3 Hari ke Depan, Seluruh Wilayah Sumsel Berpotensi Banjir Bandang & Puting Beliung
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bakal terjadi hujan deras dan angin kencang di wilayah Sumatera Selatan selama tiga hari ke depan. Potensi banjir bandang dan puting beliung sangat tinggi yang harus diwaspadai.
Kasi Informasi dan Observasi BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Bambang Beny Setiaji mengungkapkan, kondisi hujan disertai petir dan angin kencang di Sumsel akan berpotensi meningkat dan cenderung ekstrem pada 17-19 Februari 2020. Kemudian akan menurun pada 19-22 Februari 2020 dan kembali meningkat selama tiga hari berikutnya.
Peningkatan hujan tersebut lantaran Sumsel umumnya berkarakteristik rawa dan sungai yang menjadi suplai uap air, dan adanya pusat tekanan rendah di wilayah Australia (belahan bumi selatan) dan adanya ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone) atau DKAT (Daerah Konvergensi Antar Tropik) di wilayah Indonesia bagian selatan dan Australia bagian utara.
Kondisi itu menyebabkan adanya belokan (trough) dan pertemuan massa udara (konvergensi) di wilayah Sumsel yang menuju DKAT tersebut yang meningkatkan suplai uap air untuk pertumbuhan awan konvektif (awan hujan akibat pemanasan matahari). Sedangkan pada wilayah Sumsel bagian Barat (Dataran Tinggi Bukit Barisan) angin lembah yang terjadi mendapat pasokan uap air dari Samudera Hindia dan angin muson yang meningkatkan pertumbuhan awan orografik (awan hujan akibat ketinggian permukaan).
"Kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan hujan deras dan angin kencang yang berdampak genangan, banjir bandang, dan puting beliung atau bencana hidrometeorologi," ungkap Bambang, Senin (17/2).
Daerah-daerah yang berpotensi adanya bencana hidrometeorologi tersebut berada di wilayah Sumsel bagian barat atau dataran tinggi Bukit Barisan. Yakni Musi Rawas, Lubuklinggau, Musi Rawas Utara, Lahat, Empat Lawang, Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir, dan Muara Enim.
Sedangkan daerah yang berpotensi terjadi angin kencang dan banjir di antaranya Pagaralam, Prabumulih, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu Selatan dan Palembang.
"Hujan yang disebabkan awan konvektif dan otografis akan berlangsung siang sampai sore hari," ujarnya.
Oke karena itu, masyarakat dan pihak terkait melakukan tindakan pencegahan untuk meminimalisir dampak bencana. Cara termudah adalah perbaikan infrastruktur lebih tahan bencana, membersihkan dan memperbaiki drainase, memangkas dahan pohon, perbaikan DAS, menyiapkan kolam retensi, dan menghindari penggunaan transportasi udara dan air pada siang sampai sore hari.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaPeringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaDeputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengungkapkan ciri-ciri angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaBRIN melalui Kajian Awal Musim Jangka Madya Wilayah Indonesia (KAMAJAYA) sudah memprediksi akan terjadi peristiwa cuaca ekstrem pada 21 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAncaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca Selengkapnya