Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Cerita sederhananya rumah pejabat Indonesia zaman dulu

4 Cerita sederhananya rumah pejabat Indonesia zaman dulu Haji Agus Salim. ©buku seratus tahun haji agus salim/sinar harapan

Merdeka.com - Pejabat kerap kali hidup mewah dengan berbagai fasilitas yang diberikan negara. Namun, ada juga mereka memilih hidup dengan kesederhanaan. Tak jarang mereka selalu menolak kemewahan saat menjabat posisi penting.

Pejabat-pejabat ini diketahui tidak memiliki rumah mewah. Kebanyakan tempat tinggal mereka sederhana. Mereka pun menolak korupsi untuk memperkaya diri sendiri.

Berikut beberapa kisah keteladanan dan kesederhanaan pejabat Indonesia yang patut ditiru, seperti dirangkum merdeka.com:

Baharuddin Lopa rumahnya hanya diisi mobil Toyota Kijang

Banyak cerita kesederhanaan mantan jaksa agung dan menkum HAM itu. Salah satunya tentang rumahnya yang sangat sederhana di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Tidak ada barang mewah di dalamnya. Semua interiornya sangatlah sederhana.

Begitu pula mobil pribadinya. Dia memiliki mobil Toyota Kijang yang sangat sederhana untuk ukuran seorang pejabat setingkat menteri. Selain sosok yang sederhana Baharuddin Lopa juga dikenal sebagai penegak hukum yang jujur dan tegas.

Hoegeng Iman Santosa menyewa sebuah rumah di daerah Menteng

Hoegeng Iman Santosa adalah Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang kisahnya sangat inspiratif. Sebelum menjadi kapolri, Hoegeng pernah menjabat sebagai Menteri Iuran Negara (1965), dan menjadi Menteri Sekretaris Kabinet Inti tahun 1966.

Siapa pun yang membaca kisah Hoegeng pasti menangkap sikap kesederhanaan yang sangat luar biasa. Sampai akhir hayatnya Hoegeng tak punya rumah pribadi. Dia menyewa sebuah rumah di daerah Menteng. Dia menolak tinggal di rumah dinas Kapolri. Juga sebelumnya menolak tinggal di rumah dinas Menteri.

Namun saat Ali Sadikin menjadi Gubernur DKI, rumah sewa itu dibeli Pemda DKI dan dihadiahkan Ali kepada Hoegeng. Rumah itu kemudian dijual Hoegeng dan dibelikan sebuah rumah di Pesona Khayangan, Depok dan sisa uangnya dibagi rata untuk tiga anaknya.

Rumah H Agus Salim di gang sempit

H. Agus Salim gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sempat ditangkap dan diasingkan Belanda. Gigih berbicara di forum internasional demi Indonesia. Cerdik, pintar dan menguasai sedikitnya sembilan bahasa. Dia juga tidak silau oleh harta.

Sikapnya teguh dan bersahaja. Agus Salim bersama Cokroaminoto mengembangkan Sarikat Islam. Dia pernah duduk di Volksraad atau Dewan Rakyat mewakili Sarikat Islam tahun 1921-1924. Di sini Agus Salim dikenal jago berdebat dan berpidato dalam bahasa Belanda. Agus Salim mundur karena mengetahui Belanda tak pernah sungguh-sungguh memperjuangkan nasib pribumi.

Dari awal perkenalan, M Roem sudah terkesan dengan kesederhanaan Agus Salim. Keduanya bertemu tahun 1925. Sebagai tokoh Sarikat Islam dan mantan anggota dewan, seharusnya Agus Salim hidup layak. Tapi tidak, dia tinggal di sebuah gang di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Rumahnya sangat sederhana.

Kemudian Agus Salim pindah ke Gang Toapekong. Lagi-lagi kondisi rumahnya pun tidak layak. Ada meja dan kursi di ruang depan. Sisanya kosong melompong. M Roem merasa terenyuh dengan kondisi keluarga Agus Salim. Setelah itu mereka pindah menumpang di Jatinegara. Tinggal berjejal dalam sebuah kamar. Lalu pindah ke Bogor. Agus Salim juga sempat tinggal di Gang Lontar I.

Mohammad Natsir harus menumpang hidup

Sebagai seorang yang pernah menjabat menteri penerangan tahun 1946 dan perdana menteri Indonesia tahun 1950-1951, Mohammad Natsir sangat lah sederhana. Bahkan dia kesulitan membeli rumah.

Saat menjadi menteri bertahun-tahun harus menumpang hidup di paviliun sahabat Natsir, Prawoto Mangkusaswito, di kampung Bali, Tanah Abang. Ketika pemerintah RI pindah ke Yogyakarta, Nasir menumpang di paviliun milik keluarga Agus Salim.

Baru tahun 1946 akhir, pemerintah kemudian memberikan rumah dinas untuk Natsir. Inilah untuk pertama kalinya keluarga Natsir tidak perlu menumpang lagi. Rumah itu berada di Jalan Jawa, Jakarta Pusat.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dari Luar Rumah Sederhana Ini Tampak Biasa Saja, Dalamnya Ternyata Bisa Dihuni Puluhan Keluarga, Begini Penampakannya

Dari Luar Rumah Sederhana Ini Tampak Biasa Saja, Dalamnya Ternyata Bisa Dihuni Puluhan Keluarga, Begini Penampakannya

Siapa sangka, rumah sederhana ini bisa dihuni puluhan keluarga.

Baca Selengkapnya
Kisah Asep, Terpaksa Berpuasa di Balik Jeruji Besi Jauh dari Keluarga

Kisah Asep, Terpaksa Berpuasa di Balik Jeruji Besi Jauh dari Keluarga

menjadi salah satu narapidana yang harus menjalani masa tahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut

Baca Selengkapnya
Membentengi Perkampungan dari Serangan DI/TII, Cerita Pensiunan Prajurit TNI AL Ini Sampai Sekarang Tinggal di Tengah Hutan

Membentengi Perkampungan dari Serangan DI/TII, Cerita Pensiunan Prajurit TNI AL Ini Sampai Sekarang Tinggal di Tengah Hutan

Potret rumah seorang pensiunan TNI AL yang ada di tengah hutan di Sumedang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hidup di Wilayah Bersalju Nggak Selamanya Seru, Ternyata Ini Kekurangannya

Hidup di Wilayah Bersalju Nggak Selamanya Seru, Ternyata Ini Kekurangannya

Inilah deretan realita kurang menyenangkan yang harus dihadapi ketika hidup di negara bermusim dingin.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.

Baca Selengkapnya
Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.

Baca Selengkapnya
5 Jenis Tanaman Peneduh Rumah, Bikin Suasana Sejuk dan Nyaman

5 Jenis Tanaman Peneduh Rumah, Bikin Suasana Sejuk dan Nyaman

Tanaman peneduh rumah adalah pohon yang ditanam di sekitar rumah untuk membuat teduh dan memberikan kenyamanan.

Baca Selengkapnya
Tahapan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Menarik Dipelajari

Tahapan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Menarik Dipelajari

Pelaksanaan pemilu memiliki langkah-langkah yang terstruktur dan diatur secara ketat.

Baca Selengkapnya
Identik dengan Bentuk Perahu, Ini 5 Fakta Menarik Rumah Lontiok Milik Masyarakat Kampar Riau

Identik dengan Bentuk Perahu, Ini 5 Fakta Menarik Rumah Lontiok Milik Masyarakat Kampar Riau

Rumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.

Baca Selengkapnya