Saat gerebek di kosan suaminya datang, dia adalah suami kedua," ungkap Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Martinus Sitompul di Polsek Sukajadi, Sabtu (29/3).Suami keduanya berinisial SM (26). Sementara, dari pernikahannya yang pertama DS telah memiliki seorang anak."Suami pertama infonya cerai," ucapnya singkat.
Mencoba kabur dari kejaran polisi
DS (32) mencoba kabur dari kejaran polisi saat dirinya mau ditangkap di tempat tinggalnya. Dengan berbagai alasan, janda satu anak itu pamit dan keluar terlebih dahulu dari kos-kosannya.Penculik bayi pasangan Toni Manurung dan Lasmaria Boni Manulang itu berjalan sendirian di jembatan layang Pasopati. Hingga diketahui DS mencoba untuk bunuh diri dengan melompat dari ketinggian 13 meter."Posisi dia ada di atas Pasupati ketinggian sekitar 13 meter," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi di Polsek Sukajadi, Sabtu (29/3).Diduga, pelaku mencoba bunuh diri setelah perbuatannya ketahuan petugas. "Dugaan bunuh diri kita dalami," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah Janda Usia Remaja di Jatim Capai Ribuan, Ini Fakta di Baliknya
Mereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca Selengkapnya10 Tanda Buah Hati Tumbuh Jadi Anak Manja, Perlu Diwaspadai Orangtua
Munculnya perilaku anak manja bisa disebabkan dari kesalahan pengasuhan yang dilakukan orangtua.
Baca SelengkapnyaGejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu
Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak Buah Letjen Maruli Simanjuntak Naik Jabatan, Ini Sosoknya Langsung Diselamati Sang Jenderal
Momen Pangkostrad berikan selamat pada anggotanya yang baru saja mendapat kenaikan jabatan.
Baca Selengkapnya70 Persen Kasus DBD di Jakarta Menjangkit Anak SD dan SMP
Berdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca Selengkapnya6 Penyebab Bayi Menangis yang Perlu Dikenali Orangtua, Ketahui Cara Membedakannya
Tangisan yang dikeluarkan oleh bayi memiliki berbagai tanda yang berbeda. Kenali enam penyebab tangisan dari bayi yang biasanya ditunjukkan.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnya5 Fakta Ponorogo Darurat Demam Berdarah usai Dua Anak Meninggal, Waspadai Ini
Jumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes
Baca SelengkapnyaPeristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca Selengkapnya