3 Kapal Perang TNI AL latihan bareng 16 negara di Selat Singapura
Merdeka.com - Tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) TNI AL mengikuti latihan multilateral Tindakan Perlawanan Ranjau (TPR) Western Pacific Mine Countermeasure Exercise (WP MCMEX) di sekitar Perairan Timur Pulau Bintan dan Selat Singapura, Jumat, (28/08). Latihan itu melibatkan 16 negara di kawasan Pasifik Barat yang tergabung dalam Western Pacific Naval Symposium (WPNS).
"Tiga kapal perang TNI AL yang terlibat dalam latihan ini yakni satu kapal perang jenis Penyapu Ranjau (PR) KRI Pulau Rengat-711 dari Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmatim, satu kapal perang Penyapu Ranjau (PR) KRI Pulau Rangsang-727 dari Satran Koarmabar serta satu kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Cirebon-543 dari Kolinlamil. Selain mengerahkan tiga kapal perang, TNI AL juga melibatkan satu Heli Bell, tim penjinak ranjau Explosive Ordnance Disposal (EOD), penyelam tempur dan Pasukan Katak serta Paramedis," kata Kadispenal Lantamal IV Tanjungpinang Mayor (Laut) Josdy Damopoli dalam keterangan yang diterima merdeka.com, Sabtu (29/8).
Josdy Damopoli mengatakan, latihan Multilateral 6th WP MCMEX 2015 ini dilaksanakan selama 7 hari mulai 25 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2015. Daerah latihan meliputi Perairan Timur Pulau Bintan Indonesia dan Changi Naval Base Singapura.
Latihan multilateral ini diikuti oleh 16 negara peserta, di mana TNI AL dan RSN bertindak sebagai co-host.
"Tahap pelaksanaan latihan, Satuan Tugas Latma Multilateral 6th MCMEX 2015, melaksanakan rangkaian latihan TPR dengan menggunakan 3 (tiga) unsur KRI, yang terdiri dari KRI Pulau Rengat-711, KRI Pulau Rangsang-727, KRI Teluk Cirebon-543 dan 1 Helly BO-105 sebagai unsur bantu dalam pelaksanaan Photoex dan Serach and Rescue (SAR). Total jumlah prajurit TNI AL yang terlibat latihan sejumlah 231 personel," kata dia.
Lanjut dia, KRI Pulau Rengat memimpin formasi unsur kapal perang negara-negara WPNS digaris terdepan, diikuti KRI Pulau Rangsang dibaris kedua kemudian barisan kapal perang negara-negara WPNS. Kemudian KRI Teluk Cirebon sebagai unsur bantu berada di formasi paling belakang.
"Unsur kapal perang asing yang terlibat antara lain dari negara Singapura RSS Bedok, RSS Punggol, RSS Kallang dan MV Swift Rescue. Thailand HTMS Bangrachan dan HTMS Nongsaray. Jepang JS Bungo, JS Aishima dan JMDS Shishijima. Sedangkan Malaysia hanya mengerahkan satu kapal perang yaitu KD Ledang," kata dia.
Dengan melaksanakan latihan multilateral WP MCMEX secara berkesinambungan, kata dia, diharapkan tercipta pemahaman yang sama dalam melaksanakan latihan TPR oleh negara kawasan Pasifik Barat secara multinasional. Sehingga kesiagaan dalam menghadapi ancaman bahaya ranjau akan semakin meningkat.
"Latihan multilateral ini memiliki nilai strategis bagi TNI AL, khususnya dari ancaman ranjau, mengingat perairan timur Pulau Bintan dan Selat Singapura merupakan pintu masuk menuju Selat Malaka dari arah timur, sehingga perairan ini menjadi titik paling strategis bagi pihak-pihak yang berupaya mengganggu jalur pelayaran tersibuk di dunia tersebut. Dengan kondisi geografisnya yang relatif dangkal dan sempit, maka upaya paling efektif untuk melakukan blokade di Perairan Timur Pulau Bintan dan Selat Singapura adalah dengan penyebaran ranjau laut," ujar dia.
Guna mengantisipasi ancaman ranjau, kata dia, TNI AL bersama negara-negara kawasan Pasifik Barat berperan aktif menyiapkan upaya penanggulangan, dengan melaksanakan latihan tindakan perlawanan ranjau secara multilateral, dalam rangka latihan bersama unsur-unsur ranjau negara anggota WPNS, yang dinamakan Western Pacific Mine Countermeasure Exercise (WP MCMEX).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Siapkan Tiga Kapal Negara Layani Rute Pelabuhan Panjang-Ciwandan, Cek Jam Operasionalnya di Sini
Armada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca SelengkapnyaRatusan Pemudik ke Jakarta Naik Kapal Perang TNI AL dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh mengangkut pemudik dari Pelabuhan Tanjung Emas ke Jakarta
Baca SelengkapnyaWN Taiwan Hilang saat Kapal Terbalik di Pulau Seribu, Basarnas Kerahkan 7 Kapal untuk Pencarian
Basarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TNI AU Deteksi Lima Kapal Pengungsi Rohingya di Laut Aceh
TNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca SelengkapnyaPencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian
Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaBasarnas Sebut Seorang WNA Taiwan Hilang Saat Kapal Speadboat Terbalik di Kepulauan Seribu
Korban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaSampan Layar, Lomba Balap Perahu Sambut Hari Kemerdekaan Khas Masyarakat Melayu Pesisir
Sebelum digelar di Belakang Padang, perlombaan dengan menggunakan kapal layar ini pertama kali dimainkan di Singapura setiap tanggal 1 Januari.
Baca SelengkapnyaTerungkap Alasan TNI Kembali Pakai Istilah OPM Ganti Penggunaan KST di Papua
Dikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.
Baca SelengkapnyaWN Taiwan yang Hilang akibat Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu Ditemukan
Pencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca Selengkapnya