Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

UOB Indonesia Gunakan Strategi Sepak Bola untuk Hindari Kredit Macet

UOB Indonesia Gunakan Strategi Sepak Bola untuk Hindari Kredit Macet Hendrik Komandangi, Business Banking Sales Head UOB Indonesia. ©2021 Merdeka.com/Nisyah Al Faqir

Merdeka.com - PT Bank UOB Indonesia menggunakan strategi dalam permainan sepak bola untuk menghindari risiko kredit macet debitur yang terdampak pandemi Covid-19. Strategi tersebt yakni taking dan defense. Sebab sebagian besar debitur di kawasan Asia merupakan pelaku usaha sektor UMKM.

"UOB ini bank regional dan kuat di sektor UMKM di Asia Tenggara, kita banyak base practice di negara tetangga maka yang kita lakukan untuk menghindari risiko kredit ini starteginya ada 2," kata Business Banking Sales Head UOB Indonesia, Hendrik Komandangi, dalam konferensi pers UOB Economic Outlook 2022, Jakarta, Rabu (15/9).

Pertama, strategi taking digunakan untuk mencari nasabah baru untuk menambah profil kredit yang sehat. Cara ini akan membantu nasabah untuk memperbaiki modal dasar dan memperbaiki industri yang sangat terimbas pandemi.

Selama pandemi berlangsung, Hendrik menilai hampir semua lini bisnis ikut terdampak, baik dampak yang paling rendah maupun tinggi. Namun di saat yang sama ada peluang yang bisa diupayakan perseroan untuk mendapatkan nasabah.

"Dari situ juga basis asesmen nasabah yang bisa dipilah berdasarkan kategori nasabah. Sehingga program pembiayaan yang diberikan kita sesuaikan," kata dia.

Kedua, strategi defense yakni memilah nasabah-nasabah yang terdampak pandemi Covid-19. Perseroan mengidentifikasi usaha-usaha nasabah yang terimbas pandemi dan jemput bola untuk mengetahui kebutuhan debitur. Tetapi tidak sedikit juga nasabah yang terdampak pandemi melaporkan dirinya menjadi korban pandemi Covid-19.

"Kita merespon nasabah dengan mengindentifikasi dan menerima mereka yang datang ke bank," katanya.

Identifikasi

Hasil identifikasi tersebut akan menjadi acuan perusahaan untuk menawarkan program-program yang menjadi solusi. Salah satunya diberikan keringanan berupa relaksasi.

Relaksasi ini pun dilakukan pendalaman untuk memilah risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Biasanya kata Hendrik ini disesuaikan dengan jenis bisnis yang dijalani debitur. Semakin besar resiko yang akan terjadi, maka pencadangan yang dilakukan perusahaan akan lebih banyak.

"Kita lakukan pencadangan tambahan yang lebih beresiko supaya kita bisa melihat nasabah yang tidak tertolong, kita sudah siap dengan kondisi NPL," kata dia.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Strategi BNI Dorong UMKM Tembus Pasar Global dan Tingkatkan Devisa Negara

Strategi BNI Dorong UMKM Tembus Pasar Global dan Tingkatkan Devisa Negara

Para pelaku UMKM juga diberi solusi perihal transaksi finansial dan transaksi ekspor serta wawasan dan pengetahuan baru.

Baca Selengkapnya
Strategi BNI Dorong UMKM Tembus Pasar New York, Bisa Tambah Devisa Negara

Strategi BNI Dorong UMKM Tembus Pasar New York, Bisa Tambah Devisa Negara

UMKM berperan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia dan memiliki potensi yang sangat besar dalam mengoptimalkan pasar global.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.

Baca Selengkapnya
Bank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun

Bank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun

Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.

Baca Selengkapnya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya
RUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan

RUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan

Bank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.

Baca Selengkapnya
Hore, Pengusaha UMKM Bisa Pinjam KUR Rp500 Juta Tanpa Agunan

Hore, Pengusaha UMKM Bisa Pinjam KUR Rp500 Juta Tanpa Agunan

Saat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.

Baca Selengkapnya
Nusantara Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Menerapkan Strategi Nol Bersih

Nusantara Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Menerapkan Strategi Nol Bersih

Hal ini disampaikan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono.

Baca Selengkapnya