Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

15 ABK di Garut Terlantar, BP2MI Desak Kemenhub Cabut Izin Perusahaan Nakal

15 ABK di Garut Terlantar, BP2MI Desak Kemenhub Cabut Izin Perusahaan Nakal Penggerebekan Penampungan ABK di Garut. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menyebut bahwa para anak buah kapal (ABK) yang bertahan di rumah mewah di kawasan Cipanas, Garut, sudah tinggal selama satu tahun. Mereka bertahan karena menunggu hak yang belum dibayar oleh perusahaan agensi.

"Jadi mereka sudah bekerja dua tahun di Taiwan. Kembali ke Indonesia sudah satu tahun. Jadi di rumah itu mereka ditampung oleh perusahaan agensi mereka. Mereka terpaksa tinggal di sana karena menunggu janji pihak agensi yang akan membayar hak mereka. Itu besarannya variatif. Ada yang Rp 136 juta, Rp 80 juta, hingga Rp 40 juta," kata Benny kepada wartawan, Kamis (20/8).

Selama ini, para ABK dibayar dengan cara dicicil oleh perusahaan dengan jumlah yang tidak jelas. Pihaknya sendiri sempat mengecek ke Taiwan terkait hak para ABK, dan ternyata sudah dibayarkan melalui perusahaan.

Apa yang dilakukan oleh pihak Taiwan, menurutnya keliru karena seharusnya hak para ABK dikirimkan kepada keluarga atau pihak yang dikuasakan.

"Ternyata itu tidak dilakukan, justru ke perusahaan. Jadi perlu penyelidikan serius untuk menentukan masalahnya. Apakah memang ada kesepakatan perusahaan di Taiwan dengan agensi atau agensi yang tidak benar," ungkapnya.

Para ABK yang belum dibayar haknya oleh pihak perusahaan, dijelaskan Benny diketahui berasal dari Garut, Tasikmalaya, Medan, Jakarta, bahkan Bitung Sulawesi Utara. Dari 15 orang itu, 10 di antaranya sudah melaporkan kepada Kepolisian Resor Garut. Polisi sudah dua kali memanggil terlapor namun tidak datang.

"Kita ingin polisi menggunakan diskresi untuk menjemput paksa. Kami ingin hukum bekerja. Kalau sudah dua kali dipanggil tidak datang, sudah bisa dijemput paksa. Jadi ada tindakan nyata agar ada efek jera kepada agensi nakal," jelasnya.

Secara umum, di Indonesia cukup banyak agensi yang bermasalah, bukan hanya dalam persoalan gaji saja, namun juga dalam hal pengiriman pekerja secara ilegal. "Saya berkomitmen untuk menyeret kasus agensi nakal (ke hadapan hukum)," ucapnya.

Selama empat bulan menjabat sebagai Kepala BP2MI, Benny mengaku bahwa sudah empat kali menggerebek, mulai di Bekasi, Cibubur, Bogor, hingga Garut dengan kasus yang berbeda. Kasus-kasus tersebut sudah diserahkan kepada kepolisian, dan ia berharap agar prosesnya terus berjalan.

"Di luar itu, kita juga sudah menyerahkan 415 kasus pengaduan dari ABK dan keluarga ke polisi karena hak penyelidikan ada di polisi. Untuk kasus 15 orang ABK di Garut sendiri kita masih dalami izin apa yang digunakan perusahaan. Sementara kita temukan izin dari Hubla Kemenhub," sebutnya.

Ia berharap agar agensi-agensi yang nakal bisa dicabut izinnya. "Kalau kewenangan mencabut izin ada di kami, pasti kami cabut izinnya. Namun itu kan bukan di kami izinnya, tapi instansi lain, dalam kasus ini Kemenhub. Kita juga minta Kemenhub tegas. Jangan hanya rajin memberi izin tapi tidak memberi sanksi kepada perusahaan nakal itu," ucapnya.

"Kita juga akan melaporkan temuan ini ke Hubla Kemenhub. Kita akan lengkapi dokumennya dan memberikan perusahaan bersangkutan dicabut izinnya," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, BP2MI menggerebek sebuah rumah mewah di kawasan Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di lokasi, petugas BP2MI mendapati 15 orang Anak Buah Kapal (ABK) terlantar.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi
KMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi

Kapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).

Baca Selengkapnya
Pengakuan Ibu di Bekasi Bunuh Anaknya Pakai Pisau saat Tidur Karena Dapat Bisikan Gaib
Pengakuan Ibu di Bekasi Bunuh Anaknya Pakai Pisau saat Tidur Karena Dapat Bisikan Gaib

Ibu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kapal Tanker Korsel Bawa WNI Tenggelam, Kepala BP2MI Minta Korban Dievakuasi Cepat
Kapal Tanker Korsel Bawa WNI Tenggelam, Kepala BP2MI Minta Korban Dievakuasi Cepat

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.

Baca Selengkapnya
31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI
31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Anak Difabel Terbaring di Samping Jasad Ibu Sudah Meninggal Beberapa Hari
Kisah Pilu Anak Difabel Terbaring di Samping Jasad Ibu Sudah Meninggal Beberapa Hari

Peristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
BMKG Sebut Masih Terjadi 193 Kali Gempa Susulan di Laut Tuban, Ini Imbauan Bupati
BMKG Sebut Masih Terjadi 193 Kali Gempa Susulan di Laut Tuban, Ini Imbauan Bupati

Kalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.

Baca Selengkapnya
Benar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah
Benar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah

Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya