Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Cerita saat ratusan TNI-Polri gerebek eks asrama di Cawang

5 Cerita saat ratusan TNI-Polri gerebek eks asrama di Cawang Latgab TNI 2013. ©dokumentasi tni

Merdeka.com - Tak hanya polisi, peredaran narkoba juga menjadi perhatian utama aparat TNI. Atas informasi yang didapat masyarakat, ratusan personel gabungan TNI-Polri menggerebek sejumlah rumah yang diduga menjadi lokasi beredarnya barang haram tersebut.

Tak hanya narkoba, aparat juga mendapati penjualan miras di beberapa rumah warga. 2 Buah senjata tajam berupa parang juga ikut disita.

Rupanya, TNI tidak mau main-main dalam penggerebekan tersebut. Mereka menerjunkan 300 personelnya bersama-sama dengan Polri yang menurunkan 200 orang.

Berikut cerita saat penggerebekan berlangsung yang dirangkum merdeka.com:

Kerahkan 500 personel TNI-Polri

Ratusan personel TNI-Polri semalam menggerebek ratusan rumah yang diduga menjadi sarang peredaran narkoba dan minuman keras di Jalan Swadaya, Cawang, Jakarta Timur. Tidak main-main, jumlahnya mencapai 500 orang, lengkap dengan seragam loreng dan bersenjata."Kami menggelar razia miras dan narkoba, mulanya narkoba yang berada di daerah Cawang, tepatnya di Jalan Swadaya. Dilaksanakan TNI-Polri dengan menerjunkan 500 personel. Kami bergerak mulai dari pukul 21.00 sampai 01.00 WIB," ungkap Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel Inf Heri Prakoso saat dikonfirmasi, Sabtu (20/12).Dalam penggerebekan tersebut, petugas menemukan miras yang dibungkus hingga 8 karton, sabu dan ganja. Tak hanya itu, aparat juga menyita senjata tajam berupa parang."Kami juga membekuk sembilan orang," ucapnya singkat.

Setiap gang dijaga ketat

Ratusan aparat gabungan TNI-Polri semalam menggerebek sejumlah rumah bekas asrama militer yang diduga menjadi sarang peredaran narkoba. Dengan bersenjata lengkap, setiap gang di sekitar Jalan Swadaya, Cawang, Jakarta Timur dijaga sejumlah personel TNI.Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel Inf Heri Prakoso mengungkapkan, pengerahan personel TNI dilakukan atas permintaan dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Unggung Cahyono kepada Pangdam Jaya, Mayjen Inf Agus Sutomo. Permintaan itu dilakukan mengingat banyaknya jalan pintas keluar masuk sehingga bisa menyulitkan penangkapan pelaku."Dia (Kapolda) merasa tempat itu agak besar, banyak pintu-pintu keluar masuk. Enggak cukup kalau pasukan sendiri," ungkap Heri saat dikonfirmasi, Sabtu (20/12).Penggerebekan tersebut dilakukan setelah aparat menerima laporan dari masyarakat yang terganggu dengan adanya peredaran narkoba di wilayah mereka. Namun, Kodam Jaya dibantu Polda Metro Jaya lebih dulu melakukan pengawasan mengenai titik-titik lokasi yang dicurigai."Hanya laporan dari masyarakat, konon suka terjadi transaksi di sekitar lokasi," ucapnya singkat.

Datang pakai 20 truk

Penggerebekan sejumlah toko miras di kawasan pemukiman di Jalan Swadaya, Cawang, tepatnya di belakang Markas Kodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur, pada Sabtu (20/12) dini hari, dilakukan oleh TNI-Polri, dengan mengerahkan ratusan anggotanya.Warga yang saat itu terkejut karena pemukimannya didatangi ratusan anggota TNI-Polri berseragam dan bersenjata lengkap itu, mengaku tidak tahu hal apa yang terjadi. Sebagian dari mereka bahkan ada yang mengira bahwa hal itu terkait dengan penggerebekan sarang teroris di wilayahnya itu."Banyak banget truk tentaranya. Semalam itu ada kali sekitar 20 truk lebih yang diparkir dari jalanan di depan pabrik kertas, sampai ke kampung depan sebelah sana," kata seorang warga sekitar yang menolak disebut namanya, Sabtu (20/12).

