4 Menit Sebelum Sriwijaya Jatuh: Ketinggian Turun, Moncong Naik dan Miring
Merdeka.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak pada 9 Januari 2021 lalu. Sejumlah kerusakan terjadi saat pilot menerbangkan pesawat tersebut.
Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo menurut kronologi dari awal.
Pukul 14.36 WIB
Pada 9 Januari 2021, pesawat jenis Boeing 737-500 berangkat dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta pada pukul 14.36 WIB dengan tujuan Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182.
Penerbangan ini diawaki oleh 2 pilot, 4 awak kabin, dan membawa 56 penumpang.
Setelah tinggal landas, pesawat terbang mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan sebelumnya (ABASA 2D).
"Data FDR merekam sistem autopilot aktif (engage) di ketinggian 1.980 kaki. Pada saat melewati ketinggian 8.150 kaki, tuas pengatur tenaga mesin (throttle) sebelah kiri bergerak mundur (tenaga berkurang) sedangkan yang kanan tetap," kata Nurcahyo dalam jumpa persnya, Rabu (10/2).
Pukul 14.38 WIB
Selanjutnya, pada Pukul 14.38 WIB karena kondisi cuaca, pilot meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat dan diizinkan.
Lalu ATC memperkirakan perubahan arah tersebut akan membuat pesawat SJ182 berpapasan dengan pesawat lain yang berangkat dari landasan pacu 25 L dengan tujuan yang sama.
"Oleh karena itu ATC meminta pilot untuk berhenti di ketinggian 11 ribu kaki," jelasnya.
Pukul 14.40 WIB
FDR merekam ketinggian tertinggi yaitu 10.900 kaki. Selanjutnya, pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif (disengage) ketika arah pesawat di arah 016 derajat.
Sikap pesawat pada posisi naik atau pitch up, dan pesawat miring ke kiri atau roll. Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali berkurang sedangkan yang kanan tetap.
Kemudian, FDR mencatat autothrottle tidak aktif dan sikap pesawat menunduk atau pitch down. Sekitar 20 detik kemudian FDR berhenti merekam data.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyelundupkan narkoba untuk melewati pengecekan hingga berhasil dibawa ke kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaPenerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaTerdapat perbedaan sistem blok antara Stasiun Haurpugur dengan Stasiun Cicalengka, sehingga menyebabkan kecelakaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa mengungkap penyebab tabrakan dua kereta api di Cicalengka. Mereka akan meneliti sejumlah subjek.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas gabungan masih melakukan evakuasi satu jenazah lainnya, yakni Petugas PAM yang terhimpit di gerbong kereta.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklasifikasikan hal tersebut dalam kategori 'serius'.
Baca SelengkapnyaDalam insiden tersebut seorang penumpang mengalami luka ringan akibat terkena serpihan kabin.
Baca SelengkapnyaKristi turut menanggapi insiden pesawat BTK6723 Batik Air A320 registrasi PK-LUV, dengan pilot dan copilot tertidur saat penerbangan dari Kendari-Jakarta.
Baca Selengkapnya