Merdeka.com - Gara-gara dipalsukan sertifikat kesehatannya, dua Kucing Persia ditahan Kepolisian Polda DIY 30 November 2014 lalu. Penahanan tersebut dilakukan setelah dua Kucing Persia berusaha dikirim ke Papua oleh Andi (28) warga Maguwo, Sleman pemilik jasa pengiriman hewan melalui bandara Adi Sucipto Yogyakarta.

Menurut Kasubdit II Harda, AKBP Burkan Rudy Satria Polda DIY, selain dua Kucing Persia, pihaknya juga menahan Andi yang melakukan pemalsuan sertifikat sehat dua kucing tersebut.

"Kucing kita tahan, sekarang kita titip di Balai Karantina, sementara yang punya jasa pengiriman hewan, AW kita tahan karena memalsukan sertifikat," katanya pada wartawan, Selasa (23/12).

Andi melakukan pemalsuan tersebut didugakan untuk memudahkan pengiriman dua kucing tersebut ke Papua. Pemalsuan dilakukan dengan menscan sertifikat asli lalu dicetak ulang dengan direkayasa isinya. Andi juga membubuhkan tanda tangan dokter palsu.

"Ini sudah kedua kali dilakukan, pertama kirim burung ke Manado, waktu mau kirim Kucing ketahuan, petugas Balai Karantina curiga dengan sertifikat terus lalu ditelusuri ternyata palsu, lalu mereka lapor ke polisi," jelasnya.

Burkan menjelaskan tidak semua provinsi mau memberikan izin pengiriman binatang jika tidak ada sertifikat kesehatan dari dokter.

"Itu yang jadi alasan tersangka, supaya lebih muda mengirim binatang antar provinsi," ujarnya.

Dari rumah tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa satu set komputer, scaner dan kertas sertifikat. Andi pun dijerat dengan pasal 264 KUHP ayat 1 dan 2 tentang pemalsuan. "Informasi yang kami terima kedua Kucing kondisinya sakit sekarang," tambahnya.