Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 Wartawan di Jayapura diintimidasi polisi liput demo

2 Wartawan di Jayapura diintimidasi polisi liput demo Demo wartawan Solo. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Dua wartawan di Kota Jayapura, Jumat sekitar pukul 10.20 WIT diintimidasi oleh anggota polisi saat meliput aksi demo Gerakan Aksi Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat (Gempar) Papua di depan gerbang Kampus Universitas Cenderawasih Abepura. Aprila Wayar, wartawan Tabloidjubi.com, mengaku jika dirinya sempat dicekik di bagian lehernya oleh salah satu dari lima polisi berpakaian dinas dan preman.

"Tiba-tiba ada satu polisi yang datang ingin merampas 'gadget' (perangkat, red) milik saya karena ada foto-foto aksi demo itu. Kemudian ada lima polisi lagi berpakaian dinas menghampiri saya. Salah satunya mencekik bagian belakang leher saya," kata Aprila yang juga penulis novel itu seperti dikutip dari Antara, Jumat (15/8).

Ia mengatakan peristiwa itu terjadi saat dirinya meliput aksi demo kelompok mahasiswa yang menamakan diri Gempar Papua guna memperingati 52 tahun 'New York Agreement' di halaman dan depan gerbang masuk kampus Uncen Abepura. Ketika itu, Aprila yang juga mantan aktivis LSM sedang mengambil foto-foto aksi demo dengan 'gadget'-nya dari salah satu pojok halaman kampus.

"Saat itu kartu pers saya kantongi karena putus talinya. Mereka (polisi) sempat mendorong saya untuk naik ke arah truk Dalma. Namun ada polisi yang berpakain preman yang melerai karena mungkin tahu saya wartawan setelah saya berteriak kesakitan," katanya.

Sementara itu, Ocktovianus Pogau wartawan dari Suarapapua.com mengaku hampir mendapat perlakuan yang sama dari polisi yang berencana membubarkan aksi demo Gempar Papua yang dianggap ilegal karena tidak terdaftar di Kesbangpol setempat.

"Foto-foto dari kamera saya sempat mau dihapus jika saja mereka tidak melihat kartu pers saya," katanya menyesalkan tindakan polisi tersebut.

Okto mengaku intimidasi anggota polisi kepada dirinya telah terjadi dua kali, sebelumnya di Manokwari, Papua Barat, saat meliput aksi dari kelompok masyarakat.

"Ini kejadian yang kedua yang saya alami. Sepertinya polisi yang turun ke lapangan tidak profesional dalam hadapi wartawan. Saya berharap kejadian ini menjadi pengalaman bagi saya dan institusi kepolisian di Jayapura dan Papua pada umumnya agar bisa membedakan mana wartawan dan mana pendemo," katanya dengan nada kecewa.

Usai aksi demo, Kapolres Jayapura Kota AKBP Alfred Papare ketika dikonfirmasi terkait insiden itu enggan menanggapi, tetapi mengatakan aksi demo dari Gempar Papua dilarang dan tidak memiliki izin.

"Aksi demo kelompok itu (Gempar Papua) ilegal, mereka tidak terdaftar di Kesbangpol," jawabnya.

Pantauan di lapangan, peristiwa tersebut sempat mengundang perhatian warga dan pengguna Jalan Raya Abepura-Waena, namun secara umum tidak terjadi aksi-aksi melawan hukum lainnya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gunakan Media Sosial untuk Picu Tawuran di Jakarta, 4 Provokator Ditangkap

Gunakan Media Sosial untuk Picu Tawuran di Jakarta, 4 Provokator Ditangkap

Polisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.

Baca Selengkapnya
Aiman Witjaksono Klaim Masih Sebagai Wartawan Saat Tuding Polisi Tak Netral di Pemilu 2024

Aiman Witjaksono Klaim Masih Sebagai Wartawan Saat Tuding Polisi Tak Netral di Pemilu 2024

Alasan tetap melekat status sebagai jurnalis, kata Aiman, karena posisinya masih sebagai wartawan dengan status cuti.

Baca Selengkapnya
Mayat Wanita Membusuk di Indekos Tambora Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Tangkap Terduga Pelaku

Mayat Wanita Membusuk di Indekos Tambora Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Tangkap Terduga Pelaku

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan wanita berinisial S (50) yang ditemukan tewas membusuk di sebuah indekos kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyidik Sita Ponsel Aiman Witjaksono atas Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks, Ini Kata Polisi

Penyidik Sita Ponsel Aiman Witjaksono atas Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks, Ini Kata Polisi

Menurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Saipul Jamil Diamankan Polisi di Pinggir Jalan, Terkait Narkoba?

Detik-Detik Saipul Jamil Diamankan Polisi di Pinggir Jalan, Terkait Narkoba?

Saipul Jamil sempat ditangkap polisi di daerah Jakarta Barat pada Jumat sore.

Baca Selengkapnya
Aiman Witjaksono Terancam Pasal Penyebaran Berita Bohong Usai Tuding Polisi Tak Netralitas

Aiman Witjaksono Terancam Pasal Penyebaran Berita Bohong Usai Tuding Polisi Tak Netralitas

Saat ini penyidik telah menindaklanjuti rekomendasi hasil gelar perkara yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
50 Warga Jember Diduga Keracunan Makanan Takjil, Ada yang Dirawat Beralaskan Tikar

50 Warga Jember Diduga Keracunan Makanan Takjil, Ada yang Dirawat Beralaskan Tikar

Kepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.

Baca Selengkapnya
Kasus Tabrak Lari Putra Mahkota Surakarta, Tetap Diproses Polisi walau Korban Cabut Laporan

Kasus Tabrak Lari Putra Mahkota Surakarta, Tetap Diproses Polisi walau Korban Cabut Laporan

Polisi melanjutkan penyelidikan tabrak lari yang melibatkan Putra Mahkota Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Purbaya, meski korban telah mencabut laporan.

Baca Selengkapnya
17 Pemuda di Jakarta Timur Bawa Sajam Buat Tawuran

17 Pemuda di Jakarta Timur Bawa Sajam Buat Tawuran

Ketika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya