10 Bulan puskesmas di Pekanbaru belum terima dana kapitasi BPJS
Merdeka.com - Sejak Januari hingga Oktober 2014, tenaga medis di 20 puskesmas di seluruh Kota Pekanbaru belum menerima anggaran kapitasi dari BPJS Kesehatan. Anggaran kapitas tersebut tidak hanya untuk jasa tenaga medis, namun juga untuk obat-obatan yang seharusnya diterima oleh pasien BPJS.
Informasi yang dirangkum merdeka.com Kamis (16/10), dana tersebut jika dirata-ratakan mencapai Rp 200 juta per-puskesmas setiap bulannya. Jika ditotalkan selama 10 bulan sebanyak 20 puskesmas, dana kapitasi yang belum diberikan sebanyak Rp 20 Miliar.
Kepala Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita Kecamatan Rumbai Pesisir, Magdi Ayuza, membenarkan pihaknya belum menerima dana kapitasi BPJS. "Sejak awal tahun ini, hingga sekarang (Oktober), belum ada kami terima dana itu," ujarnya didampingi Bendahara Puskesmas, Deswati.
Saat ditanya, mengapa pihaknya belum menerima anggaran yang setiap bulan dikucurkan BPJS Kota Pekanbaru, Magdi menyatakan hal tersebut terkait belum terbitnya Surat Keputusan (SK) pengangkatan Kepala Puskesmas yang baru menjalani mutasi.
"Saya kira, mungkin karena mutasi yang dilakukan kemarin. Terkendala SK Kepala Puskesmas. Sekarang masih menunggu SK dari Wali Kota Pekanbaru (Firdaus MT)," terang Magdi.
Meski demikian, Magdi Ayuza menyakini dalam waktu dekat ini pihaknya akan menerima pencairan dana kapitasi. "Dari informasi yang saya peroleh dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan BPJS Kota Pekanbaru, kalau pencairan akan dilakukan dalam waktu dekat ini," katanya.
Namun, mengapa tidak dari awal tahun pencairan dilakukan? Magdi mengaku tidak tahu. Demikian juga yang disampaikan sejumlah pegawai di Puskesmas Senapelan. "Kami juga belum menerima. Tapi untuk lebih lanjut, tanyakan saja kepada kepala puskesmas," ungkap pegawai yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Selain mereka, Kepala Puskesmas Melur Kecamatan Sukajadi, Drg Hidayani, juga mengatakan hal senada. Pihaknya juga mengklaim belum menerima dana kapitasi BPJS Kesehatan. Namun, hal tersebut tidak menjadi alasan pihaknya untuk mengurangi pelayanan kepada masyarakat.
"Ada atau tidak BPJS Kesehatan, kami tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Lagipula, dari Dinkes Kota Pekanbaru telah melengkapi sarana prasarana kesehatan yang ada di puskesmas," tuturnya.
Kepala Seksi Promkes Dinkes Kota Pekanbaru, Dr Fachriani Putri, hendak ditanya masalah itu tidak berada di tempat. Dari informasi stafnya, yang bersangkutan tengah mengikuti Diklat di luar kota.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rombongan Kapolres disambut DPH LAMR Kota Pekanbaru Datuk Seri Muspidauan beserta para Datuk pengurus LAMR Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaKetika bertemu pertama kalinya, pelaku dan korban langsung memutuskan untuk berpacaran sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan menyerahkan langsung manfaat berupa santunan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.
Baca SelengkapnyaPemilu tinggal hitungan hari, petugas KPPS tentu tengah disibukkan dengan segala persiapan menuju hari pencoblosan.
Baca SelengkapnyaBPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca SelengkapnyaLayanan pengaduan itu dibuka Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Baca Selengkapnya