Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 Kakek gilir dan ajari gaya mesum pada bocah SD gegerkan Bali

2 Kakek gilir dan ajari gaya mesum pada bocah SD gegerkan Bali Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Setiap harinya pemberitaan mengenai pencabulan terhadap anak di bawah umur semakin banyak. Ironisnya lagi, pelaku adalah orang-orang sudah uzur yang tak pantas melakukan perbuatan keji itu.

Seperti yang terjadi di Bali, dua kakek tega menggilir bocah 10 tahun untuk memuaskan birahinya. Hal itu dilakukan ketika bocah yang masih duduk di bangku kelas IV SD tersebut pulang sekolah.

Aksi dua kakek yang bernama Ketut Larem (73) dan Ketut Darmi (56) dilakukan di kebun pisang. Karena takut dengan ancaman dua kakek bejat tersebut, korban yang berinisial AS tak menceritakan kejadian yang menimpa dirinya kepada keluarga.

Namun, karena banyak keanehan yang pada diri AS dan mulai menjadi perbincangan warga, maka korban pun didesak untuk bercerita. Akhirnya dia pun mau bercerita kejadian nahas yang menimpanya.

Berikut cerita lengkap dua kakek gilir bocah SD 10 tahun di kebun pisang tersebut:

Setiap pulang sekolah, AS ditarik ke kebun pisang untuk dicabuli

Ni Ketut AS (10) bocah asal desa Dawan, Kabupaten Klungkung di Bali, begitu polos dan lugunya menceritakan bagaimana keperawanan dirinya direnggut oleh dua orang kakek-kakek biadab di dusunnya.Bocah malang yang selama ini diasuh oleh pamannya ini, terungkap setelah jadi 'obrolan banjar' (gosip) kalau bocah Malang ini sering digilir dua kakek bejat Ketut Larem (73) dan Ketut Darmi (56)."Awalnya anak ini tidak mau mengaku dan menceritakan kebenarannya selama ini. Setelah dibujuk neneknya pelan-pelan baru dia cerita dan dilaporkan kepada kami di Polres," terang Kasat Reskrim Polres Klungkung, AKP Bambang Gde Arta di Klungkung Bali, Rabu (1/4).Di hadapan Polisi, AS mengaku hampir setiap pulang sekolah ditarik ke kebun pisang milik kakek Larem. Itu dilakukan sejak 4 minggu lalu. Bahkan tidak hanya Larem pelakunya, satu lagi kakek-kakek berumur 56 tahun yaitu Darmi juga dikatakan korban pernah menggagahinya sebanyak dua kali."Kalau saya teriak diancam arit. Kalau saya cerita mau dibunuh, terus ditanam di kebun pisang," ungkap AS kepada Polisi.Peristiwa ini sempat membuat gempar seluruh desa, lantaran paman korban yang selama ini mengasuhnya mengamuk membawa samurai dan membabat habis kebun milik Larem. Saat itu pelaku mengamankan diri lari ke pos polisi terdekat di pinggir jalan.Namun, Polisi baru dapat memastikan Larem sebagai tersangka dan menahannya. Sedangkan Darmi yang dikatakan korban juga sempat menggagahinya di atas ladang tepi parit yang airnya mengalir deras, justru dibebaskan dan lantaran belum dapat dibuktikan kebenarannya."Kalau pelaku Larem sudah jelas terbukti dan ada saksi yaitu Darmi yang pernah mengintip pelaku melakukan aksinya di dalam gubuk. Sedangkan pelaku Darmi, masih sebatas saksi belum mengarah sebagai pelaku," kata Arta, Rabu (1/4).

Dicabuli dua kakek, bocah SD 10 tahun diajari dogystyle

Orangtua mana yang tidak naik pitam ketika putrinya yang baru duduk di bangku kelas IV SD sudah harus kehilangan keperawanannya. Ironisnya itu dilakukan oleh dua orang kakek-kakek yang berumur 73 tahun dan 56 tahun.I Wayan Susena, paman korban tidak henti-hentinya menitikan air mata dan terus menyebut nama Tuhan. Seakan tidak percaya keponakannya yang selama ini diasuhnya seperti anaknya sendiri harus menerima cobaan begitu pahit."Dosa apa kami sekeluarga ini, kenapa harus anak kami yang alami ini," katanya Susena (paman korban Ketut AS), Rabu (1/4) di Polres Klungkung, Bali.Kabar yang didapat merdeka.com di Polres Klungkung, hingga saat ini Ketut Larem (73) masih terus menjalani pemeriksaan bahkan termasuk masalah kejiwaannya.Larem mengaku sempat mengajarkan untuk mencoba gaya belakang 'dogystyle'. Malah hal itu dirasakan nyaman oleh korban."Kalau dimasukin dari belakang tidak bilang sakit. Mungkin tidak masuk," ucapnya tanpa beban.

