Merdeka.com - Suasana ramai nampak di depan rumah mewah milik mendiang Muhyaro (41), dukun jagal pelaku penipuan dan penggandaan uang di Dusun Petung, Desa Ngemplak, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Mereka berasal dari berbagai wilayah di antaranya dari Ambarawa, Temanggung, Kebumen, Purworejo dan sekitarnya, bahkan dari Yogyakarta.

Kedatangan mereka selain penasaran dengan kondisi rumah Muhyaro juga ingin melihat dari jarak jauh bagaimana kondisi dan tempat 3 jenazah ditemukan.

"Kita ke sini cuma ingin tahu saja. Tidak lebih. Dari jarak jauh saja karena kalau mendekat takut. Apalagi yang dibunuh kan tiga orang dikubur di belakang rumah," ungkap Rika (33) asal dari Temanggung kepada merdeka.com di lokasi.

Lain dengan Sutarno (45), asal Purworejo yang mengaku penasaran setelah mendengar berita bahwa di Magelang ada seorang petani yang mengaku dukun yang bisa menggandakan uang dan membunuh pasiennya.

"Aneh saja. Kalau namanya pasien minta tolong terus dibunuh itu berarti kan dia takut dimintai uangnya lagi. Sudah pasti uangnya untuk memperkaya diri. Lihat saja rumahnya di antara rumah warga yang lain paling mewah," ujarnya.

Hingga Minggu sore, suasana di Dusun Petung, Desa Ngemplak, Kabupaten Magelang semakin ramai. Namun, mayoritas warga yang berdatangan mereka berkunjung hanya melihat dari jarak jauh dan enggan untuk mendekat. Selain jalan yang ditempuh jauh, juga terjal.

"Saya agak merinding saja. Masak sih di rumah itu malah digunakan untuk membunuh orang. Apalagi membunuhnya tiga orang lagi," ungkap Saryono seorang warga yang datang dari Kebumen.