Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

40 Tahun jual kinang di Sekaten, nenek Suto tak kenal lelah

40 Tahun jual kinang di Sekaten, nenek Suto tak kenal lelah Nenek Suto Dimejo penjual kinang. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Perayaan Sekaten sebagai rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasunanan Surakarta, tak bisa lepas dari pernak-pernik yang mengikutinya. Sepekan sebelum puncak perayaan, ditandai dengan keluarnya sepasang gamelan Kiai Guntur Sari dan Kiai Guntur Madu di Bangsal Pradangga Masjid Agung, selalu disertai dengan pedagang dadakan. Mereka menjual kinang, pecut, endog abang dan nasi gurih.

Salah satu penjual Kinang di halaman masjid Agung adalah Suto Dimejo, warga Banyudono Boyolali. Nenek beusia 80 tahun ini mengaku sudah 40 tahun berjualan Kinang dan telur asin.

"Sampun saking yuswa 40 tahun kula sadean wonten Sekaten mas (sudah sejak umur 40 tahun saya jualan di Sekaten, mas)," ujarnya.

Meski sudah renta dan lama berjualan, dia mengaku tak bosan berjualan. Dia percaya dengan berjualan dan mengunyah Kinang, selain baik untuk kesehatan juga membuat awet muda dan mendapatkan berkah dari Tuhan.

"Nginang niku kajenge bagas waras, awet enom, angsal barokah saking Gusti Allah (ngunyah sirih itu biar sehat, awet muda, mendapat berkah dari Allah)," katanya.

Dia mengaku mengonsumsi kinang atau nyirih sejak muda. Hingga berumur 80 tahun, kata dia, hampir tidak pernah mengalami gangguan pada gigi. Atas kecintaannya terhadap tradisi yang mulai langka tersebut, dia rela berjualan Kinang setiap tahunnya di Sekaten, walaupun harus menahan panas matahari.

Saat perayaan Sekaten, dalam sehari Nenek Suto bisa menjual Kinang antara 30 hingga 40 biji dengan harga Rp 1000-Rp 2 ribu. Sementara telor asin yang dia jual dengan harga Rp 2.500 dalam sehari rata-rata terjual 50 biji. Keuntungan tersebut, kata dia cukup membantu perekonomian rumah tangga.

"Anak saya 8, sampun mentas sedaya (sudah nikah semua). Jadi artone (uangnya) buat saya saja," ucapnya.

Suratmi (48), warga Mojosongo, Boyolali mengaku sudah berlangganan Kinang dan telur asin di Nenek Suto selama 5 tahun. Dia mengaku sering datang ke Sekaten dan pulang membawa Kinang serta telur untuk anak-anaknya.

"Kalau ada Sekaten, saya sering ke sini. Mirengke (dengerin) gamelan ditabuh, sambil nginang dan makan telur, biar mendapat barokah dari Yang Kuasa," kata dia.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KP Winarno Kusumo mengatakan nginang dalam sekaten mengandung makna tersendiri. Ketika nginang, maka bibir akan berwarna merah.

"Ada maknanya sendiri bagi masyarakat Jawa, merah itu mengandung makna berani. Ada sebagian lagi yang mengatakan warna merah melambangkan kesucian. Nginang saat Sekaten dapat berarti harus berani mengatakan hal-hal yang benar, mengucapkan syahadat, memeluk agama Islam sebagai agama suci," katanya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Soto Tangkar yang Melegenda, Lahir dari Sulitnya Orang Betawi Membeli Daging Sapi
Sejarah Soto Tangkar yang Melegenda, Lahir dari Sulitnya Orang Betawi Membeli Daging Sapi

Siapa sangka jika soto tangkar berangkat dari ketidakmampuan warga Betawi membeli daging sapi. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Penuh Haru! Nenek Asal Kebumen Ini Sempat Hilang selama 46 Tahun, Kini Bisa Bertemu Lagi dengan Anaknya
Penuh Haru! Nenek Asal Kebumen Ini Sempat Hilang selama 46 Tahun, Kini Bisa Bertemu Lagi dengan Anaknya

Nenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung

Baca Selengkapnya
Badan Gemetar karena 2 Hari Tak Masak, Nenek Ini Bertahan Hidup dengan Rebusan Daun Singkong
Badan Gemetar karena 2 Hari Tak Masak, Nenek Ini Bertahan Hidup dengan Rebusan Daun Singkong

Tinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Sengketa Lahan Berujung Maut, Bapak dan Dua Anak di OKU Tega Bunuh Wanita Tua
Sengketa Lahan Berujung Maut, Bapak dan Dua Anak di OKU Tega Bunuh Wanita Tua

Seorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.

Baca Selengkapnya
Kisah Haru Kakek 93 Tahun Penjual Klintingan, Tetap Semangat Bekerja di Usia Senja
Kisah Haru Kakek 93 Tahun Penjual Klintingan, Tetap Semangat Bekerja di Usia Senja

Di masa tuanya, ia masih harus bekerja untuk mengisi perut keluarganya.

Baca Selengkapnya
Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis
Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis

Rela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.

Baca Selengkapnya
Punya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat
Punya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat

Kehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.

Baca Selengkapnya