26 Napi kasus makar tolak grasi SBY karena tak mau dihina
Merdeka.com - 26 Narapidana kasus makar yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Abepura menolak rencana pemerintah pusat untuk memberikan grasi kepada mereka. Aktivis HAM independen sekaligus Sekjen Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua se-Indonesia (AMPTPI) Markus Haluk mengatakan, Filep Karma, Victor Yeimo, Selpius Bobii dan kawan-kawan telah menyatakan menolak grasi.
"Bapak Filep Karma dan kawan-kawan yang ada di LP Abepura menolak rencana pemberian grasi oleh pemerintah pusat," katanya kepada pers di Jayapura, Selasa (4/6).
Markus yang mengaku mendapat mandat sebagai 'perpanjangan lidah' dari 26 tahanan itu mengatakan, pemberian grasi yang rencananya diberikan itu sama saja telah menghina perjuangan mereka dan menginjak harga dirinya.
"Mereka berpendapat bahwa pemberian grasi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sama saja dengan menghina mereka," katanya seperti dilansir Antara.
Markus mengatakan puluhan tahanan kasus makar tersebut telah mengirimkan sebuah pernyataan sikap penolakan rencana pemberian grasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lewat Sekretariat Negara, wakil Perserikatan Bangsa Bangsa dan wakil kantor kedutaan negara-negara di Jakarta pada 30 Mei 2013.
Sementara, Sem Yaru mantan tahanan kasus makar yang beberapa waktu lalu bebas dari LP Abepura meminta agar kedatangan Presiden SBY ke Jayapura bisa melakukan pertemuan dengan pihaknya.
"Saya minta Pak SBY bisa bertemu dengan tahanan politik, Pemerintah Papua dan Presiden SBY sendiri," katanya.
Dia mengatakan di Papua ada 76 tahanan kasus makar yang sedang menjalani masa hukuman dan sudah sepakat untuk menolak grasi yang direncanakan akan diberikan oleh Presiden SBY pada Agustus nanti.
"Rekan-rekan telah sepakat untuk tidak mau menerima grasi itu," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pak Beno adalah seorang pengusaha mie di Bantul lulusan SMP yang pernah mengalami jatuh bangunnya kehidupan.
Baca SelengkapnyaSelama menjalani kehidupan yang keras di Jakarta, Pak Beno belajar arti penting dari pantang menyerah.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaSempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnya