10 WNI dilepas Abu Sayyaf, dibayar atau karena diplomasi?
Merdeka.com - Setelah sekian lama disandera, 10 WNI akhirnya dibebaskan oleh kelompok militan Abu Sayyaf, Minggu (1/3). Mereka kemudian diterbangkan dan tiba Tanah Air pada malam harinya.
Reaksi pun muncul dari publik Tanah Air. Umumnya publik gembira 10 WNI tersebut telah berhasil dibebaskan.
Meski begitu, muncul pertanyaan soal cara yang ditempuh pemerintah untuk membebaskan 10 WNI tersebut. Apakah mereka bebas karena dibayar uang tebusan atau tidak?
Apalagi sempat beredar kabar dari media Filipina, bahwa perusahaan Patria Maritime Line yang mempekerjakan 10 WNI itu membayar tebusan senilai Rp 14 miliar kepada Abu Sayyaf pada Jumat (29/4) alias dua hari sebelum mereka dibebaskan.
Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri misalnya. Ketua Umum PDIP ini menduga 10 WNI itu bebas karena adanya uang tebusan.
Mega menyatakannya saat Mensesneg Pratikno izin meninggalkan acara diskusi forum Ikatan Bidan Indonesia sebelum acara selesai. Pratikno mengaku ada rapat di Istana terkait pembahasan 10 WNI tersebut.
"Ya terang saja dilepas, wong dibayar kok," kata Mega dalam acara di Jakarta, Senin (2/5).
Apa respon pemerintah saat disentil Mega?
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pensiunan TNI AU berpangkat Kapten panik tersesat ketika Umrah, beruntung ada sosok wanita yang menolongnya.
Baca SelengkapnyaMomen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.
Baca SelengkapnyaKeluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca SelengkapnyaTim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, Letkol Inf. Nur Wahyudi resmi dilantik menjadi menjadi Dansat-81 Kopassus.
Baca Selengkapnya