1.182 Titik Panas Terpantau di Sumatera Sabtu Pagi, Jarak Pandang Memburuk
Merdeka.com - Sebanyak 1.182 titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terpantau di Pulau Sumatera pada Sabtu (21/9) pagi.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, satelit Terra dan Aqua pada pukul 06.00 WIB mendeteksi titik panas paling banyak di Provinsi Jambi yakni sebanyak 499 titik. Terbanyak kedua adalah Sumatera Selatan (Sumsel) dengan 391 titik, diikuti oleh Riau dengan 198 titik panas.
Bangka Belitung juga terdeteksi 40 titik panas, kemudian Lampung 33 titik, Kepulauan Riau 9 titik, Sumatera Barat 8 titik, serta Bengkulu dan Sumatera Utara masing-masing 2 titik panas.
Khusus di Riau dari 198 titik panas, paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 74 titik, Rokan Hilir 57 titik, dan Pelalawan dengan 28 titik. Kemudian di Bengkalis ada 17 titik, Indragiri Hulu 14 titik, Kuansing 4 titik, serta Meranti dan Kampar masing-masing dua titik panas.
Ada 129 titik yang dipastikan titik api karhutla di Riau, dan lokasi paling banyak di Indragiri Hilir, Rokan Hilir dan Pelalawan yang masing-masing ada 47, 38 dan 18 titik.
BMKG melaporkan jarak pandang di sejumlah daerah di Riau memburuk pada Sabtu pagi. Kota Pekanbaru pada pukul 07.00 WIB jarak pandang hanya 700 meter, Kabupaten Pelalawan 400 kilometer Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hilir 500 meter. Hanya di Kota Dumai yang pagi ini jarak pandang relatif bagus, yakni 2 kilometer.
Papan penunjuk Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, menunjukkan kualitas udara dalam kategori sangat tidak sehat.
Wakil Komandan Satuan Tugas Karhutla Riau, Edwar Sanger menyatakan kebakaran meluas di Kabupaten Pelalawan dan Kampar yang lokasinya dekat dengan Kota Pekanbaru.
Di daerah Rimbo Panjang perbatasan Kampar dengan Pekanbaru, lokasi titik api ada di Jalan GKPN Ujung kini luasnya sekitar lima hektare dari sebelumnya hanya setengah hektare (ha).
Di Pelalawan, kebakaran bertambah luas di Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, mencapai 40 Ha dari sebelumnya 11 Ha. Kemudian di Desa Lalang Kabung Kecamatan Pelalawan meluas jadi 5 Ha, Desa Lubuk Keranji Timur Kecamatan Bandar Petalang meluas 15 Ha, di Ds. Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci meluas jadi 50 Ha dari sebelumnya 6 Ha, dan di Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan meluas jadi 2 Ha.
"Upaya pemadaman terus kita lakukan," katanya seperti dikutip Antara.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaRata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaDari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca Selengkapnya