Merdeka.com - Jumat (7/12) sore pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Di sana, Jokowi dialog dengan warga untuk mencari solusi menanggulangi banjir yang saban tahunnya merendam wilayah tersebut.

Dialog yang digelar di lapangan bulutangkis RT 07/ RW 03 Kampung Melayu itu berlangsung sekitar satu jam. Banyak warga menyampaikan uneg-unegnya kepada Jokowi.

Pertemuan dengan warga pun terlihat sederhana. Tidak ada tenda. Hanya ada satu spanduk yang dipasang bertuliskan "Sosialisasi Kali Ciliwung". Spanduk itu diletakkan di belakang kursi Jokowi.

Meski sedang berdialog soal masalah serius, namun acara dialog terlihat santai. Warga yang diajak dialog dipersilakan untuk menyampaikan uneg-unegnya.

Nah, di dalam dialog itulah, muncul banyolan-banyolan Jokowi. Apa saja?

Perkenalkan diri

Saat membuka acara dialog, Jokowi sempat memperkenalkan bawahannya kepada warga satu per satu. Jokowi pertama memperkenalkan Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto.Jokowi lalu menanyakan kepada warga, apakah sudah kenal wali kota Jakarta Timur? Kemudian warga menjawab dengan serentak, belum. Jokowi juga memperkenalkan Kepala Dinas PU DKI Ery Basworo.Sambil bercanda, Jokowi juga ingin memperkenalkan dirinya. "Perlu saya kenalkan diri saya ga? tanya Jokowi.Warga kemudian menjawab serentak. "Ga, sudah tahu," jawab warga. 

Waduh-waduh

Saat menjelaskan kedatangannya, Jokowi mengharapkan warga agar tidak khawatir. Kedatangannya ke Kampung Pulo hanya ingin menyerap aspirasi warga."Ini baru tanya, jangan waduh-waduh. Ini ditanya kepada masyarakat. Ya mudah-mudahan ada jalan keluar dan solusi," kata Jokowi sambil tertawa.Jokowi ingin, tahun ini ada solusi. Sebab, banjir sudah sering kali melanda Kampung Pulo saban tahunnya.  "Sudah jenuh tiap tahun kebanjiran," ujarnya.

Jangan pakai istilah digusur

Saat berdialog dengan warga bernama Tia, Jokowi sempat menanggapi pernyataan warganya itu. Jokowi meminta warga tidak menggunakan istilah digusur."Istilahnya ditata ya," ujar Jokowi langsung disambut tawa dan tepuk tangan meriah.Tia kemudian melanjutkan masukannya kepada Jokowi. Dia berharap, Pemprov DKI mengganti rumah jika nanti direlokasi."Jangan sampai diganti rumah kontrakan," ujar Tia.

Logat Betawi

Salah satu warga sempat menanyakan kepada Jokowi berapa kompensasi yang akan diberikan jika nanti warga Kampung Pulo direlokasi. "Ini Rp 7 juta atau Rp 8 juta misalnya biar ketahuan," tanya salah satu warga.Atas pertanyaan itu, Jokowi menjawabnya dengan santai. "Pertanyaannya jangan jauh seperti tadi. Ketemu pertama, minta masukan dulu. Kalau ditanya berape (dengan logat Betawi), belum tahu," kata Jokowi sambil tersenyum.Jawaban Jokowi ini langsung disambut tawa warga yang tengah duduk di depannya.

Bagi kartu nama

Sebelum menutup acara dialog, Jokowi memanggil tiga orang yang telah memberikan masukan kepadanya dan salah satunya adalah Tia. Kemudian Jokowi hanya memberikan kartu nama.Satu per satu ketiganya dikasih kartu nama. "Kartu nama ini hari Senin bisa ditukar dengan sepeda karena sudah memberikan masukan. Kita tampung semua," ujar Jokowi sambil disambut tawa dan tepuk tangan.Jokowi meminta mereka datang ke Balai Kota setelah abis Zuhur untuk ditukar dengan sepeda. Di penutup acara, Jokowi juga berharap masyarakat tidak khawatir dan resah.Jokowi mengaku akan ada pertemuan lanjutan untuk mencari solusi. "Kita akan lanjutkan pada pertemuan kedua, ketiga dan seterusnya," kata Jokowi.