Merdeka.com - Tim DVI Bid Dokkes Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengindentifikasi satu jenazah korban kapal tenggelam di perairan Pukuafu, Rabu (8/7). Dengan hasil identifikasi ini, maka sudah ada empat korban meninggal dunia, yakni tiga orang diidentifikasi tim DVI Bid Dokkes Polda (NTT) dan satu orang lainnya meninggal di Kabupaten Rote Ndao.

Proses pemeriksaan post mortem dilakukan pada Selasa (7/7) malam sejak pukul 23.00 WITA, hingga Rabu (8/7) subuh pukul 02.00 WITA di ruang jenazah rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.

"Proses identifikasi dengan pemeriksaan post mortem kita gelar selama tiga jam. Selanjutnya pada Rabu (8/7) pagi sekitar pukul 08.00 WITA, kita lanjutkan dengan rekonsiliasi," ujar Kabid Dokkes Polda NTT Kombes Pol Sudaryono yang didampingi kepala rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang, Kompol Herry Purwanto dan tim DVI.

Hasil pemeriksaan medis, jenazah dengan nomor B/03/2020/Tenau identik dengan AM 09. Jenazah diperkirakan berusia 40-45 tahun, dengan panjang badan 155 sentimeter, berpostur gemuk dan memiliki rambut panjang ukuran 90 sentimeter.

"Ada cicatrik atau keloid pada dada, bekas luka di lutut berupa keloid, bekas luka pada paha," ujar Sudaryono.

Korban juga mengenakan baju kaos warna hitam dan memakai anting bulat warna keemasan. "Dengan hasil ini, bahwa jenazah B/03/2020/Tenau identik dengan AM 09 teridentifikasi atas nama Fony Fiktoria Hana Poy-Fuah," tandasnya.

Bid Dokkes dan pihak rumah sakit membuat surat kematian dan jenazah segera dikembalikan kepada keluarga, untuk proses lebih lanjut.

Fony Fiktoria Hana Poy-Fuah ini merupakan jenazah ketiga yang berhasil diidentifikasi tim DVI Bid Dokkes Polda NTT.

Sebelumnya, kapal Kasih 25 memuat 29 orang penumpang terdiri dari 17 orang penumpang dan 12 orang ABK.

Dari jumlah ini, ada 23 orang yang ditemukan termasuk tiga orang meninggal dan diidentifikasi DVI serta 1 korban meninggal di Rote Ndao.

Enam orang korban selamat sudah berada di Kupang dan 13 orang lainnya masih berada di Rote Ndao.