Saat Pandemi, Penurunan Suku Bunga Bank Tak Berpengaruh Besar pada Peningkatan Kredit
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan sempat melambat di bulan April 2021 sebesar -0,26 persen (mtm) atau -2,28 persen (yoy). Namun mulai membaik di Mei 2021 menjadi 0,59 persen (mtm) atau -1,28 persen (yoy).
Wimboh mengatakan kontraksi kredit tersebut terjadi pada saat suku bunga kredit perbankan telah menunjukkan tren penurunan. Pada kondisi normal, tingkat suku bunga berpengaruh cukup signifikan mendorong permintaan kredit.
Namun, pada kondisi pandemi, permintaan kredit menjadi inelastis, dan perubahan suku bunga kredit tidak berpengaruh besar terhadap permintaan kredit.
"Pertumbuhan kredit bergantung pada pemulihan confidence pelaku usaha dan normalisasi aktivitas sosial ekonomi masyarakat," kata dia di Jakarta, Selasa (6/7).
Hal ini bermuara pada keberhasilan penanganan pandemi melalui akselerasi vaksinasi dan kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan.
Di sisi lain, risiko kredit juga masih terjaga di bawah threshold. Kredit restrukturisasi Covid-19 terus melandai.
Per Mei 2021, total kredit restrukturisasi Covid-19 mencapai Rp 781,9 triliun atau 14,17 persen dari total kredit. Restrukturisasi ini diberikan kepada 5,12 juta debitur di perbankan dan Rp 203,1 triliun di Perusahaan Pembiayaan pada 5,12 juta kontrak.
Selanjutnya
Wimboh menambahkan kondisi pasar keuangan mulai melambat sejak pertengahan Maret hingga Mei 2021. Kemudian pada Juni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat. Pada Juni 2021, terdapat transaksi net buy sebesar Rp 24,7 triliun.
"IHSG per 2 Juli 2021 ditutup di level 6.023,01, menguat 0,63 persen (mtd) atau naik 0,73 persen (ytd)," kata Wimboh.
Penghimpunan dana di pasar modal per 29 Juni 2021, mencapai Rp 67,8 triliun. Bersumber dari 68 Penawaran Umum, khususnya bersumber dari sektor keuangan.
Jumlah investor di pasar modal terus naik menjadi 5,37 juta atau 96 persen (yoy). Didominasi investor ritel dan masih didominasi oleh investor milenial.
Semetara itu, Industri Keuangan Non Bank (IKNB) masih mencatat perlambatan pertumbuhan intermediasi. Ini terjadi karena piutang Perusahaan Pembiayaan masih melambat dan pertumbuhan premi asuransi mulai termoderasi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaSektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca Selengkapnya