2 Pelaku yang buang Praditio di Cilandak dibekuk, 3 masih buron
Merdeka.com - Penyidik Polda Metro Jaya membekuk dua pelaku perampokan uang Rp 1,75 miliar yang terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Sementara, tiga pelaku lainnya, yakni Jonatan, Andi dan Lurah masih diburu.
"Ronal (43) ditangkap di rumah mertuanya daerah Garut sedangkan Umar (49) ditangkap di daerah Kuningan, Jawa Barat," ujar Direktur Reserse Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Minggu (8/11).
Krishna mengungkapkan peristiwa berawal ketika para pelaku menawarkan investasi di bidang properti sebesar Rp 60 miliar dimana nantinya korban akan mendapatkan keuntungan 100 persen.
Namun, bukan tanpa syarat, korban diminta untuk membayar Rp 1,7 miliar terlebih dahulu. Gayung pun bersambut, korban tertarik akan iming-iming yang ditawarkan para pelaku.
Akhirnya, pelaku dan korban bertemu di daerah Pondok Indah pada 5 November 2015 lalu dan menuju sebuah bank swasta guna mencairkan komisi untuk pelaku.
"Ketika korban menyerahkan uang di tol korban dibuang, beruntung enggak ditembak dan uang dibawa lari 5 November 2015 pada siang hari. Namun tidak sampai 1x24 jam pelaku berhasil diringkus," jelasnya.
Kemudian, pelaku membawa kabur uang milik korban dan membagi-bagikan berdasarkan peran masing-masing. Dimana Umar mendapat Rp 400 juta ditambah Rp 100 juta karena dia yang mengeluarkan modal pencurian, Ronal mendapatkan Rp 400 juta karena dialah otak pencurian, Jonatan 200 juta, Andi Rp 150 juta, dan Lurah alias Sonny Rp 300 juta.
Pelaku dijerat pasal 365 KUHP dengan tuduhan pencurian dengan kekerasan dan Undang-Undang darurat nomor 12 tahin 1951 soal penyalah gunaan senjata api.
Sebelumnya, perampokan senilai Rp 1,75 miliar terjadi di Jalan Tol TB Simatupang, Jakarta Selatan, kemarin sore, Kamis (5/11). Korban diketahui bernama Praditio Hutama, sempat ditendang dari dalam mobil jenis minibus.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal membenarkan kejadian pencurian dengan kekerasan itu. "Korban dipukul dan dikeluarkan dari dalam mobil oleh pelaku di Jalan TB Simatupang, Kamis (5/11) sekitar pukul 15.00 WIB," kata Iqbal di Polda Metro Jaya, Jumat (6/11).
Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan dengan nomor laporan, LP Nomor 1882/K/XI/2015/PMJ/Restro Jaksel.
Kejadian berawal ketika Pradito bertemu Winata cs di depan Rumah Sakit Siloam, Jakarta Selatan, guna membahas investasi sebesar Rp 60 miliar. Namun, sebelum dicairkan, korban harus menyerahkan uang sebesar 3 persen atau sekitar Rp 1,75 miliar dari investasi.
Pada pertemuan itu, uang sebesar Rp 1,75 miliar tersebut langsung dimasukan ke dalam mobil. Usai transaksi, Winata cs mengajak Praditio ke kantornya. Namun di tengah jalan, korban justru dipukul dan ditendang dari dalam mobil salah satu pelaku.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaInvestor menagih janji program pasangan Prabowo-Gibran yakni makan siang gratis untuk anak sekolah dan pemindahan ibu kota ke IKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaGibran beralasan, frasa yang digunakannya sebenarnya merupakan istilah investasi.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai banyak keuntungan bagi Indonesia jika Pilpres berlangsung dalam satu putaran
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaKepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya