Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Sisi romantis Ketua MK Hamdan Zoelva

4 Sisi romantis Ketua MK Hamdan Zoelva Hamdan Zoelva. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva saat memimpin sidang begitu terlihat serius. Tegas dan berwibawa.

Di balik wajah seriusnya sebagai seorang hakim, ternyata Hamdan adalah orang yang romantis. Beberapa hari lalu, pria kelahiran Kota Bima, Nusa Tenggara Barat ini menceritakan kisah masa mudanya. Termasuk saat pacaran hingga menikah.

Berikut ini ceritanya, Kamis (28/8):

Cinta lokasi

Di balik kesuksesan suami tentu ada peran istri yang selalu memberikan doa dan dorongan. Itu pula yang dirasakan Ketua Mahkamah Konstitusi, Hamdan Zoelva.Di mata seorang Hamdan, Nina Damayanti tak sekadar istri. Nina adalah teman sehidup semati yang dimiliki Hamdan. Kebahagiaan keduanya makin lengkap dengan kehadiran tiga orang buah hati mereka Muhammad Faris Aufar, Ahmad Arya Hanafi dan A Adib Karamy.Kepada awak KLN Network, Hamdan coba membagi kisah cintanya sebelum akhirnya resmi meminang Nina pada Januari 1991."Jadi cinta lokasi. Sama-sama masuk di OC Kaligis, saya senior, istri saya itu ya junior saya. Karena ketemu saban hari, ya pacaranlah," cerita Hamdan, dalam perbincangan santai di Gedung Mahkamah Konstitusi.

Pacaran singkat, langsung melamar

Hamdan dan Nina tak menghabiskan banyak waktu untuk pacaran. Bermodal nekat, Hamdan melamar Nina yang berasal dari keluarga berada."Tidak terlalu lama, tidak sampai satu atau dua tahun. Nekatnya saya, ngelamarnya sendiri karena orangtua saya tinggal di kampung, enggak punya apa-apa. Sedangkan dia ayahnya pejabat. Jadi saya melamar tanpa modal apa-apa ini, sampai tentukan tanggal kawinnya juga sendiri," ujarnya.Sudah melamar dan punya tanggal pernikahan, ada satu hal penting yang sebenarnya belum dia persiapkan. Yakni modal untuk menikah. Dia tak punya gambaran berapa besar dana yang harus dikeluarkan untuk sebuah pesta pernikahan di Jakarta."Jadi saat itu saya tidak punya uang," kelakarnya.

Pulang kampung minta restu

Dia tengah kebimbangan karena tak punya uang, Hamdan yakin pasti akan ada jalan. Sebelum hari bahagia itu tiba, dia pulang ke Bima untuk bertemu orangtuanya dan meminta restu."Rupanya waktu saya di Bima, saya ditelepon sama orang Belanda untuk menangani kasusnya di Bali," tambahnya.Tawaran itu pun tak dia sia-siakan. Kegelisahan Hamdan saat itu soal biaya pernikahan selesai dan pesta pernikahan meriah akhirnya dihelat di Jakarta.

Akhirnya mampu beli mobil

Setelah menangani kasus besar di Bali, itu menjadi berkah bagi Hamdan. Dia mampu membahagiakan istri dan keluarganya."Balik saya dari Bali, dapat kasus besar, kawin berlangsung dengan baik. Padahal saya tidak tahu, benar-benar tidak punya apa-apa," katanya. Jadi kawin, beli mobil, wah bangga juga sama mertua kan," ucapnya tersipu.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: KERAS! Eks Ketua MK: Kalau Tidak Punya Etika Dia Tak Punya Malu!

VIDEO: KERAS! Eks Ketua MK: Kalau Tidak Punya Etika Dia Tak Punya Malu!

Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mengajak mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva saat mengunjungi Nusa Tenggara Barat (NTB)

Baca Selengkapnya
Hamdan Zoelva Bicara Putusan MK Terkait Batas Usia Capres-Cawapres: Hukum Pincang Ketika Pejabat Abaikan Etik

Hamdan Zoelva Bicara Putusan MK Terkait Batas Usia Capres-Cawapres: Hukum Pincang Ketika Pejabat Abaikan Etik

Hal itu dikatakan Hamdan Zoelva saat acara 'Desak Anies' di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (19/12).

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu

Isu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu

Ia menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bawaslu: Pemungutan Suara Ulang Tepis Dugaan Pelanggaran Pemilu, Selanjutnya di MK

Bawaslu: Pemungutan Suara Ulang Tepis Dugaan Pelanggaran Pemilu, Selanjutnya di MK

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Totok Hariyono menyatakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) bagian dari upaya mencari kebenaran.

Baca Selengkapnya
Catat, Ini Lima Jenis Surat Suara Pemilu 2024 yang Harus Dicoblos

Catat, Ini Lima Jenis Surat Suara Pemilu 2024 yang Harus Dicoblos

Hak suara terhadap pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).

Baca Selengkapnya
Komite HAM PBB Pertanyakan Netralitas Jokowi di Pemilu 2024, Timnas AMIN: Tamparan Keras Bagi Pemerintah

Komite HAM PBB Pertanyakan Netralitas Jokowi di Pemilu 2024, Timnas AMIN: Tamparan Keras Bagi Pemerintah

Netralitas Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Pemilu 2024 menjadi sorotan dalam Sidang Komite Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Swiss, Selasa 12 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Majelis Kehormatan MK Resmi Dibentuk Permanen, Ini Sosok Tiga Anggotanya

VIDEO: Majelis Kehormatan MK Resmi Dibentuk Permanen, Ini Sosok Tiga Anggotanya

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan pembentukan Majelis Kehormatan MK secara permanen, Rabu (20/12/2023).

Baca Selengkapnya
Haris Azhar-Fatia Bebas, Hakim Singgung Sikap Rendah Hati Jokowi: Semoga Tuhan Melindungi Beliau

Haris Azhar-Fatia Bebas, Hakim Singgung Sikap Rendah Hati Jokowi: Semoga Tuhan Melindungi Beliau

Jokowi, kata Cokorda sering mendapat kritikan hingga cercaaan namun tak pernah menggubrisnya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen MK Tolak Permohonan Uji Formil Batas Usia Capres-Cawapres yang Sempat Diwarnai Perbedaan Alasan Dua Hakim Mahkamah Konstitusi

FOTO: Momen MK Tolak Permohonan Uji Formil Batas Usia Capres-Cawapres yang Sempat Diwarnai Perbedaan Alasan Dua Hakim Mahkamah Konstitusi

Majelis hakim MK menolak permohonan uji formil batas usia capres dan cawapres yang diajukan pakar hukum tata negara Denny Indrayana & pengajar UGM Zainal Arif.

Baca Selengkapnya