Merdeka.com - Unit II Satreskoba Polrestabes Surabaya, Jawa Timur sukses mengungkap peredaran narkoba, yang dikendalikan tahanan di salah satu Lapas di Jakarta. Dua orang kurir dan barang bukti 1 kilogram sabu siap edar diamankan.

Dua orang kurir yang berhasil diamankan adalah Zainudin (30), warga Sidotopo, Surabaya dan Reynaldi (26), warga Jalan Tengger Kandangan, Surabaya. ‎Keduanya diamankan di rumah kos Jalan Wonorejo, Surabaya.

Menurut Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya, AKBP Raden Bambang Tjahjo Bawono, pengungkapan kasus ini bermula ‎dari informasi masyarakat, yang kemudian ditindak lanjuti dengan penangkapan tersangka Reynaldi di tempat kosnya, Jalan Wonorejo.

"Setelah menangkap tersangka R (Reynaldi), kita pancing tersangka Z (Zainudin) ke tempat kos R, yang kemudian Z datang dengan membawa ransel berisi 998 gram sabu-sabu, yang sudah dibagi menjadi 10 bungkus plastik," terang Bambang didampingi Kasubag Humas AKP Lily Djafar di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (15/9).

Sebenarnya, lanjut dia, jumlah total sabu ada 1 kilogram. "Namun oleh dua tersangka, 1 gramnya sudah dipakai berdua, dan satu gramnya lagi sudah laku terjual, sehingga sisanya ada 998 gram sabu. Per 1 gramnya, oleh tersangka dijual Rp 1,2 juta," sambungnya.

Dari pengakuan kedua tersangka, sabu yang mereka bawa untuk diedarkan di Surabaya dan beberapa wilayah di Jawa Timur itu, merupakan milik seorang narapidana kasus sabu yang ditahan di salah satu Lapas di Jakarta, berinisial L.

"Yang menjadi penghubungnya adalah D, yang saat ini sudah kita tetapkan sebagai DPO. Antara D dan tersangka Z ini, berkenalan di Jakarta, kemudian bekerja sama mengedarkan sabu-sabu di Jawa Timur, khususnya di Surabaya."

Selanjutnya, D yang merupakan orang suruhan L di dalam penjara, berhubungan dengan Zainudin di salah satu hotel yang ada di Surabaya Barat. Dalam setiap kali transaksi, ‎Zainudin mengajak Reynaldi untuk menemui D di hotel yang ada di Kota Pahlawan.

"Pengakuan mereka, kedua tersangka ini mengaku baru dua kali bertemu dengan D di Surabaya untuk bertransaksi. Setelah membawa 1 kilogram sabu ditaruh dalam ransel, Z dan R yang membawa dua motor berpisah ke rumah masing-masing. Barang dibawa sendiri oleh Z," papar Bambang.

‎Sementara tersangka Reynaldi mengaku, dalam setiap transaksi, dia mendapat upah Rp 7 juta plus 1 gram sabu untuk dikonsumsinya sendiri bersama Zainudin. "Saya dikasih Rp 7 juta dan jatah 1 gram sabu dipakai sendiri," aku tersangka

Barang bukti yang diamankan, 10 bungkus sabu-sabu masing-masing seberat 100 gram, empat unit handphone, uang tunai Rp 350 ribu, satu tas ransel, satu bandel bungkus plastik klip besar dan kecil, satu unit motor Suzuki Satria dan Yamaha Mio‎ milik tersangka.