Cabuli bocah SD, kakek Larem ngaku baru 4 kali hubungan intim

Di hadapan penyidik di ruang PPA, Larem mengaku untuk melakukan hubungan baru 4 kali, selebihnya hanya onani. Alasannya, kalau dimasukin selalu nangis jadi takut ketahuan nantinya."Hanya empat kali saja berhubungan, tidak setiap ketemu. Kalau dimasukin selalu nangis dia (korban), bilang sakit. Saya takut nanti malah ketahuan, hanya pegang-pegang saja," ujar Larem.Polisi hanya baru dapat memastikan Larem sebagai tersangka dan menahannya. Sedangkan Darmi yang dikatakan korban juga sempat menggagahinya di atas ladang tepi parit yang airnya mengalir deras, justru dibebaskan dan lantaran belum dapat dibuktikan kebenarannya."Kalau pelaku Larem sudah jelas terbukti dan ada saksi yaitu Darmi yang pernah mengintip pelaku melakukan aksinya di dalam gubuk. Sedangkan pelaku Darmi, masih sebatas saksi belum mengarah sebagai pelaku," kata Arta, Rabu (1/4).

Dicabuli 2 kakek, bocah SD cerita ke ibunya yang tuli & bisu

Dengan didampingi pamannya I Wayan Susena dan neneknya, AS (10) bocah SD yang disetubuhi 2 kakek bejat ini mengaku kalau sebelumnya pernah cerita ke ibunya.Sambil dipeluk pamannya dan berulang kali Susena meyakinkan wartawan tidak mengambil gambar. Korban bercerita bagaimana setiap harinya dirinya harus pulang sekolah dengan penuh rasa ketakutan.Terlebih lagi saat melintas di sebuah parit dan akhirnya masuk kebun pisang milik Ketut Larem (73) kakek 'jahanam' yang menghancurkan masa depan bocah asal Dawan Klungkung, di Bali ini.Bahkan, yang membuat pamannya tak kuasa menahan tangis saat dengan tegas dirinya menceritakan sehabis di setubuhi di atas parit oleh Ketut Darmi (56), dengan tertatih-tatih menahan perih ditarik oleh Larem ke sebuah gubuk tua di dalam kebun pisang.Diantara rimbunan dinding gubuk yang dibalut bilik bambu, dia menangis menahan rasa takut tatkala si kakek akan mencabulinya."Tiang (saya) sudah cerita sama ibu, tapi ibu tidak mengerti. Saya takut minta dijemput sekolah, tapi ibu tidak mau," katanya, Rabu (1/4) lirih."Maaf pak, saya maklumi karena ibunya tuli bisu. Tentu tidak mengerti apa yang dijelaskan sama anak kami soal apa yang dialaminya," ujar sang paman.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.

Baca Selengkapnya
Kedatangan Cawapres Gibran di Bali Disambut Spanduk Sindiran

Kedatangan Cawapres Gibran di Bali Disambut Spanduk Sindiran

Gibran datang ke Bali. Sejumlah spanduk dipasang di Kota Denpasar

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Masa Tenang Pemilu, Kaesang Keliling Jakarta Turunkan Baliho PSI

Masa Tenang Pemilu, Kaesang Keliling Jakarta Turunkan Baliho PSI

PSI memastikan baliho yang diturunkan akan menjadi sampah daur ulang.

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang 3 KKB Anak Buah Guspi Waker yang Ditembak di Intan Jaya

Sepak Terjang 3 KKB Anak Buah Guspi Waker yang Ditembak di Intan Jaya

KKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak

Baca Selengkapnya
Kekar dan Berkumis Tebal, Panglima Biring Belanja Tempe ke Pasar Dayak 'Istri Sedang Sakit'

Kekar dan Berkumis Tebal, Panglima Biring Belanja Tempe ke Pasar Dayak 'Istri Sedang Sakit'

Momen lucu anggota polisi Aiptu Sabarno alias Panglima Biring saat belanja di pasar gantikan istri.

Baca Selengkapnya
Peringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024

Peringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024

Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Aneh Ibu Bocah 5 Tahun di Bekasi yang Tewas dengan 20 Tusukan

Kelakuan Aneh Ibu Bocah 5 Tahun di Bekasi yang Tewas dengan 20 Tusukan

Ibu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.

Baca Selengkapnya
Pegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!

Pegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!

Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.

Baca Selengkapnya