2015 Palestina ditargetkan merdeka
Merdeka.com - Sebanyak 20 Negara mengikuti konferensi internasional di Hotel Savoy Homan, Jalan Asia Afrika, Bandung. Dalam konferensi tersebut disepakati perdamaian Palestina.
Selain menghasilkan tiga poin utama yang kemudian direkomendasikan ke PBB pada September 2012 mendatang, ditargetkan juga bahwa kemerdekaan Palestina bisa terlaksana pada 2015.
Target tiga tahun memerdekakan Palestina bukanlah hal muluk-muluk, karena memerdekakan negara terjajah memang tidak bisa instan. Apalagi Palestina sudah lebih dari 60 tahun hidup dijajah oleh zionis Israel.
Hal itu diutarakan Chairman Aqsa Working Grup, Agus Sudarmaji, di Hotel Savoy Homan Bandung, Kamis (5/7). "Target 2015 palestina merdeka, ini juga sudah akselerasi percepatan. Ini saya kira adalah target ril," ungkapnya.
Meski banyak negara menyatakan dukungan, namun menurutnya Palestina sendiri harus berkomitmen akan makna kemerdekaan itu sendiri. "Menurut analistis beberapa ulama. Palestina belum siap merdeka dari tiga sisi," ujarnya.
Pertama tak lain dari dalam negeri sendiri, masyarakat Palestina ingin merdeka, tapi keinginan merdeka tidak digarap dengan serius. "Ini dari sisi psikologisnya," tuturnya.
Dari sisi politis dikatakan dia bahwa, mereka tidak punya pemimpin yang kuat sepeninggal Yaser Arafat. "Paling tidak pemimpin yang mampu kendalikan urusan dan luar negeri Palestina," terangnya.
Terakhir adalah bahwa Palestina belum siap secara sar'I. Yaitu bahwa kemerdekaan tidak ada satu persiapan yang mereka lakukan dgn serius sehingga Tuhan betul-betul memberi hadiah kemerdekaan kepada mereka.
"Mereka masih terpecah belah. Perpecahan jangan dianggap enteng seperti halnya ada kubu Fatah dan Hamas yang sulit bersatu. Tapi begitu bersatu islah baru terbuka pintu kemenangan," tandasnya.
Jadi melihat demikian, negara yang ingin memerdekakan Palestina merasa tiga tahun adalah target realistis. "Semoga 2015 benar-benar tercapai," jawabnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penulis sekaligus pengamat politik Sam Youssef mengungkap sosok pria Palestina yang paling dicari.
Baca SelengkapnyaNetanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Kataya
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosok pria Arab pembenci Palestina dan pro Israel kini terbaring lemah di RS. Seperti ini penampakannya.
Baca Selengkapnya"Kita perlu meredifinisi politik luar negeri bebas aktif agar sesuai dengan kondisi kekinian," ujar Ganjar
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Baca SelengkapnyaOtoritas Palestina mengumumkan aksi mogok massal aktivitas perdagangan di pasar maupun di pertokoan pada 3 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaUsai diwawancara seorang jurnalis, sosoknya memberanikan diri menyelamatkan keluarga dengan menenteng bendera putih hingga terkena tembakan.
Baca Selengkapnya