329,1 Kilogram daging sapi gelonggongan beredar di Solo
Merdeka.com - Ratusan kilogram daging sapi gelonggongan beredar di sejumlah pasar tradisional dan warung di Kota Solo, Jawa Tengah. Daging tak layak konsumsi tersebut, hasil razia yang dilakukan oleh tim gabungan, Kamis (17/7) dini hari tadi.
Dalam razia gabungan Dinas Pertanian Provinsi, Polda Jateng, MUI (Majelis Ulama Indonesia), Satpol PP dan Dinas Pertanian Solo tersebut, petugas menyita ratusan kilogram daging sapi gelonggongan.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, di Pasar Legi, tim gabungan menyita 79,1 kg daging gelonggongan. Sedangkan di Pasar Harjodaksino, 50 kg daging haram tersebut juga diamankan. Temuan terbesar terdapat di kios daging di Kampung Jagaan, Solo. Di tempat itu petugas menyita 200 kg daging sapi basah.
"Total kita menemukan 329,1 kilogram daging gelonggongan, yang kita sita," ujar Mirna, anggota tim gabungan, dari Dinas Pertanian Jateng.
Endah, salah satu penjual daging gelonggongan berkilah, dirinya hanya membeli daging dari agen di Boyolali, tanpa terlebih dulu memeriksanya.
"Saya baru kali ini mendapat daging gelonggongan," katanya.
Sebelumnya Endah sempat menolak jika daging sapinya dikatakan gelonggongan. Namun setelah petugas mengecek kadar airnya, baru ia percaya. Hasil pengecekan kadar air melebihi ambang batas standar yakni 6,24, padahal seharusnya 5,99.
Lebih lanjut Mirna mengemukakan, pihaknya sudah lama mencurigai ada penjual daging sapi gelonggongan di Solo. Ia menambahkan, selain haram menurut agama, daging gelonggongan juga mengandung banyak bakteri sehingga lebih cepat membusuk.
"Kalu dibiarkan ini membahayakan konsumen. Kami akan terus memantau dan melakukan razia seperti ini," pungkasnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habiskan 2.000 Kilogram Singkong untuk Percobaan, Pasutri Asal Bojonegoro Berhasil Produksi Rengginang Singkong Kini Laris di Swalayan
Mereka tak pernah membayangkan akan jadi pengusaha camilan.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMelawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gampang Ditiru, Ini Cara Pisahkan Daging Kelapa dari Tempurung Tanpa Menggunakan Pisau
Dengan cara ini, pemisahan daging kelapa berwarna putih menjadi lebih sederhana, bahkan bisa dilakukan hanya dengan menggunakan sendok nasi. Begini caranya
Baca SelengkapnyaTukang Ledeng Temukan Emas Batangan Seberat 1 Kilogram Saat Bongkar Kamar Mandi, Nilainya Mencengangkan
Emas ini ditemukan di bawah bak mandi yang sedang dibongkar.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaGara-gara Bawa Emas Banyak, Sultan Arab Saat Pulang Kampung Kena Bea Cukai Rp360 Juta 'Wajar itu Sudah Peraturan'
Kedatangannya di Tanah Air, membuat Risma harus membayar sejumlah uang bea cukai yang totalnya sampai Rp360 juta. Ternyata ini yang dibawa.
Baca SelengkapnyaKisah Pedagang Kue Kering di Banyuwangi Banjir Pesanan Jelang Lebaran, Omzet Capai Rp10 Juta per Hari
Sehari 500 kilogram kue kering ludes terjual. Adapun omzet yang didapat bisa mencapai Rp10 juta per hari.
Baca SelengkapnyaPemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca Selengkapnya