Merdeka.com - Unit Resmob Direskrimum Polda Jawa Timur, sukses membekuk dua tersangka spesialis pencurian mobil pick-up. Tak hanya dua orang ini saja, polisi juga berhasil menangkap dua orang penadah mobil curian tersebut.

Dua pelaku pencurian mobil itu adalah SMR (39), warga Malang dan RJ (34) warga Blitar. Sedang dua penadahnya adalah, Manarul Yuda dan Sholehuddin.

"Dua pelaku pencurian mobil ini merupakan residivis dalam kasus yang sama," kata Kasat Resmob Polda Jawa Timur, AKBP Heru Purnomo di Mapolda Jawa Timur, Jumat (28/12).

Heru menjelaskan, penangkapan para tersangka ini bermula dari informasi masyarakat, yang menyebut aksi dua orang penadah yang kerap menerima pembelian mobil curian. "Selanjutnya kami lakukan penyelidikan, terkait informasi ini. Dan dalam penyelidikan, anggota memergoki sebuah mobil Mitsubishi L 300 Pick-up nopol D 1279 FS tanpa dokumen, yang dijual oleh Manarul di kawasan Ngopak, Pasuruan," jelasnya.

Ketika dimintai keterangan terkait mobil bodong itu, tersangka Manarul yang berhasil ditangkap itu mengaku, mobil yang dijualnya tersebut adalah mobil hasil curian.

"Dari penangkapan ini, polisi melakukan pengembangan dan berhasil menangkap Sumari, di Terminal Blitar. Saat itu, dari tas pinggang tersangka, polisi menemukan kunci leter T, lima buah anak kunci T, satu SIM, serta satu unit kendaraan bermotor jenis Honda GL Max warna hitam yang dipakai melakukan kejahatan," lanjut Heru.

Selanjutnya, dari keterangan Manarul, polisi kemudian menangkap RJ yang juga dibekuk di Blitar. Dari tangan tersangka itu, polisi menyita satu STNK Mitsubishi nopol AG 8357 KB dan buku kir serta sepeda motor Suzuki Smas.

"Mereka ini spesialis pelaku pencurian mobil pick-up. Karena rata-rata yang dicuri pelaku adalah mobil pick-up," kata Heru.

Polisi mencatat, aksi curanmor yang dilakukan para tersangka ini pernah terjadi di 12 lokasi dan sebagian besar di daerah Jawa Timur. "Di Blitar menggasak tiga unit mobil, di Kediri ada tujuh TKP, di Malang dan Jombang masing-masing satu laporan," paparnya.

Akibat perbuatannya itu, tersangka dijerat dengan Pasal 363 junto Pasal 480 KUHP, tentang pencurian dan penadahan.