33.326 Warga Pamekasan masih buta huruf
Merdeka.com - Sebanyak 33.326 warga Pamekasan, Jawa Timur, hingga kini masih belum bisa membaca dan menulis alias buta huruf. Hal itu disampaikan Kasi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan Pamekasan Sujud.
"Jumlah warga buta huruf sebanyak 33.326 orang ini tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan," kata Sujud seperti dikutip dari Antara, Jumat (18/7).
Warga Pamekasan yang terdata buta huruf itu antara umur 15 tahun hingga 90 tahun dan mereka adalah warga yang putus sekolah, bahkan sebagian di antaranya tidak pernah menempuh pendidikan formal sama sekali.
Dari jumlah warga buta huruf sebanyak 33.326 orang ini, sekitar 75 persen di antaranya masih dalam usia produktif, sedangkan 25 persen sisanya sudah masuk dalam kategori lanjut usia.
Menurut Sujud, jumlah warga buta huruf di Pamekasan kali ini sudah berkurang dibanding sebelumnya. Pada tahun 2005, Disdik Pamekasan mencatat, jumlah warga yang buta huruf mencapai 80.895 orang.
"Jumlah warga buta huruf ini menjadi berkurang, berkat kegiatan pemberantasan buta huruf yang dicanangkan pemerintah melalui program keaksaraan fungsional (KF)," terang Sujud.
Tahun ini, kata dia, Disdik Pamekasan menargetkan sebanyak 5.960 dari total jumlah warga buta huruf sebanyak 33.326 orang itu, bisa baca tulis, atau bebas dari buta huruf.
"Harapan kami pada akhir 2014 ini, warga Pamekasan yang buta huruf akan berkurang menjadi 27.366 orang," kata Sujud.
Sementara itu, dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan, jumlah warga buta huruf terbanyak di Kecamatan Batumarmar sebanyak 12.614 orang, lalu Kecamatan Pasean sebanyak 6.040 orang, dan yang ketiga ialah warga Kecamatan Waru, yakni sebanyak 5.233 orang.
Sedangkan yang paling sedikit ialah Kecamatan Galis, yakni sebanyak 613 orang, lalu Kecamatan Pakong sebanyak 624 orang dan ketiga Kecamatan Pademawu sebanyak 696 orang.
Program pemberantasan buta huruf oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan di Kabupaten Pamekasan ini melibatkan sekitar 40 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKPM), pondok pesantren, organisasi sosial dan organisasi keagamaan di Pamekasan, serta ibu-ibu PKK di lingkungan Pemkab Pamekasan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaHormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mendagri Minta Dukcapil Kebut Urus Surat Kematian Petugas Pemilu Meninggal Dunia
Data KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.
Baca SelengkapnyaKenali Sejumlah Kesalahan saat Berpuasa yang Berpotensi Membuat Gemuk
Banyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.
Baca SelengkapnyaKekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya
Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaHarapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami
Samukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.
Baca SelengkapnyaKebiasaan Pemicu Gula Darah Naik yang Perlu Diwaspadai, Segera Hindari
Di tengah kesibukan, seringkali kita tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari yang tampaknya remeh dapat berkontribusi besar terhadap naiknya gula darah.
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Bontang Dapat Bantuan Sembako dari PKT, Nilai Total Tembus Rp1,1 Miliar
Para penerima berdasarkan data Pemkot Bontang melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM).
Baca Selengkapnya