157 ABK WNI di Kapal Berbendera China Dipulangkan ke Indonesia
Merdeka.com - 157 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) ikan berbendera Republik Rakyat Tiongkok (RRT) kembali ke Indonesia. Termasuk dua jenazah ABK yang meninggal dunia.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang memfasilitasi proses pemulangan atau repatriasi ini. Kemlu berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga di Pusat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemkot Bitung.
"Keberhasilan repatriasi ini merupakan Memulangkan ABK yang stranded di berbagai lokasi di dunia di tengah pandemi Covid-19 menjadi tantangan terbesar karena banyak pelabuhan laut dunia melarang penurunan awak kapal," dikutip dari laman resmi kemlu.go.id, Senin (9/11).
Seluruh ABK berasal dari 12 kapal ikan RRT dan dipulangkan ke Indonesia menggunakan Kapal Long Xing 601 dan Long Xing 610 melalui jalur laut ke Bitung, Sulawesi Utara. Dikutip dari website resmi Kemlu, repatriasi menggunakan kapal ikan langsung ke Indonesia merupakan yang pertama kali dilakukan. Hal ini merupakan tindak lanjut dua pertemuan bilateral antara Menlu Retno Marsudi dan Menlu Wang Yi pada bulan Juli dan Agustus 2020.
"Kerja sama RI-RRT ini akan terus dilanjutkan untuk menyelesaikan kasus-kasus ketenagakerjaan termasuk kerja sama penegakan hukum melalui mekanisme mutual legal assistance," katanya.
Proses debarkasi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Keseluruhan ABK telah menjalani rapid test di atas kapal dengan hasil non-reaktif. Mereka pun akan tetap melakukan tes PCR dan karantina di rumah singgah yang disiapkan oleh Pemprov Sulut. Sementara itu, pihak Kemlu mengatakan bahwa dua jenazah ABK WNI yang diduga meninggal karena sakit akan diotopsi sebelum diserahkan kepada keluarga.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi
Kapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaDua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaPencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian
Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi
Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca SelengkapnyaKapal Tanker Korsel Bawa WNI Tenggelam, Kepala BP2MI Minta Korban Dievakuasi Cepat
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaKapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat
Ada 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca Selengkapnya15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaBadan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat
Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca Selengkapnya