Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Saksi Diperiksa, Guru SD di Banyuasin Diduga Tewas karena Jeratan di Leher

4 Saksi Diperiksa, Guru SD di Banyuasin Diduga Tewas karena Jeratan di Leher Ilustrasi mayat. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Polisi masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat guru SD Efriza Yuniar alias Yuyun (50) di dalam ember dengan kondisi telanjang dan tangan terikat tali rapia di perut. Dugaan awal, kematian janda tersebut karena dibunuh.

Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah memeriksa empat saksi yang pertama kali menemukan korban. Penyidik juga menyisiri barang bukti di TKP sebagai awal penyelidikan.

"Saksi-saksi ada empat orang yang menemukan korban pertama kali, mereka masih diinterogasi," ungkap Danny, Kamis (9/7).

Dari pemeriksaan fisik luar, kata dia, tidak ditemukan luka-luka di tubuh korban selain bekas jeratan di leher. Jeratan itu diduga menjadi penyebab kematian korban.

"Kemungkinan leher dijerat sampai tidak bisa bernapas korbannya," ujarnya.

Dikatakan, ember yang berisi mayat korban tersebut dibungkus kain tebal semacam karpet. "Untuk jelasnya kita lakukan penyelidikan terlebih dahulu siapa pembunuhnya dan motifnya," kata dia.

Keluarga mencurigai seorang tetangga berinisial AC (18) sebagai pelakunya.

Kakak korban, Muhammad Gani (57), mengungkapkan, dugaan tersebut lantaran terduga pelaku pernah dipergoki korban mencuri di rumahnya beberapa waktu lalu. Karena masih bertetangga, korban hanya menasihati AC agar tidak mengulangi perbuatannya.

"Dugaan kami sama warga di sana, dia (AC) itu pelakunya, arahnya cenderung ke sana," ungkap Gani di RS Bhayangkara Palembang.

Dari informasi yang diterimanya, AC telah diamankan polisi dan masih menjalani pemeriksaan. Hasil olah TKP, dua unit ponsel milik korban hilang yang diduga dibawa kabur pelaku.

"Kabarnya sudah dibawa ke polsek. Siapapun pelakunya kami minta dihukum seberat-beratnya, nyawa dibayar nyawa," kata dia.

Gani menuturkan, korban hilang kontak sejak Selasa (7/7) malam. Awalnya, teman-teman korban sesama guru SD Negeri 11 Muara Telang beberapa kali menghubungi melalui sambungan telepon namun tak aktif. Penasaran, mereka meminta warga untuk mengecek korban di rumahnya. Pintu korban dalam posisi terkunci dan akhirnya ditemukan kuncinya dibawa meja.

"Warga temukan adik saya di ember kamar mandi. Kaki di atas, kepala di bawah, tangan terikat tali rapia, leher terjerat ikat pinggang, kondisinya tanpa busana," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, warga Jalur 5, Desa Marga Satwa Rahayu, Kecamatan Sumber Marga Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan, gempar dengan penemuan mayat salah satu warganya di dalam ember dengan kondisi telanjang. Polisi masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap pelaku pembunuhan.

Yuyun merupakan guru Sekolah Dasar Negeri 11 Muara Telang Banyuasin. Korban diketahui berstatus janda. Mayat korban ditemukan dalam ember besar berdiameter sekitar 60 centimeter dalam kondisi telanjang dan tangan terikat tali rapia di perut.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Ada Nama Yusril, Ini Deretan Saksi Meringankan Diajukan Firli Bahuri ke Polisi

Tak Ada Nama Yusril, Ini Deretan Saksi Meringankan Diajukan Firli Bahuri ke Polisi

Sebelumnya, pengacara Firli menyebut ada tiga profesor diajukan menjadi saksi meringankan. Salah satunya Prof Yusril Ihza Mahendra.

Baca Selengkapnya
4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah

4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah

Warga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.

Baca Selengkapnya
Geram Ibunya Sering Dianiaya, Pelajar di Garut Gelap Mata Bacok Ayah Tirinya Bertubi-tubi

Geram Ibunya Sering Dianiaya, Pelajar di Garut Gelap Mata Bacok Ayah Tirinya Bertubi-tubi

Hingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.

Baca Selengkapnya
Polisi Cecar Firli 13 Pertanyaan Terkait Kasus Pemerasan Terhadap Syahrul Yasin Limpo

Polisi Cecar Firli 13 Pertanyaan Terkait Kasus Pemerasan Terhadap Syahrul Yasin Limpo

Firli diperiksa tambahan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
Jadi Saksi Meringankan Firli Bahuri, Polisi Bakal Periksa Prof Yusril 15 Januari

Jadi Saksi Meringankan Firli Bahuri, Polisi Bakal Periksa Prof Yusril 15 Januari

Yusril menyatakan bersedia diambil keterangannya oleh penyidik.

Baca Selengkapnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.

Baca Selengkapnya
Hadir di Acara Tabrak Prof!, Difabel Ini Dibantu Mahfud Akhirnya Bisa Gunakan Hak Pilih di Pemilu

Hadir di Acara Tabrak Prof!, Difabel Ini Dibantu Mahfud Akhirnya Bisa Gunakan Hak Pilih di Pemilu

Warga bernama Destares itu sebelumnya mengaku sempat mengalami penolakan di KPUD saat mengurus surat pindah untuk memilih di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya