10 Anak Papua minta kantor OPM di Inggris ditutup

Merdeka.com - Kedutaan Besar Inggris di Indonesia didatangi demonstran dari 'Suara Anak Papua'. Para pendemo meminta ke pemerintah Inggris segera menutup kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford.

"Kami meminta Inggris menutup rumah atau tempat yang diklaim sebagai tempat OPM di Oxford," teriak salah seorang demonstran saat berorasi di Kedubes Inggris, Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat, Rabu (8/5).

Para pendemo yang berjumlah hanya 10 orang membentangkan spanduk berukuran 1 X 3 meter bertuliskan 'Tolak Kantor OPM di Oxford'. Aksi ini hanya dijaga oleh 5 orang aparat kepolisian.

Meski tidak dalam jumlah banyak, demo membuat arus lalu lintas dari Harmoni menuju Blok M tersendat. Sedangkan arah sebaliknya terpantau lancar.

Seperti diketahui, kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dibuka secara resmi di Oxford. Pembukaan kantor OPM ini bertujuan memenuhi tuntutan kampanye Papua Merdeka.

Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sudah menyampaikan protes ke Pemerintah Inggris. Marty menilai pembukaan kantor tersebut jelas tidak sesuai dan bertolak belakang dengan hubungan persahabatan yang selama ini terjalin.

"Atas instruksi kami, Dubes RI di London telah menyampaikan posisi pemerintah tersebut kepada Pemerintah Inggris," kata Marty.