Warga kaget, dikira gerebek teroris

Ratusan personel TNI melakukan penggerebekan mencari minuman keras dan narkoba, di Jalan Swadaya, Cililitan, tepatnya di belakang Markas Kodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur, Sabtu (20/12) dini hari.Dari penggerebekan di beberapa toko yang disinyalir menjual minuman keras, polisi berhasil menyita 6 dus miras, yang 1 dusnya berisi 24 botol, 1 jerigen dan 1 panci minuman oplosan siap jual. Selain itu, petugas juga menemukan 2 buah senjata tajam berjenis parang, dan narkoba yang dibungkus alumunium foil,"Semalam itu ada sekitar 100 TNI, Polisi Militer (PM), yang gabung bersama polisi, berpencar di wilayah sini melakukan penggerebekan. Beberapa toko yang katanya menjual minuman keras oplosan sejenis ciu pun kena digerebek juga," kata seorang warga sekitar yang menolak disebut namanya, Sabtu (20/12).Warga mengaku sangat terkejut dengan penggerebekan yang terjadi menjelang tengah malam itu, karena melihat para personel gabungan itu membawa senjata laras panjang, dengan memakai pakaian seragam lengkap."Saya kira semalam ada penggerebekan teroris atau apa gitu. Soalnya itu semacam mau perang, banyak tentara pakaian lengkap dan bawa senjata. Semua rumah yang mereka duga menjual miras mereka ketok dan mereka geledah," kata warga tersebut.

Warga curiga penggerebekan cuma kedok

Sebagian warga menduga, penggerebekan toko-toko yang disinyalir menjual miras itu terkait dengan konflik status kepemilikan lahan, yang saat ini menjadi pemukiman yang mereka tempati. Bahkan, sebagian dari mereka menuduh penjualan miras yang tidak pernah dipersoalkan selama ini hanyalah dijadikan alasan oleh pihak Kodam Jaya untuk menggusur permukiman mereka."Di sini semua katanya mau digusur sama pihak Kodam Jaya, apalagi di depan situ kan abis kebakaran beberapa waktu yang lalu. Nah kemarin itu kan mereka ngakunya gabung sama polisi, buat gerebek daerah sini cari penjual miras. Kita sih tahunya mereka cuma cari kesalahan aja, sebagai dalih karena daerah sini mereka mau gusur. Kalau nggak, urusan apa TNI gerebek miras," kata warga tersebut.Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel Inf Heri Prakoso, langsung membantah penggerebekan di bekas asrama militer, Jalan Swadaya, Cawang, Jakarta Timur, adalah upaya untuk menggusur permukiman warga. Dia menegaskan, kedatangan personel gabungan TNI-Polri benar-benar murni mencari peredaran narkoba dan miras."Tadi malam betul-betul tertangkap. Ada tersangka, ada barang bukti. Kalau iya negatif mungkin kami enggak dapat apa-apa dan cuma alasan-alasan doang, kalau konteksnya tanah, saya enggak tahu," ujar Heri saat dikonfirmasi, Jumat (20/12).Heri mengakui, lokasi penggerebekan tersebut memang dikenal sebagai bekas asrama Batalyon Siliwangi. Dia pun tidak yakin warga yang tinggal di tempat tersebut memiliki dokumen kepemilikan.Tak hanya itu, Heri meminta warga tidak gelisah dengan adanya penggerebekan narkoba dan miras di tempat tinggalnya. "Kenapa musti gelisah, mereka main narkoba atau enggak. Kalau enggak, mestinya enggak perlu komen yang enggak perlu dong," tegasnya.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.

Baca Selengkapnya
Curhat Prajurit TNI Adiknya 6 Kali Gagal jadi Polisi, Kapolri 'Persiapkan Biar Enggak Bikin Malu'

Curhat Prajurit TNI Adiknya 6 Kali Gagal jadi Polisi, Kapolri 'Persiapkan Biar Enggak Bikin Malu'

Curhat berujung manis, adik prajurit TNI dijanjikan lulus oleh Kapolri usai gagal berkali-kali. Begini informasinya.

Baca Selengkapnya
Ratusan Personel Datang ke Mako Menghadap Komandan Brimob, Sang Jenderal Langsung Bereaksi Begini

Ratusan Personel Datang ke Mako Menghadap Komandan Brimob, Sang Jenderal Langsung Bereaksi Begini

Berikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tragis, Penagih Utang di Cianjur Tewas Dibacok Pengutang

Tragis, Penagih Utang di Cianjur Tewas Dibacok Pengutang

Korban yang tidak menaruh curiga langsung masuk ke rumah pelaku SR, yang sudah menyiapkan golok.

Baca Selengkapnya
Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua

Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua

Tercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Dikeroyok Brimob Satu Truk, Endingnya Mengejutkan

Anggota TNI Dikeroyok Brimob Satu Truk, Endingnya Mengejutkan

Kolonel Inf Rico Siagian membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut.

Baca Selengkapnya
Tanggapi RPP, Menko Polhukam Hadi: ASN Bisa Duduki Jabatan di Struktural TNI-Polri

Tanggapi RPP, Menko Polhukam Hadi: ASN Bisa Duduki Jabatan di Struktural TNI-Polri

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, memastikan jajaran aparatur sipil negara (ASN) juga bisa menempati jabatan strategis di TNI-Polri.

Baca Selengkapnya
Tumpas Habis Kelompok MIT, Polri Ungkap 256 Narapidana Teroris Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Selama 2023

Tumpas Habis Kelompok MIT, Polri Ungkap 256 Narapidana Teroris Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Selama 2023

Total 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya

Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya

Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya