Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Tantangan yang menunggu Kabareskrim baru, Suhardi Alius

4 Tantangan yang menunggu Kabareskrim baru, Suhardi Alius Kapolri Timur Pradopo pimpin Sertijab. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Melalui Telegram Rahasia Kapolri nomor ST/2312/XI/2013 tanggal 24 November 2013, Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suhardi Alius resmi akan menyandang jabatan sebagai Kabareskrim menggantikan Sutarman . Meski berpengalaman di bidang reserse, tetapi tak sedikit kalangan yang meragukan sepak terjang Kapolda Jabar ini.

Terlebih sepeninggal Sutarman yang kini telah menjadi Kapolri, sederet masalah masih mengungkung satuan elit Polri ini. Masalah ini bukan hanya di luar tubuh Polri, tetapi juga di intern Polri sendiri.

Suhardi harus bekerja ekstra untuk memulihkan citra positif polisi dalam penyelesaian masalah kriminal dan korupsi. Apalagi Kapolri Jenderal Sutarman bercita-cita untuk menciptakan polisi yang dipercaya masyarakat.

Berikut adalah 4 tantangan yang harus diselesaikan Suhardi Alius .

Penembakan polisi

Rentetan penembakan polisi menjadi masalah inti di tubuh kepolisian dalam tahun belakangan ini. Penembakan dan teror ini tak hanya membuat anggota Polri was-was tetapi menyisakan sejumlah keraguan terhadap perlindungan polisi terhadap masyarakat. Penembakan polisi kelas bawah ini bagaikan teror beruntun yang dimulai dari penembakan di Cirendeu, Ciputat, Pondok Aren, depan KPK dan Cimanggis. Akibat penembakan misterius itu telah menewaskan empat polisi dari satuan yang berbeda-beda. Meski telah diketahui bahwa para penembak ini berasal dari kelompok teroris Abu Roban tetapi tetap saja polisi belum menangkap otak penembakan tersebut. Bahkan untuk penembakan di depan KPK yang menewaskan Bripka Sukardi, polisi masih mengaku masih buram. Sedangkan untuk pelaku lainnya telah ditangkap di berbagai tempat."Sudah ditangkap delapan sampai tadi pagi. Kemarin (ditangkap) 6, ada 2 lagi yang ditangkap. Ada (yang ditangkap) di Bima satu, di Sulsel satu," ungkap Kapolri, Komjen Pol Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (31/10).

Rekening gendut Jenderal

Aiptu Labora Sitorus mungkin menjadi satu-satunya polisi berekening gendut yang ditahan dan dikenai pasal berlapis terkait rekening gendut miliknya. Transaksi fantastis senilai Rp 1,5 triliun membuat polisi berpangkat Bintara ini dijebloskan ke penjara. Nasib Labora berbeda dengan para Jenderal di Korps Bhayangkara diketahui memiliki rekening jumbo, mereka bagai tak tersentuh.Sejumlah pihak sebenarnya sudah mendesak agar polisi mau membuka ini. Bahkan, Indonesia Corruption Watch (ICW) juga pernah mengirimkan surat permintaan data ke Mabes Polri untuk mengumumkan siapa pemilik rekening, namun sampai saat ini tak digubris.Setelah beberapa tahun berlalu, sama sekali tidak ada tanda-tanda rekening gendut akan dituntaskan. Padahal, telah ada Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 2 Tahun 2011 tentang Tata cara Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Pengadilan.Tentu publik berharap temuan soal rekening gendut ini dapat segera dituntaskan. Kabareskrim baru, Irjen Pol Suhardi harus berani mengambil tindakan jika ada polisi yang terbukti memperkaya dirinya.

Korupsi

Selain korupsi, Kabareskrim baru dihadapkan dengan banyaknya kasus korupsi kelas kakap yang mangkrak. Tiga kasus terbesar adalah kasus pengadaan alat kesehatan yang melibatkan mantan Menkes, Siti Fadilah Supari. Meski Siti Fadilah sudah ditetapkan tersangka, namun kasus tersebut tak ada kejelasan lagi.Kasus kedua adalah kasus korupsi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang melibatkan anggota polisi. Terakhir, adalah kasus korupsi yang melibatkan vendor perusahaan Muhammad Nazaruddin, PT Anugerah Nusantara.Belum juga menyelesaikan kasus besar ini, polisi justru mengklaim telah melewati target penyelesaian kasus korupsi yang sudah ditentukan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (Dipa).Selain itu mereka mengatakan telah berhasil menyelamatkan uang negara dari hasil tindak kejahatan korupsi yang ditangani selama 2013 sebesar Rp 907 miliar lebih. Dengan dana ini penyidik telah menyelesaikan lebih dari seribu kasus.

Polisi nakal

Sebagai Kabareskrim baru, Suhardi dipastikan akan direpotkan oleh tindakan polisi yang nakal. Sebut saja anggota Brimob koboi yang baru-baru ini melesatkan pelurunya hingga menewaskan satpam di Kompleks Seribu Ruko Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat. Lain halnya juga dengan persoalan moral lainnya, sebagai contoh kelakuan para polisi yang beramai-ramai memerkosa seorang ABG di Gorontalo.

Baca juga:Jadi Kabareskrim, ini janji Irjen Suhardi AliusBrigjen Iriawan, polisi penjemput Gayus & bongkar kasus AntasariIni alasan Kapolri promosikan Suhardi Alius jadi KabareskrimSuhardi Alius jadi Kabareskrim, Kapolri juga rotasi pejabat lainKapolri tak pandang angkatan pilih Suhardi jadi Kabareskrim

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sahroni Desak Polisi Tangkap Pelaku Curanmor yang Tembak Ketua RT di Cilincing

Sahroni Desak Polisi Tangkap Pelaku Curanmor yang Tembak Ketua RT di Cilincing

Untuk itu, Sahroni berharap, kasus kriminal di wilayah Jakarta Utara bisa menurun drastis pada tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Dulu Lulusan Terbaik Akpol 1991, Jenderal Bintang 3 ini Kini jadi Anak Buah Teman 1 Angkatannya

Dulu Lulusan Terbaik Akpol 1991, Jenderal Bintang 3 ini Kini jadi Anak Buah Teman 1 Angkatannya

saat Taruna, Ia berhasil menjadi lulusan terbaik Adhi Makayasa di Akademi Kepolisian.

Baca Selengkapnya
Diduga Sakit Hati, Sekuriti Basarnas Mamuju Tikam Rekan Kerja 32 Kali

Diduga Sakit Hati, Sekuriti Basarnas Mamuju Tikam Rekan Kerja 32 Kali

Polisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kombes Polisi Blak-blakan Kehidupan Taruna Akpol Sangat Keras, Kehidupan Ditentukan Para Senior

Kombes Polisi Blak-blakan Kehidupan Taruna Akpol Sangat Keras, Kehidupan Ditentukan Para Senior

Cerita Kombes Polisi soal kehidupan taruna selama jalani pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol).

Baca Selengkapnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.

Baca Selengkapnya
Senyum Bahagia Anak Eks Kapolri Foto Bareng Jenderal Peraih Adhi Makayasa, Sosok Panutan di Polri

Senyum Bahagia Anak Eks Kapolri Foto Bareng Jenderal Peraih Adhi Makayasa, Sosok Panutan di Polri

Komjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya
Kombes Polisi Ceritakan Rumitnya Pendaftaran Akabri Zaman Dulu, Sampai Disuruh Push Up Tamtama TNI

Kombes Polisi Ceritakan Rumitnya Pendaftaran Akabri Zaman Dulu, Sampai Disuruh Push Up Tamtama TNI

Kombes Pol Andi Yoseph Enoch ceritakan perjuangan masa lalunya untuk bisa daftar Akabri yang penuh tantangan. Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya
Arahan Jenderal Polisi Peraih Adhi Makayasa ke Anak Buah: Walau Berpakaian Preman Harus Ingat Kita Tribrata

Arahan Jenderal Polisi Peraih Adhi Makayasa ke Anak Buah: Walau Berpakaian Preman Harus Ingat Kita Tribrata

Jenderal polisi peraih Adhi Makayasa berikan arahan kepada ratusan anggota reserse.

Baca Selengkapnya