5 Anak Meninggal Dunia Akibat DBD, Keluarga Takut Bawa ke RS Karena Tak Punya BPJS
Merdeka.com - Lima orang warga Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur dilaporkan meninggal dunia, akibat mewabahnya penyakit demam berdarah sejak bulan Januari kemarin.
Bupati Kabupaten Belu, Wilibrodus Lay kepada wartawan mengaku, pasien yang meninggal rata-rata anak berumur dibawa 10 tahun. Hal ini karena tidak memiliki BPJS, sehingga takut membawa anak mereka ke rumah sakit.
"Anak-anak ini meninggal karena terlambat ditangani secara medis. Orang tua takut ke rumah sakit karena tidak punya BPJS. Anak-anak yang meninggal umur dibawa 10 tahun, yang terakhir meninggal itu kemarin umur tujuh tahun, mereka datang sudah dalam keadaan kritis semua," katanya, Sabtu (14/3).
Menurut Wili, ia sudah melayangkan surat edaran kepada seluruh kepala desa dan camat, maupun instansi vertikal lainnya di Kabupaten Belu, untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa pelayanan pasien demam berdarah dilakukan secara gratis.
"Saya sudah sampaikan untuk berobat gratis ke rumah sakit. Edaran ke desa, lurah, camat dan instansi vertikal lainnya untuk bawa pasien yang demam untuk didiagnosa, jangan pikir biaya karena ada pemerintah. Kemarin ada yang meninggal di depan saya, saya sangat sedih," ujarnya menghimbau.
Ia menambahkan, laporan yang diterima saat ini terdapat kurang lebih 80 pasien demam berdarah sementara dirawat di rumah sakit umum daerah Mgr. Gabriel Manek Atambua.
"Untuk penetapan kejadian luar biasa (KLB) kita harus minta ke dinas kesehatan provinsi. Saya lebih setuju KLB sehingga ada perhatian dari pemerintah pusat, karena ini lebih dari virus Corona. Saya minta bantuan peralatan dari pemerintah pusat, kalo tidak ya kami beli sendiri alat seperti fogging, untuk antisipasi nyamuk demam berdarah," tegasnya Wili.
Ia meminta masyarakatnya di perbatasan Timor Leste itu, untuk selalu membersihkan sampah di sekitar rumah masing-masing, karena Nusa Tenggara Timur saat ini tercatat sudah 39 orang meninggal akibat demam berdarah.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaBenar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah
Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaKasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan
Buntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Pilu Anak Difabel Terbaring di Samping Jasad Ibu Sudah Meninggal Beberapa Hari
Peristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaAnak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaKelakuan Aneh Ibu Bocah 5 Tahun di Bekasi yang Tewas dengan 20 Tusukan
Ibu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaPengakuan Ibu di Bekasi Bunuh Anaknya Pakai Pisau saat Tidur Karena Dapat Bisikan Gaib
Ibu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnya