Merdeka.com - Penyidik KPK terus mengusut kasus suap terkait pengurusan kasasi kasus pidana penipuan dengan terdakwa Hutomo Wijaya Ongowarsito di Mahkamah Agung. Hari ini KPK memanggil tiga orang anak buah Pengacara Kondang Hotma Sitompoel untuk diperiksa.

Mereka adalah Nungky, Ranti dan Leman. Selain mereka, KPK juga memeriksa tiga orang dari pihak swasta yakni Koestanto Hariyadi Wijaya, Deden Kartika, dan Fikry Hadiyanto.

"Semuanya diperiksa untuk dua tersangkanya, MCB (Mario C Bernardo) dan DS (Djodi Supratman)," ujar Kabag Pemberitaan dan Informasi, Priharsa Nugraha, Rabu (31/7).

Pekan lalu, 25 Juli 2013, penyidik menangkap tangan seorang advokat Mario C Bernardo di kantor pengacara Hotma Sitompoel Associate, Jalan Martapura No. 3 Jakarta Pusat.

Mario yang merupakan anak buah Hotma itu diduga memberikan uang kepada Djodi, pegawai di lingkungan MA, terkait penanganan suatu perkara. Djodi sendiri ditangkap setelah pergi dari kantor Mario. Di lain tempat, Djodi ditangkap saat sedang ngojek habis dari kantor Mario. Ditemukan sejumlah duit pecahan seratus ribuan yang kini diamankan untuk barang bukti.

Mario dan Djodi telah ditetapkan tersangka oleh KPK. Mario diduga melanggar pasal 5 ayat 1 huruf a atau pasal 13 UU TPK sebagaimana diubah dengan UU tentang pemberantasan TPK jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Sementara itu, Djodi dijerat dengan pasal penerimaan suap yakni melanggar 5 ayat 2 atau pasal 11 UU tipikor sebagaimana diubah UU Pemberantasan TPK.

Uang yang diamankan sejumlah Rp 78 juta dan Rp 50 juta. Diduga masih terdapat pemberian lain yang diterima Djodi.

Kasus yang menjerat Hutomo ini, tengah berada di tingkat kasasi dan Ketua Majelis Hakimnya Gayus Lumbuun. Tercatat dalam informasi perkara MA, Gayus sebagai Ketua Majelis Hakimnya, dengan para hakim anggota Andi Abu Ayyub Saleh, dan Zaharuddin Utama.

KPK menduga ada keterlibatan pihak lain di balik Mario dan Djodi ini.