15 Ton ikan berformalin diamankan di perairan Makassar
Merdeka.com - Tim Bawah Koordinasi Operasi (BKO) Mabes Polri menangkap Kapal Motor (KM) Permata Indah B di sekitar muara Sungai Barombong, Perairan Makassar. Kapal tersebut diamankan karena membawa 15 ton ikan berformalin senilai Rp 300 juta.
Penangkapan dilakukan Kamis (11/2) lalu pukul 18.00 Wita oleh tim yang menggunakan Kapal Polisi (KP) Kutilang-500. Belasan ton ikan berbagai jenis dalam 17 peti di atas kapal itu berikut nakhoda dan para ABK-nya kini diamankan di markas Dit Polair Polda Sulsel.
Direktur Dit Polair Polda Sulsel, Kombes Polisi Hari Sanyoto, menjelaskan, penangkapan kapal berikut ikan berformalin itu berawal dari laporan masyarakat mengenai kegiatan pembelian sekaligus penangkapan ikan yang menggunakan formalin sebagai bahan pengawetnya.
"Kapal itu ditemukan sementara berada di muara Sungai Barombong atau sekira 12 kilometer dari dermaga Mako ini. Mereka ini membeli juga ikan-ikan dari nelayan-nelayan asal Kota Baru, Kalimantan Selatan, bertransaksi di laut untuk dijual di Makassar. Selain membeli, nelayan-nelayan ini juga menangkap langsung ikan di laut. Setelah kita amankan, diambil sampel ikannya untuk diperiksa diuji di Labfor Makassar dan hasilnya ikan-ikan itu mengandung 40 persen formalin," jelas Hari kepada wartawan di Dermaga Polair, Polda Sulsel, Sabtu (13/2).
Nakhoda kapal, Mulyadi Daeng Mase, (59) merupakan nelayan asal tanah Bugis sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara enam ABK-nya hanya dimintai keterangan.
"Tersangka ini dijerat pelanggaran pasal 91 UU RI No 45 tahun 2009 tentang Perikanan dengan ancaman pidana 6 tahun penjara dan denda Rp 1,5 miliar," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Kelautan Perikanan Perternakan dan Pertanian Makassar, Rahman Bando menjelaskan, ikan-ikan ini tidak layak konsumsi sehingga tidak akan dilelang melainkan dimusnahkan demi melindungi masyarakat konsumen dari makanan berbahaya.
"Kita berterima kasih kepada pihak kepolisian dengan suksesnya melakukan penangkapan tersebut karena cukup membantu kita melindungi masyarakat dari pangan berbahaya seperti ini. Kita sendiri selama ini menurunkan tim di lapangan yang bergerak secara silent mendatangi satu persatu tempat pelelangan ikan, mengambil sampel untuk diujicoba demi memastikan ikan yang beredar di tengah masyarakat itu aman untuk dikonsumsi," jelas Rahman Bando.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penampakan Ikan Mas Terbesar yang Pernah Ditangkap, Badannya Mirip Hulk
Penampakan ikan mas terbesar yang pernah ditangkap, beratnya mencapai 50 kg lebih.
Baca SelengkapnyaPotret Ikan Salmon hingga Tuna Asap Dijual di Pinggir Jalan Tuban, Cocok untuk Oleh-Oleh Lebaran
Menjelang Idulfitri, pedagang ikan asap Tuban bisa mengantongi omzet penjualan lebih dari Rp20 juta per hari.
Baca Selengkapnya7 Ikan yang Tidak Cocok Dijadikan Bahan MPASI Bayi
Walau ikan dianggap sebagai bahan yang cocok menjadi Makanan Pendamping ASI (MPASI) bayi, namun terdapat sejumlah ikan yang sebaiknya dihindari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ikan Buntal yang Beracun Bisa Dikonsumsi Jadi Makanan Enak, Begini Cara Masaknya
Meski beracun, ikan buntal rupanya bisa dikonsumsi asal diolah dengan benar.
Baca SelengkapnyaApakah Ikan Masih Butuh Minum?
Walaupun tinggal di dalam air, apakah ikan bisa kehausan?
Baca SelengkapnyaIkan Bandeng Asap, Kuliner Khas Kabupaten Sidoarjo yang Wajib Dicoba
Ikan bandeng asap merupakan oleh-oleh khas dari Sidoarjo yang sudah cukup terkenal sejak lama.
Baca SelengkapnyaCara Hilangkan Bau Tanah Ikan Patin Saat Dimasak dengan Mudah, Cuma Butuh 2 Bahan Dapur
Cuma dengan 2 bahan ini, bau tanah menyengat pada ikan patin dapat dinetralisir secara sempurna. Ini dia langkah-langkahnya.
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Sala Lauak, Kudapan Khas Kota Pariaman Berbahan Dasar Daging Ikan
Wilayah pesisir Kota Pariaman begitu kaya dengan sajian olahan kuliner berbagan dasar hasil laut.
Baca SelengkapnyaMencicipi Sate hingga Bakso Ikan Marlin Khas Bali, Harga Terjangkau Kaya Kandungan Gizi
Kandungan gizi ikan marlin bersaing dengan ikan tuna
Baca Selengkapnya