12 Ormas Islam desak pemerintah tak lagi kirim TKW ke Arab
Merdeka.com - Kerusuhan yang terjadi di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi pada Minggu 9 Juni 2013 yang mengakibatkan 1 orang tewas menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Tewasnya TKI bukan yang pertama kali terjadi, hal ini juga menjadi bukti kembali tercorengnya pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.
Lembaga Persahabatan Organisasi Ormas Islam (LPOI) yang merupakan gabungan 12 Ormas di tanah air ikut buka suara. Ketua LPOI, Said Aqil Siradj mengatakan keprihatinan yang sangat mendalam atas peristiwa yang telah menewaskan seorang Warga Negara Indonesia yang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW).
"Kami sangat prihatin atas kejadian itu. Dengan 12 Ormas ini, kami berharap pandangan kami lebih didengar," katanya saat jumpa pers di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).
LPOI pun mendesak kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) yang memberlakukan moratorium pengiriman Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke Arab Saudi untuk ditingkatkan menjadi penghentian selamanya.
"Kalau bisa kami minta distop pengiriman Tenaga Kerja Wanita ke Saudi Arabia untuk selamanya," ujarnya.
Ketua Umum PBNU ini juga mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk meningkatkan pelayanan terhadap TKI bermasalah di Saudi Arabia yang jumlahnya mencapai satu juta orang. Meskipun hal itu sulit tapi Indonesia biasa mengambil contoh negara lain yang tenaga kerjanya diperlakukan dengan baik.
"Kami juga mendesak pemerintah untuk mempercepat proses pemulangan TKI bermasalah," tegasnya.
Untuk diketahui, 12 Ormas yang tergabung dalam LPOI itu terdiri dari Nadhatul Ulama, Persatuan Islam, Al Irsyad Al Islamiyah, Mathlaul Anwar, Itttihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, IKADI, Azzikra, Syarikat Islam indonesia, Al Wasliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).
"Kalau memang pelayanan pekerja kita tidak memuaskan ya pulangkan saja jangan main buang saja di kolong jembatan tol," cetusnya.
Sebelumnya, pada Minggu 9 Juni 2013, sekira 12 ribu orang WNI berkumpul di depan KJRI, Jeddah, Saudi Arabia, kemudian di lokasi itu terjadi insiden kerusuhan dan menewaskan satu orang WNI bernama Marwah binti Hasan dan seorang petugas keamanan KJRI, Mustofa terluka parah.
Kejadian tersebut diduga pemicunya karena lonjakan antrean terkait pengurusan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) dan pelayanan tak optimal.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya
KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca SelengkapnyaKorban Ketiga Tabrakan Speedboat Pengantar Jenazah Ditemukan Sejauh 13 Kilometer, Pencarian Disetop
Pencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menaker: THR Pekerja Paling Lambat Cair 7 Hari Jelang Lebaran, Tak Boleh Dicicil
Sampai saat ini, Kemnaker belum menerima keluhan mengenai pengusaha yang menolak membayar THR bagi karyawannya.
Baca SelengkapnyaPenampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang
Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaKemenag Ingatkan Jangan Tergiur Tawaran Paket Umrah Murah
Jaja melihat perkembangan haji di Arab Saudi setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPemudik Harus Istirahat, Ini Titik Lelah yang Melintas di Tol Trans Jateng
Ruas tol lainnya yang memicu sopir kehabisan tenaga yakni ruas Tol Semarang-Solo.
Baca SelengkapnyaKelelahan Urus Logistik Pemilu, Ketua PPS di OKU Timur Meninggal Dunia
Ketua PPS di OKU Timur sempat dirawat di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSatu Korban Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Alami Pendarahan Otak
Korban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca Selengkapnya