2 Potongan kaki kiri akhirnya dikenali sebagai korban AirAsia
Merdeka.com - Enam peti jenazah yang hingga kemarin belum berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur, di hari ke 67 pasca-tragedi AirAsia QZ 8501 pada 28 Desember 2014, dua di antaranya berhasil dikenali, Rabu (4/3). Dua peti jenazah berisi body parts (potongan tubuh) itu dikenali sebagai Sukiatna Haripin dan Susilo Gani.
Menurut Kabid Dokkes Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono, body parts milik korban Sukiatna Haripin yang berada dalam peti jenazah berlabel B102 itu, hanya berupa potongan kaki kiri.
Kaki kiri milik korban Sukiatna ini, berhasil dikenali menggunakan pemeriksaan primer dari DNA korban yang metching dengan sampel pembandingnya, yaitu DNA ayah kandung korban.
"Berdasarkan satu data primer itu, body parts berlabel B102, tidak terbantahkan lagi sebagai Sukiatna Haripin, seorang laki-laki berusia 60 tahun, asal Malang, Jawa Timur, Indonesia," tegasnya.
Sedangkan peti jenazah berlabel B103, yang juga berisi potongan kaki kiri, dikenali sebagai Susilo Gani. Seperti halnya potongan kaki milik Sukiatna, potongan tubuh milik Susilo ini juga dikenali berdasarkan pemeriksaan DNA dengan sampel pembanding anak kandung yang bersangkutan.
"Dari hasil pemeriksaan DNA dengan pembanding anak kandung korban, yang ternyata metching, maka tak terbantahkan lagi, jenazah B103 sebagai Susilo Gani, laki-laki berusia 63 tahun, asal Surabaya, Jawa Timur, Indonesia," terangnya.
Dengan dikenalinya dua potongan kaki kiri ini, maka hingga saat ini, jumlah korban yang berhasil diidentifikasi ada 94 korban, plus tiga body parts milik satu korban, dua potongan tubuh milik satu nama dan satu non human. Sehingga total peti jenazah yang teridentifikasi ada 100 peti, sisa empat peti lagi.
"Sisanya masih empat peti jenazah yang masih dilakukan proses rekonsiliasi. Rinciannya tiga jenazah yang masih relatif utuh dan satu dalam bentuk potongan tubuh," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sama-sama perwira TNI AU, sang suami diketahui berpangkat kapten. Sementara sang istri mengabdi di satuan dengan pangkat Letnan Satu atau Lettu.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaBerikut momen saat seorang Ibu meminta Kapolri agar anaknya jadi polisi gantikan kakaknya yang gugur oleh KKB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih menjadi bencana tahunan yang seolah belum ditemukan solusinya.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklasifikasikan hal tersebut dalam kategori 'serius'.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca Selengkapnya