Merdeka.com - HS tak berkutik ketika Subdit III Ditreskrimum Polda Jabar membekuknya pada 19 Oktober lalu di Kota Bandung. Lantaran ada upaya perlawanan, HS pun dihadiahi timah panas yang menerjang kaki kanannya.

HS adalah 'jagoan' kawanan spesialis pencurian kendaraan bermotor yang kerap beroperasi di wilayah Bandung.

Bagaimana tidak, karena keahliannya 100 motor berhasil disikat hanya dalam waktu tiga bulan saja. HS berperan sebagai pemetik. Ia melakukan aksi ini beserta 9 orang lainnya dengan peran masing-masing.

Mereka adalah TN pemetik, NA joki, AA penampung, SA joki, RA pembeli, FM joki, dan FR joki.

"Hanya butuh 3 hari kami dari dari Direktorat Reserse Kriminal Polda Jabar berhasil menangkap 8 pelaku, kami lakukan pengembangan akhirnya 10 pelaku berhasil diamankan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, di Mapolda Jabar, Sabtu (2/11).

Modus operandinya, menurut Martinus, pelaku mengincar motor yang ada di tempat sepi. Kawanan ini memonitor dulu tempat-tempat yang akan disasarnya. Setalah dinyatakan aman aksi kejahatan dilakukan.

Bermodalkan kunci astag, dalam hitungan menit motor bisa berpindah tangan. Beragam jenis dan merek berhasil disikat.

"Sehubungan dengan adanya keluhan masyarakat, akhirnya hanya tiga hari kita amankan kawanan ini yang sudah ahli dalam beraksi curanmor," ungkapnya.

Barang hasil curian tersebut sambung dia, dijual ke wilayah Bandung Raya dan sekitarnya dengan harga yang berkisar Rp 1-2 juta. "Ada yang ke Kabupaten Bandung, Garut dan sekitarnya," ujarnya.

Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan enam unit kendaraan bermotor dari berbagai merek. Selain itu kunci astag yang dilakukan untuk melakukan kejahatan turut disita.

Pelaku kini meringkuk ditahanan Mapolda Jabar. Akibat perbuatannya tersangka diancam hukuman 5 tahun penjara.

Martinus menghimbau kepada pemilik kendaraan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap fisik kendaraan bermotornya. Ia pun meminta tidak sembarangan menyimpan kendaraan, karena itulah yang menyebabkan timbulnya aksi kejahatan.