Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

22,5 Ton bawang selundupan dari Malaysia disita polisi

22,5 Ton bawang selundupan dari Malaysia disita polisi Bawang merah. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebanyak 22,5 ton bawang merah ilegal disita polisi dari kawasan Medan dan Deliserdang. Bawang merah itu diduga diselundupkan dari Malaysia via Tanjung Balai.

"Bawang merah ini tidak disertai dokumen dan sertifikat karantina. Masuknya diduga dari Tanjung Balai dengan tujuan Medan," ucap Kasubdit I/Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sumut Kompol Frido Situmorang kepada wartawan, Senin (2/12).

Bawang merah itu awalnya ditemukan pada penggerebekan gudang di Jalan Pancing, Medan, Sabtu (30/11) dini hari. Di sana, mereka menemukan truk Isuzu dengan pelat nomor BK 9737 DV. Di dalamnya didapati sekitar 7 ton bawang merah yang tidak dilengkapi dokumen impor.

Temuan 7 ton bawang merah ini kemudian dikembangkan. Petugas menghentikan 2 unit truk dari sekitar depan timbangan Tanjung Morawa, Deliserdang, Sabtu (30/11) pagi. Dari truk bernomor polisi BK 8917 YF dan BK 8337 VQ ini didapati 15,5 ton bawang merah ilegal.

Ketiga truk berisi bawang merah ilegal itu sudah diserahkan kepada pihak Karantina Pertanian Kelas II Medan. Polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini, namun sudah ada terlapor yang sedang diselidiki.

"Terlapor berinisial M dan T yang diduga melakukan tindak pidana memasukkan atau mengangkut tumbuhan jenis bawang merah yang diduga berasal dari Impor, masuk ke wilayah RI tanpa dilengkapi dokumen karantina, seperti diatur Pasal 31 ayat (1) jo Pasal 5,6,7,9,21 dan 25 UU No 16 Tahun 1992 tentang Kartina Hewan, Ikan dan Tumbuhan," pungkas Frido.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita

Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita

Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ribuan Bungkus Rokok Ilegal Tak Bertuan Diselundupkan Lewat Cargo Pesawat di Palembang

Ribuan Bungkus Rokok Ilegal Tak Bertuan Diselundupkan Lewat Cargo Pesawat di Palembang

Pemeriksaan sementara, rokok ilegal tersebut dijual melalui marketplace.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diimbau Tak Panik, Jangan Borong Beras di Pasaran

Masyarakat Diimbau Tak Panik, Jangan Borong Beras di Pasaran

Per 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.

Baca Selengkapnya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Naik Motor Bawa Mercon Jumbo, Dua ABG Dibekuk Polisi

Naik Motor Bawa Mercon Jumbo, Dua ABG Dibekuk Polisi

Kedua ABG itu ditangkap saat polisi menggelar patroli.

Baca Selengkapnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya