23 Imigran di Cilacap tak mau dipulangkan ke negara asal
Merdeka.com - Para imigran asal Timur Tengah yang beberapa waktu lalu ditampung di bekas Kantor Imigrasi Cilacap Jawa Tengah mengaku tidak ingin kembali ke negara asal. Keterangan tersebut diungkapkan Kepala Subseksi Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Cilacap, Imam Prawira, saat dihubungi, Jumat (28/2).
"Dari beberapa imigran yang diajak bicara, mereka rata-rata meminta untuk bertahan dan tak ingin kembali ke negara asal. Saat ini, kami belum mengambil langkah apa pun, karena menunggu balasan surat perintah dari pusat," katanya.
Imam mengemukakan, saat ini pihak Imigrasi Cilacap sudah mengajukan surat untuk penanganan 23 imigran yang ditampung sementara. Selain kepada imigrasi pusat, ia mengaku membuat tembusan kepada organisasi internasional yang khusus menangani imigran, yakni International Organization of Migration (IOM). "Tetapi kami juga belum dapat balasan dari IOM, mungkin karena banyak kasus yang ditanganinya," ujarnya.
Kemungkinan, menurut Imam, para imigran tersebut akan dipindahkan ke rumah detensi imigran. Namun, kepastian tersebut, jelas Imam, masih menunggu persetujuan dari keimigrasian pusat.
Selain itu, pihak imigrasi bekerja sama dengan kepolisian juga sedang melakukan pencarian terhadap 3 imigran asal Irak yang melarikan diri dari tempat penampungan. Saat ini, penyisiran dilakukan di beberapa titik keramaian dan sarana transportasi lainnya di Kota Cilacap.
Sebelumnya diberitakan, sekoci pembawa 26 imigran asal beberapa negara di Asia Barat terdampar di Pantai Karangjambe Desa Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Sekoci mereka kandas di bibir pantai tersebut, sehingga membuat para imigran berusaha menyelamatkan diri. Saat ini, dari 26 imigran, tersisa 23 imigran yang masih ada di penampungan sementara di Cilacap.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemuda Indonesia Ungkap Alasan Mengejutkan Hijrah ke Australia, Gaji Selangit-Harga Mobil Cuma Rp20 Juta
Pria ini mengungkapkan banyak hal mengenai alasannya hingga tantangan tinggal di Negeri Kanguru.
Baca SelengkapnyaKapal Karam di Laut Aceh, 69 Pengungsi Rohingya Ditemukan Terapung
Seratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaKini Sukses di Tanah Rantau, Begini Kisah Transmigran Asal Kebumen yang Tinggal di Sulbar
Hidup di lokasi transmigrasi memang berat, tapi Pak Tumiran membuktikan bahwa ia bisa hidup sejahtera asal mau bekerja keras
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaTiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaBerusia 103 Tahun, Ini Kisah Mbah Sakinem Saksi Hidup Perjalanan Para Imigran Jawa ke Suriname
Mbah Sakinem ialah imigran Jawa yang kini tinggal di Suriname. Ia disebut menjadi saksi hidup satu-satunya perjalanan para imgiran Jawa ke Suriname.
Baca Selengkapnya3 Imigran Rohingya Kembali Kabur dari Tempat Penampungan Sementara, Ini Fakta di Baliknya
Tiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).
Baca SelengkapnyaTiga Orang Jadi Tersangka Usai Ketahuan Gelar Nobar Ilegal di Bali, Salah Satunya Warga Negara Asing
Penetapan tersangka setelah kelompok kerja penindakan DJKI Kemenkum HAM bersama dengan Korwas dan pihak ahli hak cipta melakukan gelar perkara.
Baca Selengkapnya