Merdeka.com - Pihak TNI berjanji akan terbuka terkait penyidikan kasus tewasnya Rido Hehanusa , pemuda ambon yang diduga tewas dikeroyok oleh anggota TNI di tempat hiburan malam Liquid Semarang, Jateng. Namun, sampai saat ini kasus ini masih terlihat belum jelas duduk perkaranya.

Pasalnya, pihak penyidik dari TNI yakni Denpom IV Semarang, Jateng juga belum berani menetapkan siapa tersangka dalam kasus ini. Walaupun Dinpom IV Semarang telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang yang dari Yonif 400, Raiders dan sipil. Mereka diduga sebagai pelaku pengeroyokan Rido Hehanusa.

Dugaan keterlibatan anggota TNI sebagai pelaku pengeroyokan yang berujung tewasnya korban, pada Kamis dini hari terus didalami pihak penyidik TNI Denpom IV Semarang.

Sayangnya, penyidikan seakan mengambang meski pihak penyidik telah memeriksa 11 orang yang terdiri dari anggota kesatuan Yonif 400, Raiders dan sipil. Mereka yang menjadi terperiksa hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami masih memeriksa 11 anggota hingga saat ini," ungkap Dandenpom IV Semarang Letkol CPM Tri Wahyuningsih, Sabtu (1/5).

Seperti diberitakan sebelum, Rido Hehanusa ditemukan dalam kondisi tewas setelah sempat dibawa oleh sekelompok orang di sebuah tempat hiburan malam Liquid, Thamrin Square Semarang, pada Kamis dini hari lalu. Hilangnya Rido ini pun dilaporkan rekan-rekannya hingga tiba-tiba Rido diantar oleh mobil ambulans jenazah milik Kesdam IV Diponegoro ke kamar mayat Rumah Sakit Karyadi Semarang dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Kemudian kondisi tubuhnya saat dibawa di kamar jenazah mukanya sudah dalam kondisi hancur dan penuh dengan luka yang diduga akibat pukulan yang bertubi-tubi dengan benda tumpul.