3 Petinggi Sunda Empire Jalani Sidang Perdana, Didakwa Penyebaran Berita Bohong
Merdeka.com - Pengadilan Negeri (PN) Bandung menggelar sidang perdana kasus yang melibatkan tiga petinggi Sunda Empire. Tiga terdakwa yakni Nasri Banks, Raden Ratna Ningrum dan Ki Ageng Ranggasasana didakwa menyebarkan berita bohong.
Ketiga terdakwa yang berada di tahanan Mapolda Jabar mengikuti persidangan melalui sambungan video konferensi. Sedangka di dalam ruang sidang dihadiri oleh majelis hakim dan tim jaksa penuntut umum (JPU) yang diketuai oleh Suharja.
Dalam pembacaan dakwaan, para terdakwa dinilai telah menyiarkan informasi yang tidak benar mengenai Sunda Empire dalam setiap kegiatan maupun disampaikan melalui akun YouTube. Informasi yang disebarkannya tidak melalui tahap riset untuk memastikan validitas informasi.
Video berisi informasi yang diunggah ke media sosial tersebut ditonton oleh berbagai kalangan hingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat terutama masyarakat Sunda.
"Terdakwa satu Nasri Banks dan terdakwa tiga Ki Ageng Ranggasasana sedang berpidato atau berorasi tentang Sunda Empire yang akan mengubah tatanan dunia, sehingga akibat beredarnya video tersebut dapat menerbitkan atau menimbulkan keonaran atau kegaduhan di masyarakat khususnya masyarakat Sunda," ucap jaksa.
Ketiganya didakwa dengan tiga pasal dakwaan. Pertama, yakni Pasal 14 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, lalu Pasal 14 (2) UU Nomor 1 Tahun 1946 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan ketiga Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Masih Aktif
Sebelum persidangan digelar, seorang pria bernama Daden Deniswara (45) yang mengaku sebagai jenderal bintang empat Sunda Empire mengatakan anggota kelompoknya masih saling menjaga komunikasi.
"Saat ini Sunda Empire sedang penyempurnaan karena pemimpinnya harus hadapi kasus hukum. Kami masih beraktivitas. Secara tertulis, anggotanya mencapai 210 orang. Tapi kalau dunia, anggotanya mencapai 25 persen penduduk bumi," ujar dia.
Ia pun mengaku terus memantau perkembangan kasus yang dialami oleh para petinggi Sunda Empire, termasuk memantau kondisi kesehatan mereka. "Kami menghargai (proses hukum) dan akan kami ikuti. Saya sudah menengok (para petinggi Sunda Empire) mereka kondisinya sehat," ucap dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI tersebut mengaku bangga dapat bertemu sembari memberi pesan mendalam ke prajurit yang telah menjalankan operasi khusus.
Baca SelengkapnyaMirisnya, kondisi Iwan diketahui keluarga usai satu tahun wafat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaMomen Pangkostrad TNI AD mencicipi hidangan rawon spesial buatan prajurit Markas Yonif 501, Madiun, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAir yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI berpangkat Prada memegang pundak jenderal TNI bintang 2, Mayjen TNI Iwan Setiawan setelah berhadap-hadapan muka.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca Selengkapnya