15 Tahun tinggal di Bima, WN Jepang ini akhirnya dideportasi
Merdeka.com - Keiichiro Shiga (47) warga negara asing asal Hokkaido Jepang yang sudah sekitar 15 tahun menetap di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, dideportasi ke negara asalnya. Keiichiro dinilai telah menyalahi ketentuan izin tinggal.
"Kami sudah deportasi Minggu (18/5) melalui Denpasar, Bali," kata Kepala Imigrasi Kelas II Sumbawa I Made Sudarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (19/5).
Menurut Made Sudarta, WNA yang biasa disebut Mr Shiga ini terjaring dalam operasi yang digelar jajarannya berdasarkan informasi dari tim pengawasan orang asing (PORA) yang terdiri dari pemkab, kepolisian, TNI, bea cukai, bandara dan syahbandar.
Saat dicek, lanjut Made Sudarta yang didampingi Lukie Reza Kusuma SH selaku Kasubsi Pengawasan, Mr Shiga mengantongi izin tinggal kemudahan khusus keimigrasian (Dahsuskim). Dengan izin ini, seharusnya Mr Shiga bekerja di atas kapal, namun yang bersangkutan justru tinggal atau menetap di daratan Kota Bima, dan telah berlangsung sekitar 15 tahun.
Sebenarnya saat Mr Shiga diamankan Februari 2014, bisa langsung dipulangkan ke Jepang, sebab hasil konsultasi dengan Dirjen Imigrasi dan Kedubes Jepang menyangkut status izin tinggalnya sudah tuntas.
Hanya yang menjadi ganjalan adalah status hukum ketiga anaknya terkait dengan pembatalan akta kelahiran yang sudah terlanjur diterbitkan Dinas Dukcapil setempat. Secara aturan tiga anaknya ini harus berstatus warga negara Jepang, bukan sebagai WNI.
Mr Shiga masuk ke Indonesia dan bermukim di Kota Bima sejak tahun 1995. Mr Shiga menetap di Bima bermula dari kegiatannya sebagai mekanik pada sebuah perusahaan rumput laut di perairan Bima. Mr Shiga kemudian menikah dan dua kali cerai dengan warga setempat, serta dikaruniai tiga orang anak.
Sementara itu, Lukie Reza Kusuma SH selaku Kasubsi Pengawasan menambahkan, saat ini pihak imigrasi tengah mengawasi keberadaan lebih dari 100 orang WNA yang mengantongi izin tinggal, dan sebagiannya bekerja di pertambangan Batu Hijau PTNNT (PT Newmont Nusa Tenggara). Bahkan ada di antaranya yang sudah menikah dengan warga setempat.
Salah satu bentuk pengawasan adalah menggelar operasi rutin yang dilakukan dalam waktu yang tidak ditentukan. Namun demikian dukungan masyarakat di wilayah Pulau Sumbawa dari Bima sampai KSB, sangat diharapkan minimal memberikan informasi jika mengetahui ada orang asing yang mencurigakan, agar imigrasi ataupun yang berwajib segera mengambil tindakan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WN Taiwan Hilang saat Kapal Terbalik di Pulau Seribu, Basarnas Kerahkan 7 Kapal untuk Pencarian
Basarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa 17 Januari: Gempa Dahsyat Melanda Kobe, Salah Satu Gempa Terparah yang Merusak Jepang
Gempa bumi besar Hanshin terjadi pada tanggal 17 Januari 1995 di Jepang, dengan kekuatan 7,3 skala Richter.
Baca SelengkapnyaMencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu
Mencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu
Baca SelengkapnyaWNI di Jepang Ceritakan Detik-Detik Terjadinya Gempa Dahsyat Magnitudo 7,4
Seorang WNI di Jepang menceritakan usai guncangan gempa, transportasi umum dihentikan
Baca SelengkapnyaBenda Menyerupai Bangkai Kapal Berisi Ratusan Kitab Suci Berbahasa Somali Ditemukan di Rote Ndao
Penemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca SelengkapnyaWNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaBenda Misterius Ditemukan di Bawah Laut, Diduga Bekas Muatan Kapal Zaman Neolitikum yang Tenggelam
Benda tersebut ditemukan di kedalaman 30 sampai 39 meter di dekat gua laut di pesisir pulau yang dikenal sebagai Gua Putih di Napoli, Italia
Baca Selengkapnya