Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

150 Kepala Keluarga Diungsikan Setelah Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi

150 Kepala Keluarga Diungsikan Setelah Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi Warga di Sigi Mengungsi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - 150 Kepala keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diungsikan setelah penyerangan dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal pada Jumat (27/11) sekitar pukul 09.00 WITA. Satu keluarga dikabarkan tewas dibunuh kelompok orang tak dikenal itu.

Kepala Desa Lemban Tongoa Deki Basalulu menjelaskan bahwa mereka yang mengungsi itu bermukim dekat lokasi kejadian penyerangan. Menurut dia, ratusan kepala keluarga itu diungsikan ke tempat yang lebih aman yang lokasinya masih di Desa Lemban Tongoa.

"Saat ini aman, semua warga di lokasi sudah diungsikan ke daerah yang ramai penduduk," kata Deki ketika dihubungi dari Palu, Sabtu (28/11).

Berdasarkan keterangan saksi mata, kata Deki, pelaku yang melakukan penyerangan itu berjumlah enam orang. "Warga ada yang lihat. Namun, sampai sekarang belum didapat, ada enam orang," ujar dia.

Dia berharap kepada masyarakat, khususnya Lemban Tongoa, jangan mudah terprovokasi ketika menerima informasi di media sosial yang kontennya tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Kami aman. Saya tidak suruh warga untuk meng-upload di media sosial. Saya berharap tidak ada yang terprovokasi," tandasnya. Dikutip Antara.

Warga Diminta Tetap Tenang

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, Provinsi Sulawesi Tengah, Prof Zainal Abidin, mengharapkan, warga Sulawesi Tengah tidak tersulut emosi dan tidak mudah terprovokasi terhadap kejadian yang terjadi di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Menurutnya, informasi yang didapatkan dari lokasi kejadian belum begitu valid, atau masih simpang siur. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak memberikan komentar di media sosial terkait kejadian tersebut.

"Kita harap masyarakat tetap tenang dan tidak memberikan komentar apa yang terjadi. Karena dalam artian kita belum menerima informasi yang utuh dan belum valid seratus persen," kata dia di Palu.

Ia juga mengungkapkan bahwa kejadian tersebut bukan merupakan anjuran dan ajaran dari berbagai manapun. Sehingga FKUB mengutuk keras pelaku yang melakukan penyerangan di Desa Lemban Tongoa itu.

"Kalaupun itu dilakukan adalah oleh oknum dan bukan ajaran agama," ujar dia.

FKUB Sulteng sendiri tetap akan melakukan aktivitas untuk membina umat masing masing. PKUB Sulteng mengajak seluruh tokoh agama untuk mengajak umat tetap menjaga solidaritas, toleransi sesama umat beragama.

"Kita harus jaga kerukunan yang saya kira sampai hari ini dapat dibina dan dijaga dengan baik di Provinsi Sulawesi Tengah," tambahnya.

Polisi Duga Pembunuh Satu Keluarga di Sigi Kelompok MIT

Satu keluarga terdiri dari empat orang diserang sekelompok orang tidak dikenal di Desa Lembontongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Kepolisian menduga pelaku penyerangan anggota jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Diduga kelompok mereka," kata Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Sabtu (28/11).

Berdasarkan informasi awal, peristiwa itu terjadi pada Jumat, 27 November 2020. Dalam kejadian itu, terjadi tindak penganiayaan hingga pembunuhan.

Identitas keluarga tersebut adalah ayah dan ibu yakni Yasa dan Nei, kemudian anak atas nama Ulin dan suaminya, Pino. Kediamannya berada di Dusun ST 2 Lewono.

Kelompok MIT menyandera mereka dan disebut melakukan pembunuhan terhadap Yase dan Pino. Sementara Nei mengalami luka-luka dan Ulin berhasil menyelamatkan diri dan menyampaikan kabar tersebut ke Desa Lembontongoa.

Pihak kepolisian masih menelusuri informasi tersebut dengan mendatangi TKP. Lokasinya sendiri berada di daerah pegunungan kebun dan tidak memiliki jaringan seluler sama sekali.

Sebelumnya, satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh oleh orang tak dikenal pada Jumat (27/11) sekitar pukul 09:00 WITA. Dari keterangan Sekretaris Desa Lembatongoa, Rifai, korban berjumlah empat orang.

Jenazah keempat korban tersebut saat ini masih di lokasi dan belum dievakuasi. "Dari informasi saya dapatkan ada empat orang. Itu mertua, anak, menantu," kata Rifai.

Tidak hanya itu, sejumlah warga yang bermukim dekat rumah korban bersembunyi dan melarikan diri ke dalam hutan yang ada di wilayah tersebut dan belum ada kabar hingga saat ini. "Kalau situasi tentunya masih mencekam, mayat untuk sementara masih di TKP," ujar dia.

Rifai juga menjelaskan bahwa lokasi pembunuhan itu memang sangat sepi dan hanya ditempati beberapa kepala keluarga.

Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyautama menjelaskan saat ini aparat kepolisian masih menuju ke lokasi pembunuhan untuk melakukan pengecekan. Dia juga belum dapat memberikan informasi lebih terkait pembunuhan satu keluarga ini, apakah ada keterkaitan dengan Kelompok DPO Mujahidin Indonesia Timur Poso, atau tidak.

"Ia kita masih cek, lokasinya itu di atas bukit. Nanti kita informasikan lagi ya," kata dia.

Baca juga:Satu Keluarga di Sigi Dibunuh, Polisi Selidiki Keterlibatan Kelompok MIT1 Keluarga di Sigi Dibunuh Orang Tak Dikenal, Tetangga Korban Ketakutan Lari ke HutanMotif Pembunuh Pria Dikubur Dalam Kontrakan di Depok Habisi Nyawa Tukang BaksoCuriga Sejak Lama, Pembunuh Selingkuhan Istri Sengaja Pasang GPS di MotorSuami di Batang Bunuh Istri karena Cemburu, Mayat Diletakkan di Pinggir Jalur Pantura

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ibu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang

Ibu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang

Seorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Aneh Ibu Bocah 5 Tahun di Bekasi yang Tewas dengan 20 Tusukan

Kelakuan Aneh Ibu Bocah 5 Tahun di Bekasi yang Tewas dengan 20 Tusukan

Ibu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Ibu di Bekasi Bunuh Anaknya Pakai Pisau saat Tidur Karena Dapat Bisikan Gaib

Pengakuan Ibu di Bekasi Bunuh Anaknya Pakai Pisau saat Tidur Karena Dapat Bisikan Gaib

Ibu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menjelajahi Sungai hingga Alam Liar di Pulau Dongeng Depok, Letaknya di Dalam Mal

Menjelajahi Sungai hingga Alam Liar di Pulau Dongeng Depok, Letaknya di Dalam Mal

Pulau dongeng di Depok bikin liburan keluarga akhir tahun makin seru dan ceria

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Benar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah

Benar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah

Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat

Baca Selengkapnya
Tukang Pangkas di Demak Ditemukan Tewas, Polisi Pastikan Dibunuh

Tukang Pangkas di Demak Ditemukan Tewas, Polisi Pastikan Dibunuh

Pelanggan menemukan korban dalam posisi duduk di kursi pangkas. Dia tidak bergerak.

Baca Selengkapnya