5 Bentrokan warnai kampanye capres di Yogyakarta

Merdeka.com - Kampanye capres-cawapres di DIY diwarnai bentrok antar simpatisan partai dan pendukung capres-cawapres, Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK . Pada Senin (17/6) pekan lalu, bentrok simpatisan partai terjadi saat PDIP menggelar kampanye di Stadion Mandala Krida.

Bentrok pertama terjadi saat konvoi massa simpatisan PDIP bentrok dengan warga. Mereka kemudian memukuli seorang mahasiswa dan karyawan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Kasus ini sudah ditangani polisi.

Tak berhenti di situ, pada kampanye Selasa (25) kemarin, kerusuhan kembali terjadi di Yogyakarta. Bentrok terjadi di beberapa titik wilayah, salah satunya di Ngabean. Dua simpatisan partai, PDIP dan PPP terlibat saling lempar batu.

Beruntung tidak ada yang meninggal dalam rangkai peristiwa kekerasan yang terjadi di Yogya itu. Namun jumlah korban luka sampai sekarang ini belum didata.

Berikut ini beberapa aksi kekerasan dan bentrokan saat kampanye capres di Yogyakarta yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber:

Massa PDIP dan PPP Bentrok di Ngabean

Hari terakhir kampanye di Yogyakarta berakhir bentrok, Sabtu (5/4). Massa PDIP yang sedang berkonvoi seusai kampanye berpapasan dengan massa PPP di Ngabean, Ngapilan, Yogyakarta. Bentrok semula dipicu dengan isu perusakan alat peraga kampanye milik PPP.Massa PDIP yang saat melewati daerah Ngabean, membuat massa PPP menduga pelakunya adalah massa PDIP. Saat itu langsung terjadi aksi saling lempar batu antar kedua kelompok.Menurut keterangan kader PDIP Kota Yogyakarta, Chang Wendriyatno kondisi semakin memanas ketika ada isu kader PDIP yang meninggal saat bentrok. Meski demikian dia memastikan tidak ada kader PDIP yang meninggal."Tidak ada yang meninggal, ini yang menebar isu adalah orang-orang yang tidak bertanggungjawab," kata Chang, Sabtu (5/4).

Simpatisan Jokowi aniaya mahasiswa UII Yogya

Peristiwa ini terjadi pada Senin (17/6), pekan lalu. Konvoi simpatisan PDIP menganiaya seorang mahasiswa dan karyawan Fakultas Hukum UII Yogyakarta. Kedua korban menderita luka-luka akibat penganiayaan tersebut."Kami melihat kondisi ini sebagai kriminal murni. Kemarin kami sudah memproses kasus, melaporkannya ke polisi, dua korban didampingi LKBH (Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum) UII. Keduanya sudah divisum," kata Direktur Humas UII Hangga Fathanah, kepada merdeka.com, Rabu (18/6).Kasus itu terjadi sekitar pukul 14.20 WIB. Waktu itu ada konvoi simpatisan PDIP di depan Kampus UII di Jalan Taman Siswa. Mendadak di depan kampus ada pemukulan dilakukan anggota konvoi kepada seseorang.Berikutnya seorang mahasiswi UII berteriak minta tolong. Mahasiswa di sana kemudian berdatangan dan mendekat ke lokasi. Begitu juga dengan karyawan kampus. "Tapi kemudian kami malah dikejar. Di antara kami, si karyawan itu ada yang mencoba memotret dengan kamera hp, juga dikejar lalu dipukul," ujarnya.

Bentrok di Kotagede

Di hari yang sama, sekitar pukul 17.00 WIB di Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta, tepatnya di timur Kebun Binatang Gembira Loka, sekelompok orang beratribut warna hijau merusak dua sepeda motor dan melempari lima rumah dengan batu. Waktu itu, di sana baru saja ada sekelompok warga yang ikut kirab budaya mendukung Joko Widodo-M. Jusuf Kalla. Diduga serangan itu merupakan buntut dari bentrokan sebelumnya.Akibat bentrokan itu, sedikitnya dua sepeda motor dan lima rumah rusak. Massa yang diduga simpatisan PPP itu mendukung calon presiden Prabowo-Hatta. Mereka melempari dan merusak sepeda motor serta rumah-rumah penduduk.

Warga dipukul massa diduga simpatisan PPP

Di tempat lain, di Padokan Kidul, Tirtonirmolo, Bantul, juga terjadi pemukulan oleh massa berseragam hijau. Beberapa orang yang awalnya menonton kampanye Jokowi-JK diusik oleh konvoi massa berseragam hijau itu. Mereka menggeber-geber knalpot sepeda motor.Karena di lokasi itu banyak atribut Jokowi-JK, rombongan itu menyerang dan memukul warga. Juga melempari mereka dengan batu. Massa itu juga bersenjatakan pedang, linggis, besi panjang dan kayu.

Posko PDIP dirusak

Berikutnya bentrok di Bronto Kusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta. Di sana ada perusakan posko PDIP oleh sekelompok orang yang diduga simpatisan PPP dengan melempar batu. Akibatnya kaca pintu posko pecah dan dua buah spion sepeda motor rusak.