20 Korban keracunan ayam bakar masih dirawat intensif
Merdeka.com - 20 Orang dari 132 korban keracunan ayam bakar di Desa Serayu Larangan, Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga masih harus menjalani rawat inap di sejumlah fasilitas kesehatan di Purbalingga.
Mereka dirawat di Puskesmas Serayu Larangan, RSUD Goeteng Tarunadibrata, RSU Harapan Ibu dan RSU Nirmala.
Bupati Purbalingga Tasdi mengatakan 20 orang masih mengalami perawatan karena masih mengalami mual dan diare. Ia mengatakan perawatan terus diintensifkan agar kesehatan korban cepat berangsur pulih.
Menurut Tasdi, kejadian keracunan yang dialami warga Serayu Larangan, Mrebet sejak Kamis (9/2) dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Adanya kejadian tersebut, Ia meminta pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk melakukan langkah preventif berupa penyuluhan-penyuluhan sebagai upaya pencegahan sekaligus mengingatkan warga untuk selalu melaksanakan gerakan hidup bersih dan sehat.
“Preventifnya harus ada juga, bagaimana melakukan penyuluhan dengan jajaran kepala desa agar masyarakat berhati-hati dalam membeli makanan. Tidak hanya di Serayu Larangan tapi di seluruh wilayah kabupaten Purbalingga,” katanya.
Data terakhir korban keracunan dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, hingga Sabtu siang ada 132 pasien yang ditangani sejumlah fasilitas kesehatan di Purbalingga. Dalam 3 hari terakhir, sejak Kamis (9/2) jumlah ini memang terus membengkak dari 78 korban naik menjadi 93 dan terakhir sampai Sabtu (12/2) siang 132 orang.
Sampai saat ini, diterangkan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga, Muchsoni korban mengalami penanganan rawat jalan sebanyak 80 orang. Sedang rincian rawat inap, di Puskesmas Serayu Larangan 22 orang. Sementara yang dirujuk ke RSUD dr Goeteng Tarunadibrata 22 orang, RSU Nirmala 4 orang dan RSU Harapan Ibu 4 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono menuturkan hingga saat ini belum bisa dipastikan peyebab keracunan. Pihaknya bersama petugas kepolisian masih melakukan penelitian laboratorium untuk mengetahui bakteri apa yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi warga.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu-Ibu Wajib Tahu! Ini Dampak Buruk Bagi Kesehatan saat Rendang dan Opor Ayam Dipanaskan Berulang
Makanan bersantan kerap disajikan saat momen Lebaran
Baca SelengkapnyaBansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaGanjar Prihatin Rakyat Diperlakukan dan Disiksa Seperti Ayam
Ganjar menegaskan, rakyat bukanlah seekor ayam. Masyarakat bisa menentukan sendiri suaranya hingga nasibnya ke depan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istimewanya Ayam Kampung Bagi Orang Sunda, Jadi Hidangan Lezat sampai Penolak Bala
Saking istimewanya ayam kampung, hewan ini sampai dianggap sakral oleh masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaKesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaDampak Racun Ikan Buntal pada Tubuh, Waspadai Ciri-cirinya
Di balik pesonanya yang unik, ikan buntal menyimpan bahaya yang serius. Racunnya dapat melumpuhkan siapa pun, termasuk manusia.
Baca SelengkapnyaTersangka Teroris di Bekasi Karyawan BUMN, Dikenal Ramah dan Sering Ikut Rapat RT
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaHarga Ayam Naik Jelang Lebaran, Kemendag Salahkan Pedagang Perantara karena Ambil Untung Terlalu Besar
Komoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaIbu di Banyuwangi Jual Ayam Ingkung tanpa Penyedap Rasa, Awalnya Iseng Kini Omzetnya Jutaan Rupiah per Hari
Menariknya, pembeli menikmati sajian ayam ingkung di teras rumah layaknya makan di kediamannya sendiri
Baca Selengkapnya